TEKNOBGT
Cara Menghitung Simple Moving Average
Cara Menghitung Simple Moving Average

Cara Menghitung Simple Moving Average

Halo Sobat TeknoBgt, dalam artikel kali ini kita akan membahas tentang bagaimana cara menghitung simple moving average (SMA) pada data yang kita punya. SMA merupakan salah satu indikator teknis yang paling dasar dalam analisis teknikal. SMA digunakan untuk mengidentifikasi tren arah pergerakan harga suatu saham, mata uang atau komoditas dalam jangka waktu tertentu. Penjelasan lebih detail tentang SMA akan kita bahas secara terperinci di bawah ini.

1. Apa itu Simple Moving Average?

Simple Moving Average (SMA) adalah jenis indikator teknis yang digunakan dalam analisis teknikal. Indikator SMA ini menunjukkan nilai rata-rata arithmetik dari harga saham, pasangan mata uang atau komoditas dalam jangka waktu tertentu. SMA membantu untuk mengindentifikasi tren arah pergerakan harga saham dalam jangka waktu tertentu. SMA juga dapat membantu Anda dalam melakukan analisa terhadap saham, mata uang atau komoditas yang akan diambil keputusan tradingnya.

Sejak dikenalkannya analisis teknis, penggunaan SMA telah menjadi dasar analisis teknikal. Banyak trader dan investor memilih SMA sebagai salah satu indikator utama mereka. Meskipun terdapat berbagai jenis indikator teknis yang tersedia, SMA menjadi salah satu indikator terpopuler karena mudah digunakan dan mempunyai interpretasi yang mudah dimengerti.

2. Cara Menghitung Simple Moving Average?

Terdapat banyak jenis SMA yang berbeda, tetapi yang paling umum adalah 20-periode simple moving average. Artinya, SMA dihitung berdasarkan 20 periode harga penutupan terakhir pada timeframe yang kita gunakan. Jadi, jika kita menggunakan timeframe daily, maka SMA akan dihitung berdasarkan 20 harga penutupan terakhir pada grafik daily tersebut.

Cara menghitungnya sangatlah mudah, Anda hanya perlu menjumlahkan semua harga penutupan selama 20 periode dan kemudian membaginya dengan 20. Perhatikan contoh berikut ini:

Harga PenutupanSMA
1000
1100
1200
1300
1400
1500
1600
1700
1800
1900
2000
2100
2200
2300
2400
2500
2600
2700
2800
2900
3000

Pada contoh di atas, SMA dihitung berdasarkan 20 periode harga penutupan terakhir, dimulai dari 1000 hingga 3000. Jadi, cara menghitungnya adalah:

SMA = (1000 + 1100 + 1200 + … + 2900 + 3000) / 20 = …

3. Variasi Simple Moving Average

Terlebih lagi, terdapat banyak variasi SMA yang dapat digunakan. Selain menggunakan 20-periode SMA, 50-periode SMA atau 200-periode SMA juga sangat populer dikalangan trader/investor.

Sebenarnya, tidak ada periode SMA yang terbaik bagi semua orang, karena setiap trader dan investor mempunyai preferensi dan gaya trading yang berbeda. Hanya karena 20-periode SMA menjadi umum digunakan, tidak berarti Anda harus menggunakan periode yang sama.

4. Kapan Menggunakan Simple Moving Average?

SMA digunakan untuk mengidentifikasi tren arah pergerakan harga suatu saham, mata uang atau komoditas dalam jangka waktu tertentu. Yang artinya, SMA hanya efektif apabila digunakan pada pasar yang memiliki tren yang jelas.

SMA tidak efektif ketika digunakan pada pasar yang sedang mengalami konsolidasi atau pasar yang volatilitasnya sangat rendah. Ketika SMA digunakan pada pasar yang volatilitasnya sangat rendah, SMA tidak memberikan indikasi yang akurat karena harga yang fluktuatif dapat menghasilkan sinyal yang salah.

Namun, ketika digunakan pada pasar yang memiliki tren yang jelas, SMA dapat membantu Anda mengidentifikasi arah tren tersebut hingga mengambil keputusan trading.

5. Cara Menggunakan Simple Moving Average dalam Trading

SMA dapat membantu trader dalam mengindentifikasi trend arah pergerakan harga suatu saham, mata uang atau komoditas, sekaligus membantu dalam mengidentifikasi support dan resistance. Di bawah ini adalah beberapa cara mengidentifikasi support dan resistance dengan menggunakan SMA:

a. Menggunakkan Simple Moving Average sebagai Support dan Resistance

Dalam kondisi uptrend, SMA dapat menjadi level support yang penting, sedangkan pada kondisi downtrend, SMA dapat menjadi level resistance yang penting.

Contohnya, pada grafik harga di bawah ini, 50-periode SMA dianggap sebagai level support yang penting selama kondisi uptrend:

TanggalHarga Penutupan50-periode SMA
1 Januari1000980
2 Januari1050986
3 Januari1100995
4 Januari11501000
5 Januari12001015
6 Januari12501020
7 Januari13001035
8 Januari13501045
9 Januari14001050
10 Januari14501060
11 Januari15001065
12 Januari15501070

Pada contoh di atas, 50-periode SMA berfungsi sebagai level support yang kuat. Setiap kali harga mendekati 50-periode SMA, maka harga cenderung berbalik arah dan menunjukkan potensi pengembalian keatas.

Dalam kondisi downtrend, SMA dapat berfungsi sebagai level resistance yang kuat. Selanjutnya kita akan melihat bagaimana SMA digunakan sebagai level resistance dalam kondisi downtrend.

b. Menggunakan Simple Moving Average sebagai Sinyal Buy dan Sell

SMA dapat memberikan sinyal buy dan sell yang akurat ketika digunakan pada pasar yang memiliki tren yang jelas. Sebagai contoh, pada grafik harga di bawah ini, SMA 20-periode dianggap sebagai level support selama kondisi uptrend dan digunakan untuk memberikan sinyal buy:

TanggalHarga Penutupan20-periode SMASinyal Buy
1 Januari10001000
2 Januari10501025
3 Januari11001050
4 Januari10501050
5 Januari10001040
6 Januari9501020Sinyal Buy
7 Januari10001015
8 Januari10501020
9 Januari11001025
10 Januari11501035
11 Januari12001050
12 Januari12501070

Pada contoh di atas, ketika harga mengalami koreksi dan mendekati 20-periode SMA, maka SMA memberikan sinyal buy ketika harga bergerak naik dan menembus ke atas 20-periode SMA. Sinyal buy tersebut muncul pada tanggal 6 Januari.

Dalam kondisi downtrend, SMA dapat digunakan untuk memberikan sinyal sell. Selanjutnya kita akan melihat bagaimana SMA digunakan untuk memberikan sinyal sell dalam kondisi downtrend.

6. Apa Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Simple Moving Average?

a. Kelebihan Simple Moving Average

Salah satu kelebihan SMA adalah mudah dipahami dan banyak digunakan oleh trader/investor. Selain itu, SMA juga memberikan sinyal yang mudah diinterpretasi dan dapat membantu trader dalam mengidentifikasi arah tren secara akurat ketika digunakan pada pasar yang memiliki tren yang jelas.

b. Kekurangan Simple Moving Average

Salah satu kekurangan SMA adalah kurang responsif terhadap perubahan harga yang cepat. Hal ini disebabkan karen
a SMA menghitung rata-rata suatu harga dalam jangka waktu tertentu, sehingga tidak dapat merespon perubahan harga yang terjadi dengan cepat. Oleh karena itu, trader/investor biasanya menggunakan variasi SMA seperti EMA (Exponential Moving Average) yang lebih responsif terhadap perubahan harga.

7. Kesimpulan

Simple Moving Average (SMA) adalah indikator teknikal yang populer dan banyak digunakan oleh trader/investor. Dalam trading, SMA dapat membantu dalam mengidentifikasi arah tren pergerakan harga suatu saham, mata uang atau komoditas, sehingga membantu trader dalam mengambil keputusan trading yang tepat. Selain itu, SMA juga dapat digunakan sebagai level support dan resistance serta memberikan sinyal buy dan sell yang akurat.

Terlepas dari kelebihan dan kekurangan SMA, setiap trader/investor dapat menyesuaikan penggunaannya dengan gaya trading masing-masing.

FAQ

1. Apa itu Simple Moving Average (SMA)?

SMA adalah jenis indikator teknis yang digunakan dalam analisis teknikal. Indikator SMA ini menunjukkan nilai rata-rata arithmetik dari harga saham, pasangan mata uang atau komoditas dalam jangka waktu tertentu.

2. Bagaimana cara menghitung Simple Moving Average?

Cara menghitung SMA sangatlah mudah, Anda hanya perlu menjumlahkan semua harga penutupan selama 20 periode dan kemudian membaginya dengan 20.

3. Apa kelebihan dan kekurangan menggunakan Simple Moving Average?

Kelebihan SMA adalah mudah dipahami dan banyak digunakan oleh trader/investor. Kekurangannya adalah kurang responsif terhadap perubahan harga yang cepat.

4. Bagaimana cara menggunakan Simple Moving Average dalam trading?

SMA dapat digunakan sebagai support dan resistance, serta memberikan sinyal buy dan sell yang akurat ketika digunakan pada pasar yang memiliki tren yang jelas.

Cara Menghitung Simple Moving Average