Hello Sobat TeknoBgt, jika Anda baru saja memulai bisnis atau berpikir untuk mulai berbisnis, mungkin pembagian saham merupakan hal yang perlu dipertimbangkan. Dalam artikel ini, kami akan membahas cara menghitung pembagian saham dengan bahasa yang ringan dan mudah dimengerti. Mari kita mulai!
Apa itu Pembagian Saham?
Sebelum membahas cara menghitung pembagian saham, mari kita ketahui terlebih dahulu apa itu pembagian saham. Pembagian saham merupakan tindakan membagi kepemilikan perusahaan menjadi beberapa bagian atau saham. Setiap saham mewakili bagian dari kepemilikan dan memberikan hak suara dalam pertemuan pemegang saham perusahaan.
Jumlah saham yang dapat diterbitkan oleh perusahaan tergantung pada hukum dan peraturan setempat serta pada anggaran dasar dari perusahaan tersebut.
Sekarang kita sudah tahu apa itu pembagian saham, mari kita lanjutkan dengan cara menghitung pembagian saham.
Cara Menghitung Pembagian Saham
Sebelum membahas cara menghitung pembagian saham, perlu diketahui bahwa ada dua jenis saham yaitu saham biasa dan saham preferen.
1. Saham Biasa
Saham biasa adalah saham yang memberikan hak suara dalam pertemuan pemegang saham dan hak atas laba perusahaan. Saham biasa biasanya tidak memiliki pembayaran dividen tetap dan tergantung pada kinerja perusahaan.
Contoh Perhitungan Saham Biasa
Misalkan perusahaan memiliki 100 saham yang dikeluarkan dan dibagi antara dua orang, yaitu A dan B sebanyak 50 saham masing-masing. Jika perusahaan memutuskan untuk mengeluarkan tambahan 50 saham, maka perhitungannya seperti berikut:
Pemilik Saham | Jumlah Saham yang Dimiliki | Jumlah Saham yang Diterbitkan | Persentase Kepemilikan Saham |
---|---|---|---|
A | 50 | 75 | 50% |
B | 50 | 75 | 50% |
Dari contoh di atas, dapat dilihat bahwa setelah penerbitan tambahan saham, A dan B masing-masing memiliki 50 saham menjadi 75 saham dan persentase kepemilikan saham mereka masih sama, yaitu sebesar 50%.
2. Saham Preferen
Saham preferen adalah saham yang memberikan prioritas atas pembayaran dividen dan likuidasi sebelum saham biasa. Saham preferen biasanya tidak memberikan hak suara dalam pertemuan pemegang saham.
Contoh Perhitungan Saham Preferen
Misalkan perusahaan memiliki 100 saham biasa dan 50 saham preferen yang dikeluarkan dan dibagi antara dua orang, yaitu A dan B sebanyak 50 saham biasa masing-masing dan 25 saham preferen masing-masing. Jika perusahaan memutuskan untuk mengeluarkan tambahan 50 saham biasa dan 10 saham preferen, maka perhitungannya seperti berikut:
Saham Biasa | Saham Preferen | Total | ||
---|---|---|---|---|
Pemilik Saham | Jumlah Saham yang Dimiliki | Pemilik Saham | Jumlah Saham yang Dimiliki | Jumlah Saham yang Diterbitkan |
A | 50 | A | 25 | 75 |
B | 50 | B | 25 | 75 |
Dari contoh di atas, dapat dilihat bahwa setelah penerbitan tambahan saham, A dan B masing-masing memiliki 50 saham biasa menjadi 75 saham biasa dan 25 saham preferen menjadi 30 saham preferen. Jumlah saham yang diterbitkan menjadi 200 saham dan persentase kepemilikan saham mereka masih sama.
FAQ
1. Berapa jumlah saham maksimum yang dapat diterbitkan oleh perusahaan?
Jumlah saham maksimum yang dapat diterbitkan oleh perusahaan tergantung pada hukum dan peraturan setempat serta pada anggaran dasar dari perusahaan tersebut.
2. Apa bedanya saham biasa dan saham preferen?
Saham biasa adalah saham yang memberikan hak suara dalam pertemuan pemegang saham dan hak atas laba perusahaan sementara saham preferen adalah saham yang memberikan prioritas atas pembayaran dividen dan likuidasi sebelum saham biasa. Saham preferen biasanya tidak memberikan hak suara dalam pertemuan pemegang saham.
Kesimpulan
Setelah membaca artikel ini, Anda sudah tahu cara menghitung pembagian saham untuk saham biasa dan saham preferen. Namun, perlu diingat bahwa cara menghitung pembagian saham dapat bervariasi tergantung pada peraturan setempat dan anggaran dasar dari perusahaan tersebut. Sebaiknya konsultasikan dengan penasehat keuangan atau pengacara sebelum memutuskan untuk melakukan pembagian saham. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!