Hello Sobat TeknoBgt! Dalam dunia industri, penghitungan tonase sangat penting untuk menentukan kapasitas angkutan, produksi, maupun persediaan barang. Oleh karena itu, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang cara menghitung tonase secara lengkap dan mudah dipahami. Simak ulasannya berikut ini.
Pengertian Tonase
Sebelum kita membahas tentang cara menghitung tonase, kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu tonase. Tonase adalah satuan berat yang digunakan untuk mengukur kapasitas angkutan atau muatan sebuah transportasi seperti kapal laut, truk, atau kereta api.
Jenis Tonase
Ada beberapa jenis tonase yang umum digunakan dalam dunia industri, antara lain:
Jenis Tonase | Satuan |
---|---|
Deadweight tonnage | Metrik Ton |
Displacement tonnage | Metrik Ton |
Gross register tonnage | Kubik Feet |
Net register tonnage | Kubik Feet |
Setiap jenis tonase memiliki kegunaan masing-masing tergantung pada jenis transportasi yang digunakan.
Cara Menghitung Tonase
Menghitung Deadweight Tonnage
Deadweight tonnage atau DWT adalah jenis tonase yang digunakan untuk mengukur berat maksimal muatan yang bisa diangkut oleh sebuah kapal. Berikut ini adalah rumus untuk menghitung DWT:
DWT = Berat muatan kotor – Berat kapal kosong
Berat muatan kotor adalah berat keseluruhan muatan kapal saat penuh termasuk barang, penumpang, bahan bakar, dan air ballast. Sedangkan berat kapal kosong adalah berat keseluruhan kapal saat tidak memiliki muatan atau kosong.
Menghitung Displacement Tonnage
Displacement tonnage atau DPT digunakan untuk mengukur berat total kapal saat penuh dengan muatan. Berikut ini adalah rumus untuk menghitung DPT:
DPT = Berat kapal saat penuh – Berat kapal kosong
Berat kapal saat penuh adalah berat total kapal saat penuh dengan muatan, termasuk barang, penumpang, bahan bakar, dan air ballast. Sedangkan berat kapal kosong adalah berat keseluruhan kapal saat tidak memiliki muatan atau kosong.
Menghitung Gross Register Tonnage dan Net Register Tonnage
Gross register tonnage atau GRT dan Net register tonnage atau NRT digunakan untuk mengukur kapasitas penyimpanan kapal seperti kapal penumpang atau kargo. Berikut ini adalah rumus untuk menghitung GRT dan NRT:
GRT = Volume kapal dalam kaki kubik x 0,353
NRT = GRT – Ruang mesin kapal
Volume kapal dalam kaki kubik merupakan volume penyimpanan kapal yang dapat digunakan untuk barang atau penumpang.
Frequently Asked Questions (FAQ)
1. Apa itu tonase?
Tonase adalah satuan berat yang digunakan untuk mengukur kapasitas angkutan atau muatan sebuah transportasi seperti kapal laut, truk, atau kereta api.
2. Mengapa penting untuk menghitung tonase?
Penghitungan tonase sangat penting dalam menentukan kapasitas angkutan, produksi, maupun persediaan barang.
3. Apa saja jenis tonase yang umum digunakan?
Beberapa jenis tonase yang umum digunakan dalam dunia industri antara lain deadweight tonnage, displacement tonnage, gross register tonnage, dan net register tonnage.
4. Bagaimana cara menghitung deadweight tonnage?
Deadweight tonnage dihitung dengan rumus DWT = Berat muatan kotor – Berat kapal kosong.
5. Bagaimana cara menghitung gross register tonnage dan net register tonnage?
Gross register tonnage dihitung dengan rumus GRT = Volume kapal dalam kaki kubik x 0,353. Net register tonnage dihitung dengan rumus NRT = GRT – Ruang mesin kapal.
Kesimpulan
Demikianlah cara menghitung tonase yang bisa Sobat TeknoBgt pelajari. Penghitungan tonase sangat penting dalam dunia industri untuk menentukan kapasitas angkutan, produksi, maupun persediaan barang. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.