Hello Sobat TeknoBgt! Apa kabar? Pernahkah Sobat TeknoBgt mendengar istilah NPV, IRR, atau payback period? Ketiga istilah ini adalah konsep penting dalam keuangan yang sering digunakan untuk menghitung profitabilitas suatu investasi. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas bagaimana cara menghitung NPV, IRR, dan payback period menggunakan Excel. Yuk, simak artikel ini sampai selesai!
Pengertian NPV
NPV atau Net Present Value adalah salah satu metode yang digunakan untuk menghitung profitabilitas investasi. NPV membandingkan besarnya investasi awal dengan besarnya hasil yang diperoleh dari investasi tersebut. Hasil penghitungan NPV menunjukkan apakah investasi tersebut menghasilkan keuntungan atau kerugian dalam jangka waktu tertentu.
Untuk menghitung NPV, Sobat TeknoBgt perlu mengetahui arus kas (cash flow) yang diterima dari investasi. Arus kas ini dapat berupa penerimaan atau pembayaran uang tunai. Selain itu, Sobat TeknoBgt juga perlu menentukan tingkat diskonto yang digunakan. Tingkat diskonto ini mencerminkan keuntungan yang diharapkan dari investasi tersebut.
Tahun | Cash Flow | NPV |
---|---|---|
0 | -1000 | |
1 | 300 | |
2 | 400 | |
3 | 500 |
Pada contoh di atas, kita ingin menghitung NPV dari investasi awal sebesar Rp 1.000.000 dengan arus kas selama 3 tahun. Tingkat diskonto yang digunakan sebesar 10%. Berdasarkan tabel di atas, kita dapat mengisi kolom NPV menggunakan rumus Excel =NPV(rate, value1, [value2], ...)
. Hasil akhirnya adalah Rp 176.67. Hal ini menunjukkan bahwa investasi ini menghasilkan keuntungan Rp 176.67 pada tingkat diskonto 10%.
Pengertian IRR
IRR atau Internal Rate of Return adalah metode lain yang digunakan untuk menghitung profitabilitas suatu investasi. IRR menunjukkan tingkat pengembalian investasi dalam bentuk persentase. Semakin tinggi nilai IRR, semakin menguntungkan investasi tersebut.
Untuk menghitung IRR, Sobat TeknoBgt perlu mengetahui arus kas dari investasi. Selain itu, Sobat TeknoBgt juga perlu menentukan nilai awal investasi. Dari sini, kita dapat menghitung nilai IRR menggunakan rumus Excel =IRR(values, [guess])
.
Tahun | Cash Flow |
---|---|
0 | -1000 |
1 | 300 |
2 | 400 |
3 | 500 |
Berdasarkan tabel di atas, kita dapat menghitung nilai IRR menggunakan rumus Excel =IRR(B2:B5)
. Hasil akhirnya adalah 24.59%, yang menunjukkan bahwa investasi ini menghasilkan pengembalian sebesar 24.59%.
Pengertian Payback Period
Payback period adalah metode lain yang digunakan untuk menghitung profitabilitas suatu investasi. Payback period menunjukkan waktu yang diperlukan untuk mendapatkan kembali modal awal dari investasi. Semakin rendah payback period, semakin menguntungkan investasi tersebut.
Untuk menghitung payback period, Sobat TeknoBgt perlu mengetahui arus kas dari investasi. Selain itu, Sobat TeknoBgt juga perlu mengetahui tingkat pengembalian yang diharapkan atau yang telah ditentukan sebelumnya. Dari sini, kita dapat menghitung payback period menggunakan rumus Excel =PPMT(rate, per, nper, pv, [fv], [type])
.
Tahun | Cash Flow | Accumulated Cash Flow |
---|---|---|
0 | -1000 | -1000 |
1 | 300 | -700 |
2 | 400 | -300 |
3 | 500 | 200 |
Berdasarkan tabel di atas, kita dapat menghitung payback period dari investasi ini menggunakan rumus Excel =PPMT(10%,1,3,1000)
. Hasil akhirnya adalah 2.6 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa investasi ini akan mendapatkan modal awal kembali dalam waktu 2.6 tahun.
Langkah-langkah Menghitung NPV, IRR, dan Payback Period dengan Excel
Nah, sekarang Sobat TeknoBgt sudah mengetahui pengertian NPV, IRR, dan payback period, serta dapat menghitungnya menggunakan Excel. Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung NPV, IRR, dan payback period:
1. Membuat Tabel Arus Kas
Langkah pertama adalah membuat tabel arus kas dari investasi tersebut. Tabel arus kas ini mencakup besarnya investasi awal dan besarnya hasil yang diperoleh dari investasi tersebut. Sobat TeknoBgt dapat membuat tabel arus kas ini menggunakan Excel atau Google Sheets.
2. Menghitung NPV
Setelah membuat tabel arus kas, Sobat TeknoBgt dapat menghitung NPV menggunakan rumus Excel =NPV(rate, value1, [value2], ...)
. Sobat TeknoBgt perlu mengisi nilai tingkat diskonto (rate) dan arus kas (value) pada rumus ini.
3. Menghitung IRR
Setelah menghitung NPV, Sobat TeknoBgt dapat menghitung IRR menggunakan rumus Excel =IRR(values, [guess])
. Sobat TeknoBgt perlu mengisi nilai arus kas (values) pada rumus ini.
4. Menghitung Payback Period
Setelah menghitung IRR, Sobat TeknoBgt dapat menghitung payback period menggunakan rumus Excel =PPMT(rate, per, nper, pv, [fv], [type])
. Sobat TeknoBgt perlu mengisi nilai tingkat pengembalian atau discount rate (rate), waktu (per), jumlah periode (nper), dan modal awal (pv) pada rumus ini.
FAQ Mengenai NPV, IRR, dan Payback Period
1. Apa itu tingkat diskonto?
Tingkat diskonto adalah tingkat keuntungan yang diharapkan atau biaya modal yang harus dikeluarkan untuk melakukan investasi. Tingkat diskonto ini dipakai untuk menghitung nilai masa depan dari arus kas yang akan diterima dari investasi tersebut.
2. Apa bedanya NPV dengan IRR?
NPV dan IRR keduanya digunakan untuk menghitung profitabilitas investasi. Bedanya, NPV menghitung profitabilitas investasi berdasarkan besarnya investasi awal dan besarnya hasil yang diperoleh dari investasi tersebut. Sementara itu, IRR menghitung profitabilitas investasi berdasarkan tingkat pengembalian investasi dalam bentuk persentase.
3. Apa keuntungan menghitung payback period?
Payback period sangat berguna untuk mengetahui waktu yang diperlukan untuk mendapatkan modal awal kembali dari investasi. Dengan mengetahui payback period, Sobat TeknoBgt dapat mengetahui risiko investasi dan memutuskan apakah investasi tersebut layak atau tidak dilakukan.
4. Apa saja kekurangan dari menggunakan NPV, IRR, dan Payback Period?
NPV, IRR, dan payback period memiliki kekurangan masing-masing. Misalnya, NPV tidak mempertimbangkan risiko investasi, IRR dapat memberikan hasil yang salah jika arus kas tidak beraturan, dan payback period tidak mempertimbangkan arus kas di masa depan.
5. Apa alternatif metode lain untuk menghitung profitabilitas investasi?
Selain NPV, IRR, dan payback period, ada beberapa metode lain yang dapat digunakan untuk menghitung profitabilitas investasi, seperti Profitability Index (PI), Return on Investment (ROI), dan Modified Internal Rate of Return (MIRR).
Kesimpulan
Dalam investasi, sangat penting untuk menghitung profitabilitas investasi agar Sobat TeknoBgt dapat memutuskan apakah investasi tersebut layak atau tidak dilakukan. Dalam artikel ini, kita telah membahas cara menghitung NPV, IRR, dan payback period menggunakan Excel. Dengan mengetahui langkah-langkah ini, Sobat TeknoBgt dapat melakukan perhitungan profitabilitas investasi dengan mudah. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!