TEKNOBGT
Cara Menghitung THT Taspen: Panduan Praktis yang Mudah Dipahami
Cara Menghitung THT Taspen: Panduan Praktis yang Mudah Dipahami

Cara Menghitung THT Taspen: Panduan Praktis yang Mudah Dipahami

Halo Sobat TeknoBgt! Saat ini, THT Taspen menjadi salah satu topik yang banyak dicari di dunia maya. Tidak heran jika kamu juga tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang cara menghitung THT Taspen, yang bisa menjadi acuan untuk persiapan masa pensiun kamu nanti.

Pendahuluan

Sebelum membahas lebih jauh tentang cara menghitung THT Taspen, terlebih dahulu kita perlu mengetahui apa itu Taspen. Taspen adalah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Tabungan Pensiun, yang memberikan jaminan pensiun kepada peserta yang telah mencapai usia pensiun atau mengalami keadaan tertentu seperti cacat atau meninggal dunia.

Dalam program Taspen, terdapat THT (Tabungan Hari Tua) yang merupakan simpanan dana peserta untuk persiapan masa pensiun atau keadaan darurat. Nah, THT inilah yang akan kita bahas dalam artikel ini, khususnya tentang cara menghitungnya.

Tata Cara Menghitung THT Taspen

Mengetahui cara menghitung THT Taspen memang sangat penting, terutama bagi kamu yang telah menjadi peserta Taspen. Berikut adalah tata cara menghitung THT Taspen:

1. Menentukan Besaran Gaji Pokok yang Diambil sebagai Acuan Perhitungan

Menentukan besaran gaji pokok penting dilakukan guna menentukan besaran THT Taspen yang akan kamu dapatkan. Gaji pokok ini diambil sebagai acuan perhitungan karena terkait dengan penghasilan kamu sebagai peserta.

Besaran gaji pokok ini disesuaikan dengan batas maksimal gaji pokok yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Batas maksimal gaji pokok saat ini adalah Rp12.000.000,-.

Jadi, jika kamu memiliki gaji di atas Rp12.000.000,-, maka batas maksimal yang diambil sebagai acuan perhitungan adalah Rp12.000.000,-. Namun, jika kamu memiliki gaji di bawah Rp12.000.000,-, maka besaran gaji pokok yang diambil adalah gaji kamu sebenarnya.

2. Menentukan Persentase Iuran THT Taspen

Setelah menentukan besaran gaji pokok, langkah selanjutnya adalah menentukan persentase iuran THT Taspen. Persentase iuran THT Taspen fix sebesar 5,5% dari gaji pokok kamu setiap bulannya.

Jadi, jika gaji pokok kamu sebesar Rp 6.000.000,-, maka iuran THT Taspen yang kamu bayar setiap bulannya adalah sebesar Rp 330.000,- (5,5% x Rp 6.000.000,-).

3. Menentukan Batas Maksimal Iuran THT Taspen

Batas maksimal iuran THT Taspen yang harus dibayarkan oleh peserta merupakan 5,5% dari batas maksimal gaji pokok yang telah ditetapkan. Jadi, jika kamu memiliki gaji yang di atas batas maksimal gaji pokok (Rp12.000.000,-), maka besaran iuran THT Taspen yang dibayarkan setiap bulannya tidak akan melebihi Rp 660.000,-.

4. Menentukan Masa Kerja yang Akan Dihitung

Setelah mengetahui besaran gaji pokok dan iuran THT Taspen, maka selanjutnya yang harus dilakukan adalah menentukan masa kerja yang akan dihitung. Masa kerja ini merujuk pada jangka waktu peserta telah menjadi anggota Taspen.

Masa kerja yang digunakan dalam perhitungan THT Taspen minimal adalah 1 tahun dan maksimal adalah 35 tahun. Semakin lama masa kerja kamu, maka semakin besar THT Taspen yang akan kamu dapatkan.

5. Menentukan Jumlah THT Taspen yang Diterima

Nah, sekarang kita sampai pada bagian yang paling ditunggu-tunggu, yaitu menentukan jumlah THT Taspen yang kamu dapatkan. Berikut adalah rumus sederhana untuk menghitung THT Taspen:

THT Taspen=(Gaji Pokok x 5,5%) x Masa Kerja

Jadi, jika kamu memiliki gaji pokok sebesar Rp 10.000.000,- dan masa kerja selama 10 tahun, maka besaran THT Taspen yang kamu dapatkan adalah:

THT Taspen=(Rp 10.000.000,- x 5,5%) x 10
THT Taspen=Rp 5.500.000,-

FAQ (Frequently Asked Questions)

Q: Apa saja persyaratan untuk menjadi peserta Taspen?

A: Ada dua persyaratan utama yang harus dipenuhi, yaitu:

  • Kamu harus menjadi pegawai pemerintah (ASN) atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
  • Kamu harus memiliki masa kerja minimal 5 tahun.

Q: Apakah iuran THT Taspen bisa diambil kembali sebelum masa pensiun?

A: Bisa. Iuran THT Taspen bisa diambil kembali oleh peserta ketika masa kerja telah berakhir atau ketika peserta mengalami keadaan tertentu seperti cacat atau meninggal dunia.

Q: Apakah THT Taspen bisa diambil sekaligus?

A: Ya, THT Taspen bisa diambil sekaligus ketika peserta telah mencapai usia pensiun atau mengalami keadaan tertentu seperti cacat atau meninggal dunia.

Q: Apakah THT Taspen dikenai pajak?

A: Ya, THT Taspen akan dikenai pajak penghasilan (PPh) yang dipotong langsung oleh Taspen sebesar 5% dari jumlah THT tersebut.

Kesimpulan

Demikianlah panduan lengkap tentang cara menghitung THT Taspen yang dapat Sobat TeknoBgt pelajari. Dengan mengetahui cara menghitung THT Taspen, kamu bisa lebih siap dan matang dalam menyusun rencana keuangan pensiun. Jangan lupa untuk terus memperhatikan dan memantau saldo THT Taspen kamu secara berkala.

Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya

Cara Menghitung THT Taspen: Panduan Praktis yang Mudah Dipahami