TEKNOBGT
Cara Menghitung PPH yang Terutang
Cara Menghitung PPH yang Terutang

Cara Menghitung PPH yang Terutang

Halo sobat TeknoBgt! Apakah kamu sedang bingung dengan cara menghitung PPH yang terutang? Tenang saja, dalam artikel ini kami akan membahas secara lengkap dan mudah dipahami mengenai cara menghitung PPH yang terutang. Yuk, simak artikel ini sampai selesai!

Pengertian Pajak Penghasilan

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai cara menghitung PPH yang terutang, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu pajak penghasilan. Pajak penghasilan atau PPh adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diperoleh oleh seorang wajib pajak.

Pajak penghasilan terbagi menjadi dua, yaitu PPh Pasal 21 dan PPh Pasal 22. PPh Pasal 21 dikenakan atas penghasilan yang diterima oleh seorang karyawan, sedangkan PPh Pasal 22 dikenakan atas penghasilan yang diterima oleh sebuah perusahaan dalam melakukan kegiatan usahanya.

Cara Menghitung PPH Pasal 21

PPH Pasal 21 adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diterima oleh seorang karyawan. Berikut ini adalah cara menghitung PPH Pasal 21:

No.UraianNominal
1Penghasilan brutoRp. 10.000.000,-
2PTKPRp. 54.000.000,-
3Penghasilan netoRp. 9.946.000,-
4Tarif PPh Pasal 215%
5PPH yang harus dibayarRp. 497.300,-

Penghasilan Bruto

Penghasilan bruto adalah penghasilan karyawan sebelum dipotong pajak dan biaya-biaya lainnya. Contoh penghasilan bruto adalah gaji pokok, tunjangan, bonus, dan lain sebagainya.

PTKP

PTKP adalah Penghasilan Tidak Kena Pajak. PTKP tergantung pada status pernikahan dan jumlah tanggungan wajib pajak. PTKP saat ini adalah sebesar Rp. 54.000.000,- per tahun.

Penghasilan Neto

Penghasilan neto adalah penghasilan bruto dikurangi PTKP dan biaya-biaya lainnya yang dapat dikurangkan. Biaya-biaya yang dapat dikurangkan antara lain biaya jabatan, biaya pensiun, dan lain sebagainya.

Tarif PPh Pasal 21

Tarif PPh Pasal 21 tergantung pada besarnya penghasilan neto. Semakin besar penghasilan neto, semakin besar pula tarif PPh Pasal 21 yang harus dibayar. Berikut ini adalah tarif PPh Pasal 21:

  • Penghasilan neto ≤ Rp. 50.000.000,-, tarif PPh Pasal 21 = 5%
  • Penghasilan neto > Rp. 50.000.000,-, tarif PPh Pasal 21 = 15%

Contoh Perhitungan PPH Pasal 21

Berikut ini adalah contoh perhitungan PPH Pasal 21:

No.UraianNominal
1Penghasilan brutoRp. 10.000.000,-
2PTKPRp. 54.000.000,-
3Penghasilan netoRp. 9.946.000,-
4Tarif PPh Pasal 215%
5PPH yang harus dibayarRp. 497.300,-

Cara Menghitung PPH Pasal 22

PPH Pasal 22 adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diterima oleh sebuah perusahaan dalam melakukan kegiatan usahanya. Berikut ini adalah cara menghitung PPH Pasal 22:

No.UraianNominal
1Penghasilan brutoRp. 100.000.000,-
2Harga Pokok PenjualanRp. 70.000.000,-
3Penghasilan Kena PajakRp. 30.000.000,-
4Tarif PPh Pasal 221,5%
5PPH yang harus dibayarRp. 450.000,-

Penghasilan Bruto

Penghasilan bruto adalah total penerimaan perusahaan dari penjualan barang atau jasa sebelum dikurangi biaya-biaya lainnya.

Harga Pokok Penjualan

Harga Pokok Penjualan atau HPP adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa yang dijual. HPP terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja, dan biaya-biaya lainnya yang terkait dengan proses produksi.

Penghasilan Kena Pajak

Penghasilan Kena Pajak adalah penghasilan bruto dikurangi HPP dan biaya-biaya lainnya yang dapat dikurangkan.

Tarif PPh Pasal 22

Tarif PPh Pasal 22 adalah 1,5% dari Penghasilan Kena Pajak.

Contoh Perhitungan PPH Pasal 22

Berikut ini adalah contoh perhitungan PPH Pasal 22:

No.UraianNominal
1Penghasilan brutoRp. 100.000.000,-
2Harga Pokok PenjualanRp. 70.000.000,-
3Penghasilan Kena PajakRp. 30.000.000,-
4Tarif PPh Pasal 221,5%
5PPH yang harus dibayarRp. 450.000,-

FAQ

Apa itu Pajak Penghasilan?

Pajak penghasilan atau PPh adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diperoleh oleh seorang wajib pajak.

Apa bedanya PPh Pasal 21 dan PPh Pasal 22?

PPh Pasal 21 dikenakan atas penghasilan yang diterima oleh seorang karyawan, sedangkan PPh Pasal 22 dikenakan atas penghasilan yang diterima oleh sebuah perusahaan dalam melakukan kegiatan usahanya.

Bagaimana cara menghitung PPH Pasal 21?

Cara menghitung PPH Pasal 21 adalah menghitung penghasilan bruto, mengurangkan PTKP dan biaya-biaya lainnya yang dapat dikurangkan, dan mengalikan dengan tarif PPh Pasal 21 yang berlaku.

Bagaimana cara menghitung PPH Pasal 22?

Cara menghitung PPH Pasal 22 adalah menghitung Penghasilan Kena Pajak, mengalikan dengan tarif PPh Pasal 22 yang berlaku, dan dikurangi dengan PPh Pasal 22 yang sudah dibayarkan.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang pengertian pajak penghasilan, perbedaan antara PPh Pasal 21 dan PPh Pasal 22, cara menghitung PPH Pasal 21 dan PPh Pasal 22, serta contoh perhitungan PPH Pasal 21 dan PPh Pasal 22. Semoga artikel ini dapat membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan kamu tentang cara menghitung PPH yang terutang. Jangan lupa untuk membayar pajak tepat waktu dan selalu patuhi peraturan perpajakan yang berlaku. Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung PPH yang Terutang