TEKNOBGT
Cara Menghitung Upah Riil
Cara Menghitung Upah Riil

Cara Menghitung Upah Riil

Halo Sobat TeknoBgt! Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai cara menghitung upah riil. Upah riil merupakan upah yang sebenarnya diterima oleh pekerja setelah dikurangi berbagai potongan dan pajak yang ada. Mengetahui cara menghitung upah riil penting untuk memastikan bahwa pekerja mendapatkan haknya secara penuh. Berikut adalah penjelasannya.

Pengertian Upah Riil

Sebelum membahas cara menghitung upah riil, terlebih dahulu kita harus memahami pengertian upah riil. Upah riil merupakan upah yang diterima oleh pekerja setelah dikurangi berbagai potongan dan pajak yang ada. Upah jenis ini dapat dikatakan sebagai upah sebenarnya yang diterima oleh pekerja. Upah riil juga dikenal dengan sebutan take-home pay.

Jadi, upah riil adalah upah yang diterima oleh pekerja setelah dikurangi berbagai potongan yang ada, seperti potongan untuk BPJS, PPh 21, dan lain sebagainya.

Komponen Upah

Sebelum membahas cara menghitung upah riil, terlebih dahulu kita harus memahami komponen-komponen yang terdapat pada upah. Komponen-komponen yang terdapat pada upah antara lain:

Komponen UpahKeterangan
Gaji PokokUpah yang diterima oleh pekerja setelah dikurangi berbagai potongan dan pajak yang ada
TunjanganUpah tambahan yang diberikan oleh perusahaan kepada pekerjanya, seperti tunjangan makan, tunjangan transportasi, dan lain sebagainya
Uang LemburUpah tambahan yang diberikan kepada pekerja yang melakukan lembur
BonusUpah tambahan yang diberikan kepada pekerja sebagai bentuk apresiasi terhadap kinerjanya

Cara Menghitung Upah Riil

Setelah memahami pengertian upah riil dan komponen upah, kini saatnya kita membahas cara menghitung upah riil. Berikut adalah langkah-langkahnya:

1. Menghitung Gaji Pokok

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghitung gaji pokok. Gaji pokok merupakan upah yang diterima oleh pekerja setelah dikurangi berbagai potongan dan pajak yang ada. Untuk menghitung gaji pokok, dapat dilakukan dengan cara:

  • Mengalikan besaran gaji pokok dengan jumlah hari kerja dalam sebulan
  • Membagi hasil perhitungan di atas dengan jumlah hari kerja dalam setahun

Contohnya, jika besaran gaji pokok sebesar Rp 5.000.000 dan jumlah hari kerja dalam sebulan adalah 22 hari, maka:

Gaji Pokok = 5.000.000 x 22 / 12 = 9.166.666

2. Menghitung Tunjangan

Langkah kedua yang harus dilakukan adalah menghitung tunjangan. Tunjangan merupakan upah tambahan yang diberikan oleh perusahaan kepada pekerjanya, seperti tunjangan makan, tunjangan transportasi, dan lain sebagainya. Untuk menghitung tunjangan, dapat dilakukan dengan cara:

  • Mengalikan besaran tunjangan dengan jumlah hari kerja dalam sebulan
  • Membagi hasil perhitungan di atas dengan jumlah hari kerja dalam setahun

Contohnya, jika besaran tunjangan makan sebesar Rp 500.000 dan jumlah hari kerja dalam sebulan adalah 22 hari, maka:

Tunjangan Makan = 500.000 x 22 / 12 = 916.666

3. Menghitung Uang Lembur

Langkah ketiga yang harus dilakukan adalah menghitung uang lembur. Uang lembur merupakan upah tambahan yang diberikan kepada pekerja yang melakukan lembur. Untuk menghitung uang lembur, dapat dilakukan dengan cara:

  • Mengalikan besaran upah per jam dengan jumlah jam lembur

Contohnya, jika besaran upah per jam sebesar Rp 25.000 dan jumlah jam lembur adalah 3 jam, maka:

Uang Lembur = 25.000 x 3 = 75.000

4. Menghitung Bonus

Langkah keempat yang harus dilakukan adalah menghitung bonus. Bonus merupakan upah tambahan yang diberikan kepada pekerja sebagai bentuk apresiasi terhadap kinerjanya. Untuk menghitung bonus, dapat dilakukan dengan cara:

  • Mengalikan besaran bonus dengan jumlah bulan dalam setahun

Contohnya, jika besaran bonus sebesar Rp 2.000.000 dan jumlah bulan dalam setahun adalah 12 bulan, maka:

Bonus = 2.000.000 x 12 = 24.000.000

5. Menghitung Upah Riil

Setelah menghitung komponen-komponen yang ada, langkah terakhir yang harus dilakukan adalah menghitung upah riil. Upah riil dapat dihitung dengan cara mengurangi total potongan dan pajak dengan total komponen upah. Potongan dan pajak yang biasanya ada antara lain:

  • BPJS Kesehatan
  • BPJS Ketenagakerjaan
  • PPh 21

Contohnya, jika total potongan dan pajak sebesar Rp 1.000.000, total komponen upah sebesar Rp 12.000.000, dan total upah riil yang diharapkan sebesar Rp 11.000.000, maka:

Upah Riil = 12.000.000 – 1.000.000 = 11.000.000

FAQ

Apa itu upah riil?

Upah riil merupakan upah yang sebenarnya diterima oleh pekerja setelah dikurangi berbagai potongan dan pajak yang ada. Upah jenis ini dapat dikatakan sebagai upah sebenarnya yang diterima oleh pekerja.

Apa saja komponen-komponen yang terdapat pada upah?

Komponen-komponen yang terdapat pada upah antara lain gaji pokok, tunjangan, uang lembur, dan bonus.

Bagaimana cara menghitung upah riil?

Upah riil dapat dihitung dengan cara mengurangi total potongan dan pajak dengan total komponen upah.

Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya

Demikianlah penjelasan mengenai cara menghitung upah riil. Dengan mengetahui cara menghitung upah riil, diharapkan dapat membantu pekerja untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan haknya secara penuh. Jangan lupa untuk tetap mengikuti artikel menarik lainnya di TeknoBgt. Sampai jumpa!

Cara Menghitung Upah Riil