Hello Sobat TeknoBgt! Apakah Anda sedang mencari cara menghitung throughput pabrik kelapa sawit? Jika iya, maka Anda berada di tempat yang tepat. Artikel ini akan membahas secara detail tentang cara menghitung throughput pabrik kelapa sawit. Langsung saja kita mulai!
Pengertian Throughput Pabrik Kelapa Sawit
Sebelum memulai pembahasan, mari kita bahas terlebih dahulu pengertian throughput pabrik kelapa sawit. Throughput adalah kemampuan suatu mesin atau pabrik untuk memproduksi dan menghasilkan output dalam suatu periode waktu tertentu. Dalam industri kelapa sawit, throughput adalah kemampuan pabrik untuk memproses tandan buah segar (TBS) menjadi produk minyak kelapa sawit dan biji kelapa sawit (PK).
Throughput Pabrik Kelapa Sawit Dalam Satuan TBS/Hari
Throughput pabrik kelapa sawit diukur dalam satuan TBS/hari. TBS adalah tandan buah segar yang dihasilkan oleh kebun kelapa sawit. Satu TBS memiliki berat sekitar 20-25 kg. Kemampuan pabrik untuk memproses TBS menjadi produk minyak kelapa sawit dan PK diukur dalam satuan TBS/hari.
Pengaruh Faktor-Faktor Terhadap Throughput Pabrik Kelapa Sawit
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi throughput pabrik kelapa sawit. Faktor-faktor tersebut antara lain:
- Jumlah TBS yang akan diproses
- Kondisi mesin dan peralatan pabrik
- Kemampuan dan keterampilan pekerja
- Proses produksi dan pengelolaan pabrik yang efisien
- Mutu TBS yang akan diproses
Cara Menghitung Throughput Pabrik Kelapa Sawit
Langkah 1: Menghitung Total Kapasitas TBS Pabrik
Langkah pertama dalam menghitung throughput pabrik kelapa sawit adalah dengan menghitung total kapasitas TBS pabrik. Kapasitas pabrik kelapa sawit ditentukan berdasarkan jumlah tandan buah segar (TBS) yang dapat diproses dalam satu hari.
Sebagai contoh, jika kapasitas pabrik kelapa sawit adalah 45 ton TBS/hari, maka kapasitas tersebut dapat dihitung sebagai berikut:
Jenis Tandan Buah Segar | Berat (kg/TBS) | Jumlah TBS | Total Berat TBS (kg) |
---|---|---|---|
TBS Tua | 25 | 1500 | 37500 |
TBS Muda | 20 | 2250 | 45000 |
Total | 3750 | 82500 |
Dari tabel di atas, jumlah total TBS yang dapat diproses oleh pabrik adalah sebesar 3750 TBS/hari.
Langkah 2: Menghitung Total Production Time Pabrik
Langkah kedua dalam menghitung throughput pabrik kelapa sawit adalah dengan menghitung total production time pabrik. Production time adalah waktu yang diperlukan oleh pabrik untuk memproses TBS menjadi produk minyak kelapa sawit dan PK.
Untuk menghitung production time, kita perlu menghitung nilai waktu yang diperlukan oleh pabrik untuk memproses satu TBS. Sebagai contoh, jika waktu yang diperlukan oleh pabrik untuk memproses satu TBS adalah 30 menit, maka production time pabrik dapat dihitung sebagai berikut:
Waktu Yang Diperlukan Untuk Memproses 1 TBS | Total TBS | Production Time |
---|---|---|
30 menit | 3750 | 1875 jam |
Dari tabel di atas, production time pabrik adalah sebesar 1875 jam.
Langkah 3: Menghitung Throughput Pabrik Kelapa Sawit
Setelah mengetahui total kapasitas TBS pabrik dan total production time pabrik, maka throughput pabrik kelapa sawit dapat dihitung sebagai berikut:
Total Kapasitas TBS Pabrik | Total Production Time Pabrik | Throughput Pabrik Kelapa Sawit |
---|---|---|
3750 TBS/hari | 1875 jam | 2 TBS/jam |
Dari tabel di atas, throughput pabrik kelapa sawit adalah sebesar 2 TBS/jam atau sekitar 48 ton TBS/hari.
FAQ
1. Apa yang dimaksud dengan throughput pabrik kelapa sawit?
Throughput pabrik kelapa sawit adalah kemampuan pabrik untuk memproses tandan buah segar (TBS) menjadi produk minyak kelapa sawit dan biji kelapa sawit (PK) dalam suatu periode waktu tertentu.
2. Bagaimana cara menghitung throughput pabrik kelapa sawit?
Untuk menghitung throughput pabrik kelapa sawit, kita perlu menghitung total kapasitas TBS pabrik dan total production time pabrik, kemudian menghitung throughput pabrik kelapa sawit dengan membagi kapasitas pabrik dengan production time pabrik.
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi throughput pabrik kelapa sawit?
Faktor-faktor yang mempengaruhi throughput pabrik kelapa sawit antara lain jumlah TBS yang akan diproses, kondisi mesin dan peralatan pabrik, kemampuan dan keterampilan pekerja, proses produksi dan pengelolaan pabrik yang efisien, dan mutu TBS yang akan diproses.