Halo Sobat TeknoBgt, pada kesempatan kali ini kita akan membahas bagaimana cara menghitung pegawai tidak tetap. Pegawai tidak tetap atau sering disebut sebagai pegawai kontrak merupakan karyawan yang dipekerjakan dalam jangka waktu tertentu dan tidak memiliki jaminan untuk diperpanjang kontraknya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana cara menghitung penggajian pegawai tidak tetap dengan tepat.
1. Menentukan Tarif Upah Pegawai Tidak Tetap
Langkah pertama dalam menghitung penggajian pegawai tidak tetap adalah menentukan tarif upah yang akan diterima. Pada umumnya, tarif upah pegawai tidak tetap ditentukan berdasarkan jam kerja atau jenis pekerjaan yang dilakukan. Sebagai contoh, kita akan menentukan tarif upah per jam sebesar Rp20.000.
Contoh:
Jenis Pekerjaan | Tarif Upah Per Jam |
---|---|
Pembersih Kantor | Rp20.000 |
Pegawai Rekrutmen | Rp30.000 |
Marketing | Rp40.000 |
Dari tabel di atas, kita telah menentukan tarif upah per jam untuk beberapa jenis pekerjaan.
2. Menghitung Jumlah Jam Kerja
Setelah menentukan tarif upah per jam, langkah selanjutnya adalah menghitung jumlah jam kerja pegawai tidak tetap. Biasanya, jam kerja ini tertera dalam kontrak yang disepakati antara perusahaan dan pegawai. Sebagai contoh, jam kerja adalah 8 jam per hari selama 5 hari kerja dalam seminggu.
Contoh:
Jumlah Hari Kerja dalam Sebulan | Jumlah Jam Kerja dalam Sebulan |
---|---|
22 hari | 176 jam |
Jumlah hari kerja dalam sebulan dihitung dengan mengurangi jumlah hari libur nasional dan cuti bersama dari jumlah hari dalam sebulan. Sedangkan, jumlah jam kerja dalam sebulan dihitung dengan mengalikan jumlah jam kerja per hari dengan jumlah hari kerja dalam sebulan.
3. Menghitung Gaji Pokok Pegawai Tidak Tetap
Setelah menentukan tarif upah per jam dan jumlah jam kerja, langkah selanjutnya adalah menghitung gaji pokok pegawai tidak tetap. Gaji pokok merupakan jumlah upah yang diterima seorang pegawai tidak tetap sebelum dikurangi potongan-potongan tertentu seperti pajak penghasilan, iuran BPJS, dan lain sebagainya.
Contoh:
Jika tarif upah per jam sebesar Rp20.000 dan jumlah jam kerja dalam sebulan adalah 176 jam, maka gaji pokok pegawai tidak tetap adalah:
Tarif Upah Per Jam | Jumlah Jam Kerja dalam Sebulan | Gaji Pokok |
---|---|---|
Rp20.000 | 176 jam | Rp3.520.000 |
Maka, gaji pokok pegawai tidak tetap adalah sebesar Rp3.520.000.
4. Menghitung Tunjangan Pegawai Tidak Tetap
Selain gaji pokok, pegawai tidak tetap juga berhak menerima tunjangan. Tunjangan yang diterima oleh pegawai tidak tetap berbeda-beda tergantung dengan perusahaan yang memberikannya.
Contoh:
Misalkan pegawai tidak tetap memiliki tunjangan kesehatan sebesar Rp500.000 dan tunjangan transportasi sebesar Rp1.000.000, maka total tunjangan yang diterima adalah:
Tunjangan Kesehatan | Tunjangan Transportasi | Total Tunjangan |
---|---|---|
Rp500.000 | Rp1.000.000 | Rp1.500.000 |
Sehingga, total gaji yang diterima oleh pegawai tidak tetap adalah Rp3.520.000 + Rp1.500.000 = Rp5.020.000.
5. Menentukan Potongan-Potongan
Selanjutnya, untuk menghitung gaji bersih pegawai tidak tetap, perlu ditentukan potongan-potongan yang harus dibayar oleh pegawai tersebut. Potongan-potongan ini meliputi pajak penghasilan, iuran BPJS, dan lain sebagainya.
Contoh:
Misalkan pegawai tidak tetap harus membayar pajak penghasilan sebesar 5% dan iuran BPJS sebesar 4%, maka potongan-potongan yang harus dibayar adalah:
Pajak Penghasilan | Iuran BPJS | Total Potongan |
---|---|---|
Rp251.000 | Rp200.800 | Rp451.800 |
Sehingga, gaji bersih yang diterima oleh pegawai tidak tetap adalah sebesar Rp5.020.000 – Rp451.800 = Rp4.568.200.
FAQ
1. Bagaimana jika jumlah jam kerja pegawai tidak tetap kurang dari jumlah jam kerja yang diinginkan oleh perusahaan?
Jika jumlah jam kerja pegawai tidak tetap kurang dari jumlah jam kerja yang diinginkan oleh perusahaan, gaji yang diterima oleh pegawai tersebut akan disesuaikan dengan jumlah jam kerja yang dilakukannya.
2. Apakah kontrak pegawai tidak tetap dapat diperpanjang?
Ya, kontrak pegawai tidak tetap dapat diperpanjang jika perusahaan menginginkannya dan pegawai tersebut bersedia untuk diperpanjang kontraknya. Namun, tidak semua perusahaan memberikan jaminan untuk memperpanjang kontrak pegawai tidak tetap.
3. Apakah tunjangan yang diterima oleh pegawai tidak tetap sama dengan tunjangan yang diterima oleh pegawai tetap?
Tidak selalu sama. Tunjangan yang diterima oleh pegawai tidak tetap tergantung dengan kebijakan perusahaan. Sedangkan, tunjangan yang diterima oleh pegawai tetap sudah diatur dalam peraturan perusahaan dan biasanya lebih besar.
Kesimpulan
Demikianlah cara menghitung pegawai tidak tetap yang dapat Sobat TeknoBgt pelajari. Dengan mengetahui cara menghitung penggajian pegawai tidak tetap, perusahaan dapat memberikan hak yang setara dengan pegawai tetap dan pegawai tidak tetap dapat mengetahui hak-haknya sebagai karyawan. Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!