Hello Sobat TeknoBgt! Apakah kamu tahu cara menghitung simpang baku? Simpang baku adalah simpang yang memiliki empat lengan dan memiliki sudut yang sama. Biasanya, simpang baku dapat ditemukan di kawasan perkotaan. Pada artikel kali ini, kita akan membahas cara menghitung simpang baku dengan mudah. Yuk, simak penjelasannya!
Pengertian Simpang Baku
Sebelum membahas mengenai cara menghitung simpang baku, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu simpang baku. Simpang baku adalah simpang empat lengan yang memiliki sudut 90 derajat pada setiap lengannya. Simpang ini biasanya terdapat di kawasan perkotaan dan diatur oleh petugas keamanan atau traffic control. Fungsi simpang baku adalah untuk mengatur lalu lintas agar tidak terjadi kepadatan dan tabrakan antara kendaraan. Setiap simpang baku memiliki aturan lalu lintas yang berbeda-beda, tergantung pada peraturan yang berlaku di wilayah tersebut.
Kelebihan dan Kekurangan Simpang Baku
Simpang baku memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu diketahui. Beberapa kelebihan simpang baku adalah:
Kelebihan | Kekurangan |
---|---|
Mengatur lalu lintas dengan efektif. | Mengakibatkan kepadatan lalu lintas. |
Memudahkan pengendara untuk mengetahui arah yang benar. | Mengakibatkan kemacetan pada waktu tertentu. |
Memastikan keselamatan pengendara di jalan raya. | Mengakibatkan waktu perjalanan yang lebih lama. |
Cara Menghitung Simpang Baku
Nah, setelah memahami pengertian dan kelebihan serta kekurangan simpang baku, kini kita akan membahas cara menghitung simpang baku. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk menghitung simpang baku, yaitu:
1. Mengukur panjang jalan pada setiap lengannya
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengukur panjang jalan pada setiap lengannya. Misalnya, pada simpang baku yang akan dihitung memiliki panjang jalan pada setiap lengannya sebagai berikut:
Lengan | Panjang Jalan (m) |
---|---|
Lengan 1 | 100 |
Lengan 2 | 150 |
Lengan 3 | 80 |
Lengan 4 | 120 |
2. Menghitung luas area simpang baku
Setelah mengukur panjang jalan pada setiap lengannya, langkah selanjutnya adalah menghitung luas area simpang baku. Caranya adalah dengan menggunakan rumus:
Luas = (panjang lengan 1 x panjang lengan 2) + (panjang lengan 2 x panjang lengan 3) + (panjang lengan 3 x panjang lengan 4) + (panjang lengan 4 x panjang lengan 1)
Maka, luas area simpang baku pada contoh di atas adalah:
Luas = (100 x 150) + (150 x 80) + (80 x 120) + (120 x 100) = 15.000 + 12.000 + 9.600 + 12.000 = 48.600 m2
3. Menghitung Kapasitas Lalu Lintas
Setelah menghitung luas area simpang baku, langkah selanjutnya adalah menghitung kapasitas lalu lintas. Kapasitas lalu lintas berguna untuk mengetahui jumlah kendaraan yang dapat melewati simpang baku dalam waktu tertentu. Berikut adalah rumus dan tabel kapasitas lalu lintas pada simpang baku:
Kelas Jalan | Sepi | Normal | Ramai |
---|---|---|---|
Jalan Bebas Hambatan | 1.800 | 2.400 | 3.000 |
Jalan Arteri | 1.200 | 1.600 | 2.000 |
Jalan Kolektor | 600 | 800 | 1.000 |
Jalan Lokal | 300 | 400 | 500 |
Jika pada simpang baku tersebut memiliki kelas jalan arteri, maka kapasitas lalu lintasnya adalah:
Kapasitas = (1,6 x Luas) x Kapasitas Lalu Lintas Kelas Jalan Arteri
Maka, kapasitas lalu lintas pada contoh di atas adalah:
Kapasitas = (1,6 x 48.600) x 1.600 = 123.840 kendaraan/jam
4. Menghitung Derajat Simpang Baku
Langkah terakhir adalah menghitung derajat simpang baku. Derajat simpang baku adalah sudut yang terbentuk antara dua lengan simpang baku yang saling bertemu. Untuk menghitung derajat simpang baku, dapat digunakan rumus:
Derajat = (180 x (Jumlah Lengan – 2))/Jumlah Lengan
Maka, derajat simpang baku pada contoh di atas adalah:
Derajat = (180 x (4 – 2))/4 = 90 derajat
FAQ
Apa itu simpang baku?
Simpang baku adalah simpang empat lengan yang memiliki sudut 90 derajat pada setiap lengannya. Simpang ini biasanya terdapat di kawasan perkotaan dan diatur oleh petugas keamanan atau traffic control.
Bagaimana cara menghitung simpang baku?
Langkah-langkah menghitung simpang baku adalah: 1) Mengukur panjang jalan pada setiap lengannya, 2) Menghitung luas area simpang baku, 3) Menghitung kapasitas lalu lintas, dan 4) Menghitung derajat simpang baku.
Apa kelebihan dan kekurangan simpang baku?
Beberapa kelebihan simpang baku adalah: mengatur lalu lintas dengan efektif, memudahkan pengendara untuk mengetahui arah yang benar, dan memastikan keselamatan pengendara di jalan raya. Sedangkan kekurangan simpang baku antara lain adalah mengakibatkan kepadatan lalu lintas, mengakibatkan kemacetan pada waktu tertentu, dan mengakibatkan waktu perjalanan yang lebih lama.
Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya
Demikianlah artikel mengenai cara menghitung simpang baku. Dengan mengetahui cara menghitung simpang baku, kamu dapat memahami bagaimana pengaturan lalu lintas dilakukan di simpang baku dan memudahkan kamu untuk mengendarai kendaraan. Jangan lupa, selalu patuhi aturan lalu lintas dan berkendara dengan aman. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!