TEKNOBGT
Cara Menghitung TDN dengan Mudah: Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt
Cara Menghitung TDN dengan Mudah: Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt

Cara Menghitung TDN dengan Mudah: Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt

Hello Sobat TeknoBgt! Apa kabar? Kali ini kita akan membahas tentang cara menghitung TDN. TDN atau Total Digestible Nutrients adalah salah satu parameter dalam pakan ternak yang sangat penting. TDN menunjukkan jumlah nutrisi yang dapat dicerna oleh hewan, sehingga bisa digunakan untuk pertumbuhan dan produksi. Tanpa TDN yang cukup, produksi ternak bisa terhambat dan bahkan berhenti.

Apa itu TDN?

Sebelum kita membahas tentang cara menghitung TDN, mari kita bahas terlebih dahulu tentang apa itu TDN. TDN adalah singkatan dari Total Digestible Nutrients atau total nutrisi yang dapat dicerna oleh hewan. TDN mencakup semua nutrisi yang dapat dicerna oleh hewan, seperti protein, karbohidrat, dan lemak. Dalam pakan ternak, TDN biasanya diukur dalam persentase.

TDN sangat penting untuk pertumbuhan dan produksi ternak. Jika TDN yang diberikan tidak cukup, maka produksi ternak bisa terhambat dan bahkan berhenti. Hal ini akan berdampak pada pendapatan peternak.

Kenapa Perlu Menghitung TDN?

Menghitung TDN sangat penting untuk menentukan kebutuhan nutrisi ternak. Dengan mengetahui TDN yang dibutuhkan, peternak bisa menentukan jumlah pakan yang harus diberikan pada ternak. Jika TDN yang dibutuhkan tidak terpenuhi, maka ternak bisa mengalami kekurangan nutrisi dan berdampak pada produktivitas ternak.

TDN juga penting untuk menentukan jenis pakan yang akan diberikan pada ternak. Jenis pakan yang mengandung nutrisi tinggi akan memberikan TDN yang lebih tinggi. Sebaliknya, jenis pakan yang mengandung nutrisi rendah akan memberikan TDN yang lebih rendah.

Bagaimana Cara Menghitung TDN?

Ada beberapa cara untuk menghitung TDN. Berikut adalah beberapa cara yang bisa Sobat TeknoBgt gunakan:

Metode Weende

Metode Weende adalah metode yang paling umum digunakan untuk menghitung TDN. Metode ini dilakukan dengan mengukur kandungan protein, serat kasar, lemak, dan abu dalam pakan ternak. Kemudian, hasil pengukuran dihitung untuk menentukan TDN.

Alat dan Bahan yang Dibutuhkan

Untuk melakukan metode Weende, Sobat TeknoBgt memerlukan beberapa alat dan bahan sebagai berikut:

1.Wadah pengering (oven)
2.Wadah pengukur (bejana Weende)
3.Alat penggiling
4.Bahan pakan ternak yang akan diuji
5.Alat pengukur timbangan

Langkah-Langkah Pengujian

Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam metode Weende:

  1. Pertama-tama, Sobat TeknoBgt harus mengambil sampel pakan ternak yang akan diuji.
  2. Selanjutnya, sampel pakan ternak tersebut dihaluskan dengan menggunakan alat penggiling.
  3. Setelah itu, Sobat TeknoBgt menimbang sebanyak 2 gram sampel pakan yang telah dihaluskan dan dimasukkan ke dalam bejana Weende.
  4. Kemudian, Sobat TeknoBgt menambahkan 100 ml larutan asam sulfat dan 34 ml larutan asam sulfat pekat ke dalam bejana Weende yang berisi sampel pakan.
  5. Sampel pakan yang telah dicampur dengan larutan asam sulfat kemudian dipanaskan selama 2 jam menggunakan oven pada suhu 600-700°C.
  6. Setelah itu, sampel pakan yang telah dipanaskan dicuci dengan air panas dan kemudian dicuci lagi dengan air dingin.
  7. Sampel pakan yang telah dicuci kemudian dikeringkan di dalam oven pada suhu 100-105°C selama 2 jam.
  8. Setelah sampel pakan kering, Sobat TeknoBgt menimbangnya dan mencatat beratnya.
  9. Setelah itu, Sobat TeknoBgt menambahkan 100 ml larutan natrium hidroksida dan 34 ml larutan natrium hidroksida pekat ke dalam bejana Weende yang berisi sampel pakan yang telah dipanaskan dan dikeringkan.
  10. Sampel pakan kemudian dipanaskan selama 2 jam pada suhu 600-700°C.
  11. Setelah itu, Sobat TeknoBgt menimbang sisa sampel pakan yang telah dipanaskan dan dikeringkan, dan mencatat beratnya.
  12. Hasil pengukuran berat sampel pakan yang telah diuji kemudian digunakan untuk menghitung kandungan protein, serat kasar, lemak, dan abu dalam pakan ternak.
  13. Hasil pengukuran kandungan protein, serat kasar, lemak, dan abu dalam pakan ternak kemudian dihitung untuk menentukan TDN menggunakan rumus yang sudah ditentukan.

Rumus Menghitung TDN

Berikut adalah rumus menghitung TDN berdasarkan hasil pengukuran kandungan protein, serat kasar, lemak, dan abu dalam pakan ternak:

TDN = [(protein x 2,4) + (serat kasar x 1,5) + (lemak x 2,25) + (abu x 0,35)] x 100%

Dalam rumus di atas, TDN dihitung dalam persentase. Jadi, jika hasil pengukuran TDN adalah 70%, maka itu berarti 70% dari pakan ternak tersebut dapat dicerna oleh hewan.

Metode Kjeldahl

Metode Kjeldahl adalah metode yang digunakan untuk mengukur kandungan protein dalam pakan ternak. Dalam metode Kjeldahl, sampel pakan ternak dilarutkan dalam asam sulfat dan kemudian dipanaskan. Setelah itu, sampel pakan tersebut diuji menggunakan larutan natrium hidroksida dan larutan asam sulfat pekat. Hasil pengukuran kemudian dihitung untuk menentukan kandungan protein dalam pakan ternak.

Alat dan Bahan yang Dibutuhkan

Untuk melakukan metode Kjeldahl, Sobat TeknoBgt memerlukan beberapa alat dan bahan sebagai berikut:

1.Alat penggiling
2.Alat pengukur timbangan
3.Larutan asam sulfat
4.Larutan natrium hidroksida
5.Larutan asam sulfat pekat
6.Katalisator (misalnya, tembaga sulfat)
7.Sampel pakan ternak yang akan diuji

Langkah-Langkah Pengujian

Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam metode Kjeldahl:

  1. Pertama-tama, Sobat TeknoBgt harus mengambil sampel pakan ternak yang akan diuji.
  2. Selanjutnya, sampel pakan ternak tersebut dihaluskan dengan menggunakan alat penggiling.
  3. Setelah itu, Sobat TeknoBgt menimbang sebanyak 0,5 gram sampel pakan yang telah dihaluskan dan dimasukkan ke dalam kantong reaksi.
  4. Kemudian, Sobat TeknoBgt menambahkan 10 ml larutan asam sulfat dan 1 gram katalisator ke dalam kantong reaksi yang berisi sampel pakan.
  5. Sampel pakan yang telah dicampur dengan larutan asam sulfat dan katalisator kemudian dipanaskan selama 2 jam pada suhu 400-450°C.
  6. Setelah sampel pakan yang telah dipanaskan, Sobat TeknoBgt menambahkan 50 ml larutan natrium hidroksida ke dalam kantong reaksi.
  7. Sampel pakan kemudian dipanaskan selama 10-15 menit pada suhu sedang.
  8. Setelah itu, Sobat TeknoBgt menambahkan 15 ml larutan asam sulfat pekat ke dalam kantong reaksi yang berisi sampel pakan.
  9. Sampel pakan kemudian dipanaskan selama 10-15 menit pada suhu sedang.
  10. Setelah itu, Sobat TeknoBgt menambahkan air destilasi ke dalam kantong reaksi untuk mengalirkan uap air yang dihasilkan pada proses pengujian.
  11. Uap air yang dihasilkan kemudian dipanaskan hingga masuk ke dalam alat penyuling.
  12. Setelah itu, uap air yang telah disuling diukur volumenya.
  13. Hasil pengukuran volum uap air kemudian dihitung untuk menentukan kandungan protein dalam pakan ternak.

Rumus Menghitung Kandungan Protein

Berikut adalah rumus menghitung kandungan protein berdasarkan hasil pengukuran volumen uap air:

Kandungan Protein = (volumen uap air x N x 6,25) / berat sampel pakan

Dalam rumus di atas, N adalah faktor konversi nitrogen yang dihitung sebagai 1,4. Jika hasil pengukuran kandungan protein adalah 20%, maka itu berarti pakan ternak tersebut mengandung 20% protein.

FAQ (Frequently Asked Questions)

Apa itu TDN dalam pakan ternak?

TDN adalah singkatan dari Total Digestible Nutrients, yaitu total nutrisi yang dapat dicerna oleh hewan dalam pakan ternak.

Kenapa perlu menghitung TDN?

TDN sangat penting untuk menentukan kebutuhan nutrisi ternak. Dengan mengetahui TDN yang dibutuhkan, peternak bisa menentukan jumlah pakan yang harus diberikan pada ternak.

Bagaimana cara menghitung TDN?

Ada beberapa car
a untuk menghitung TDN, seperti metode Weende dan metode Kjeldahl. Metode Weende adalah metode yang paling umum digunakan untuk menghitung TDN.

Apa itu metode Weende?

Metode Weende adalah metode yang dilakukan dengan mengukur kandungan protein, serat kasar, lemak, dan abu dalam pakan ternak. Kemudian, hasil pengukuran dihitung untuk menentukan TDN.

Apa itu metode Kjeldahl?

Metode Kjeldahl adalah metode yang digunakan untuk mengukur kandungan protein dalam pakan ternak. Dalam metode Kjeldahl, sampel pakan ternak dilarutkan dalam asam sulfat dan kemudian dipanaskan. Setelah itu, sampel pakan tersebut diuji menggunakan larutan natrium hidroksida dan larutan asam sulfat pekat. Hasil pengukuran kemudian dihitung untuk menentukan kandungan protein dalam pakan ternak.

Bagaimana cara menggunakan rumus menghitung TDN?

Anda harus mengumpulkan data mengenai kandungan protein, serat kasar, lemak, dan abu dalam pakan ternak. Kemudian, gunakan data tersebut untuk menghitung TDN menggunakan rumus yang sudah ditentukan.

Apa yang terjadi jika TDN yang diberikan pada ternak tidak cukup?

Jika TDN yang diberikan tidak cukup, maka produksi ternak bisa terhambat dan bahkan berhenti. Hal ini akan berdampak pada pendapatan peternak.

Apakah ada cara lain untuk mengukur kandungan nutrisi dalam pakan ternak?

Yes, ada beberapa metode lain yang bisa digunakan untuk mengukur kandungan nutrisi dalam pakan ternak, seperti metode Near Infrared Spectroscopy (NIRS) dan metode gas kromatografi.

Kesimpulan

Setelah membaca artikel ini, Sobat TeknoBgt sudah tidak bingung lagi tentang cara menghitung TDN. Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk menghitung TDN, seperti metode Weende dan metode Kjeldahl. Selain itu, Sobat TeknoBgt juga perlu mengetahui mengapa perlu menghitung TDN dan bagaimana cara menggunakan rumus menghitung TDN. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung TDN dengan Mudah: Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt