TEKNOBGT
Cara Menghitung Rata-Rata Bergerak
Cara Menghitung Rata-Rata Bergerak

Cara Menghitung Rata-Rata Bergerak

Halo Sobat TeknoBgt, apakah kamu sedang mencari cara menghitung rata-rata bergerak? Jika iya, kamu berada di tempat yang tepat! Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang cara menghitung rata-rata bergerak secara lengkap dan mudah dipahami.

Pendahuluan

Sebelum kita membahas tentang cara menghitung rata-rata bergerak, kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu rata-rata bergerak. Rata-rata bergerak atau moving average merupakan salah satu indikator teknikal yang cukup popular di kalangan trader dan investor saham.

Indikator ini digunakan untuk membantu mengidentifikasi tren dan pergerakan harga saham. Dengan menggunakan rata-rata bergerak, kita dapat memfilter sinyal-sinyal yang tidak relevan dengan pergerakan harga saham.

Apa Itu Rata-Rata Bergerak?

Rata-rata bergerak adalah salah satu indikator teknikal yang digunakan untuk mengidentifikasi tren dan pergerakan harga saham. Indikator ini menghitung nilai rata-rata harga saham dalam periode tertentu.

Ada beberapa jenis rata-rata bergerak, di antaranya adalah:

Jenis Rata-Rata BergerakKeterangan
Simple Moving Average (SMA)Rata-rata harga saham dalam periode tertentu.
Exponential Moving Average (EMA)Rata-rata harga saham dengan memberikan bobot lebih pada harga terbaru.
Weighted Moving Average (WMA)Rata-rata harga saham dengan memberikan bobot pada harga terbaru dan harga tertua.

Kenapa Perlu Menggunakan Rata-Rata Bergerak?

Ada beberapa alasan mengapa perlu menggunakan rata-rata bergerak, di antaranya adalah:

  1. Memfilter sinyal-sinyal yang tidak relevan dengan pergerakan harga saham.
  2. Mengidentifikasi tren dan pergerakan harga saham.
  3. Memperkirakan harga saham di masa depan.

Dengan menggunakan rata-rata bergerak, kita dapat memperkirakan arah pergerakan harga saham di masa depan dan melakukan keputusan investasi yang tepat.

Cara Menghitung Rata-Rata Bergerak

Setelah mengetahui apa itu rata-rata bergerak dan mengapa perlu menggunakannya, kita akan membahas tentang cara menghitung rata-rata bergerak.

Simple Moving Average

Simple Moving Average atau SMA merupakan jenis rata-rata bergerak yang paling sederhana. Cara menghitung SMA adalah dengan menjumlahkan harga saham dalam periode tertentu, kemudian dibagi dengan periode tersebut.

Contoh:

Periode: 5 hari

Hari Ke-Harga Saham
11000
21200
31100
41300
51250

Langkah-langkah menghitung SMA:

  1. Jumlahkan harga saham dalam periode yang ditentukan: 1000 + 1200 + 1100 + 1300 + 1250 = 5850
  2. Bagi hasil penjumlahan dengan periode yang ditentukan: 5850 / 5 = 1170

Jadi, SMA dari harga saham dalam periode 5 hari adalah 1170.

Exponential Moving Average

Exponential Moving Average atau EMA merupakan jenis rata-rata bergerak yang memberikan bobot lebih pada harga terbaru. Cara menghitung EMA adalah dengan menggunakan formula berikut:

EMA = [harga terbaru x (2 / (periode + 1))] + [EMA sebelumnya x (1 – (2 / (periode + 1)))]

Contoh:

Periode: 5 hari

Hari Ke-Harga Saham
11000
21200
31100
41300
51250

Langkah-langkah menghitung EMA:

  1. Tentukan EMA sebelumnya.
  2. Hitung nilai EMA terbaru menggunakan formula di atas.

Contoh:

  1. EMA sebelumnya: 1170 (SMA dari periode 5 hari)
  2. EMA terbaru = [1250 x (2 / (5 + 1))] + [1170 x (1 – (2 / (5 + 1)))] = 1213.33

Jadi, EMA dari harga saham dalam periode 5 hari adalah 1213.33.

Weighted Moving Average

Weighted Moving Average atau WMA merupakan jenis rata-rata bergerak yang memberikan bobot pada harga terbaru dan harga tertua. Cara menghitung WMA adalah dengan menggunakan formula berikut:

WMA = [(harga tertua x n) + (harga kedua tertua x (n-1)) + … + (harga terbaru x 1)] / [n + (n-1) + … + 1]

Contoh:

Periode: 5 hari

Hari Ke-Harga Saham
11000
21200
31100
41300
51250

Langkah-langkah menghitung WMA:

  1. Tentukan bobot untuk masing-masing harga saham sesuai dengan periode yang ditentukan.
  2. Jumlahkan hasil perkalian bobot dengan harga saham.
  3. Bagi hasil penjumlahan dengan jumlah bobot.

Contoh:

  1. Periode: 5 hari
  2. Bobot: 5, 4, 3, 2, 1
  3. Jumlahkan hasil perkalian bobot dengan harga saham: (1000 x 5) + (1200 x 4) + (1100 x 3) + (1300 x 2) + (1250 x 1) = 26250
  4. Bagi hasil penjumlahan dengan jumlah bobot: 15

Jadi, WMA dari harga saham dalam periode 5 hari adalah 1750.

FAQ

Apa Bedanya Antara SMA, EMA, dan WMA?

Perbedaan utama antara SMA, EMA, dan WMA terletak pada cara menghitungnya. SMA menghitung rata-rata harga saham dalam periode tertentu, sedangkan EMA memberikan bobot lebih pada harga terbaru dan WMA memberikan bobot pada harga terbaru dan harga tertua.

Berapa Periode yang Ideal Untuk Menggunakan Rata-Rata Bergerak?

Periode yang ideal untuk menggunakan rata-rata bergerak tergantung pada gaya trading atau investasi masing-masing individu. Ada yang menggunakan periode 50 hari, 100 hari, atau bahkan 200 hari. Namun, umumnya periode yang sering digunakan adalah 20 hari dan 50 hari.

Apa Saja Keuntungan Menggunakan Rata-Rata Bergerak?

Keuntungan menggunakan rata-rata bergerak adalah dapat membantu mengidentifikasi tren dan pergerakan harga saham, memfilter sinyal-sinyal yang tidak relevan, dan memperkirakan harga saham di masa depan.

Bagaimana Cara Menggunakan Rata-Rata Bergerak dalam Trading atau Investasi?

Cara menggunakan rata-rata bergerak dalam trading atau investasi adalah dengan mengidentifikasi tren dan pergerakan harga saham. Jika harga saham mengalami uptrend, kita dapat menggunakan rata-rata bergerak sebagai area support. Sebaliknya, jika harga saham mengalami downtrend, kita dapat menggunakan rata-rata bergerak sebagai area resistance.

Kesimpulan

Demikianlah cara menghitung rata-rata bergerak secara lengkap dan mudah dipahami. Dengan menggunakan rata-rata bergerak, kita dapat memperkirakan arah pergerakan harga saham di masa depan dan melakukan keputusan investasi yang tepat. Selamat mencoba!

Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Cara Menghitung Rata-Rata Bergerak