Halo Sobat TeknoBgt! Apakah kamu tahu bahwa menjelang Idul Fitri, umat muslim di seluruh dunia akan membayar zakat fitrah? Zakat fitrah sendiri merupakan zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap orang muslim yang mampu pada bulan Ramadan atau menjelang Idul Fitri. Zakat fitrah biasanya diberikan dalam bentuk beras atau uang, yang nantinya akan dibagikan pada fakir miskin atau orang yang membutuhkan. Namun, terkadang masih banyak yang bingung dalam menghitung zakat fitrah. Nah, pada artikel kali ini kita akan membahas cara penghitungan zakat fitrah secara lengkap. Yuk, simak!
Apa itu Zakat Fitrah?
Sebelum membahas lebih jauh mengenai cara penghitungan zakat fitrah, mari kita bahas dulu apa itu zakat fitrah. Zakat fitrah merupakan zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap orang muslim baik laki-laki maupun perempuan yang mampu, yang membayar pada bulan Ramadan atau menjelang Idul Fitri untuk membantu fakir miskin atau orang yang membutuhkan. Zakat fitrah biasanya dikeluarkan dalam bentuk makanan pokok seperti beras, gandum, atau uang, yang nantinya akan dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan.
Menurut hadits dari Abu Sa’id al-Khudri, Rasulullah SAW bersabda:
“Wajib pada setiap orang Islam membayar zakat fitrah, yakni sebanyak satu sha’’ (dalam riwayat lain disebutkan setengah sha’).”
Artinya, setiap muslim yang mampu diwajibkan untuk membayar zakat fitrah sebanyak satu sha’ beras atau setengah sha’ beras pada setiap bulan Ramadan atau menjelang Idul Fitri. Nah, berikut ini adalah cara penghitungan zakat fitrah yang benar:
1. Menentukan Nisab Zakat Fitrah
Nisab zakat fitrah adalah besaran yang harus dipenuhi oleh seorang muslim sebelum wajib membayar zakat fitrah. Besaran nisab zakat fitrah ditentukan berdasarkan harga beras per kilogram di daerah masing-masing. Jadi, besaran nisab zakat fitrah di setiap daerah bisa berbeda-beda. Berikut ini adalah besaran nisab zakat fitrah di beberapa daerah di Indonesia:
Daerah | Besar Nisab Zakat Fitrah |
---|---|
Jakarta | Rp 35.000,- |
Surabaya | Rp 31.000,- |
Bandung | Rp 30.000,- |
Jadi, jika kamu berada di Jakarta, maka besaran nisab zakat fitrah yang harus dipenuhi adalah sebesar Rp 35.000,-. Kamu dapat mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai besaran nisab zakat fitrah di daerahmu dengan menanyakan pada pengurus masjid atau lembaga zakat setempat.
2. Menentukan Besaran Zakat Fitrah
Setelah kamu mengetahui besaran nisab zakat fitrah di daerahmu, maka selanjutnya kamu bisa menentukan besaran zakat fitrah yang harus kamu bayarkan. Besaran zakat fitrah dihitung berdasarkan berat beras atau makanan pokok lain yang menjadi tolak ukur zakat fitrah.
Berdasarkan hadits dari Ibnu Umar, Rasulullah SAW bersabda:
“Wahai penduduk Madinah, keluarkanlah zakat fitrah sebanyak satu sha’ beras, kurma, barley, atau kismis.”
Nah, dari hadits tersebut kita dapat mengetahui bahwa besaran zakat fitrah yang wajib dikeluarkan sebesar satu sha’ beras atau setara dengan 2,5 kilogram beras atau makanan pokok lain seperti gandum atau kismis.
3. Menghitung Besaran Zakat Fitrah
Setelah mengetahui besaran nisab dan besaran zakat fitrah, maka selanjutnya kamu hanya perlu mengalikan besaran zakat fitrah dengan jumlah anggota keluarga yang ada di rumahmu. Jumlah anggota keluarga yang dihitung adalah anggota keluarga yang tinggal serumah denganmu termasuk pembantu rumah tangga atau sopir yang tinggal di rumahmu.
Sebagai contoh, jika kamu tinggal di Jakarta, besaran nisab zakat fitrah yang harus dipenuhi adalah sebesar Rp 35.000,-. Sedangkan besaran zakat fitrah yang harus kamu bayarkan sebesar 2,5 kg beras atau setara dengan Rp 20.000,-. Jika kamu tinggal bersama empat anggota keluarga, maka besaran zakat fitrah yang harus kamu bayarkan adalah sebesar :
(2,5 kg beras atau setara dengan Rp 20.000,-) x (4 orang) = Rp 80.000,-
Jadi, besaran zakat fitrah yang harus kamu bayarkan adalah sebesar Rp 80.000,-.
FAQ Zakat Fitrah
1. Kapan waktunya membayar zakat fitrah?
Zakat fitrah wajib dibayar pada bulan Ramadan atau paling lambat sebelum salat Idul Fitri dilaksanakan. Setelah salat Idul Fitri dimulai, sudah tidak bisa lagi membayar zakat fitrah.
2. Bagaimana cara membayar zakat fitrah?
Kamu dapat membayar zakat fitrah dalam bentuk makanan pokok seperti beras, gandum, atau uang. Untuk membayar zakat fitrah dalam bentuk uang, kamu dapat menghubungi lembaga zakat terdekat di daerahmu.
3. Siapa yang wajib membayar zakat fitrah?
Semua orang muslim baik laki-laki maupun perempuan yang mampu wajib membayar zakat fitrah.
4. Bagaimana jika seseorang tidak membayar zakat fitrah?
Berdasarkan hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang membayar zakat fitrah sebelum salat Idul Fitri, maka itu adalah zakat yang diterima. Barang siapa yang membayar setelah salat Idul Fitri, maka itu termasuk sedekah biasa.”
Artinya, jika seseorang tidak membayar zakat fitrah pada waktu yang ditentukan, maka ia tidak dapat menjalankan kewajiban zakat fitrah tersebut dan dianggap sebagai sedekah biasa.
Kesimpulan
Demikianlah cara penghitungan zakat fitrah yang benar. Nisab zakat fitrah ditentukan berdasarkan harga beras per kilogram di daerah masing-masing, sedangkan besaran zakat fitrah dihitung berdasarkan berat beras atau makanan pokok lain yang menjadi tolak ukur zakat fitrah. Dengan membayar zakat fitrah, kita dapat membantu saudara-saudara kita yang lebih membutuhkan. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membantu kamu dalam menghitung zakat fitrah. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!