Selamat datang Sobat TeknoBgt, pada artikel kali ini kita akan membahas cara menghitung menggunakan metode FIFO. Metode FIFO (First In First Out) adalah sebuah sistem pengelolaan barang yang dikeluarkan berdasarkan urutan masuk barang itu sendiri. Metode ini sangat umum digunakan di berbagai jenis bisnis dan industri, termasuk perdagangan bahan baku dan pengelolaan persediaan di toko. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung menggunakan metode FIFO secara singkat dan sederhana.
Pengertian Metode FIFO
Sebelum membahas langkah-langkah cara menghitung menggunakan metode FIFO, mari kita pahami terlebih dahulu pengertian metode ini. Metode FIFO adalah metode pengelolaan persediaan yang menghasilkan harga rata-rata yang diperbarui setiap kali ada barang masuk. Dengan kata lain, ketika ada barang masuk, harga rata-rata persediaan akan ditingkatkan sesuai dengan harga barang masuk terakhir. Oleh karena itu, barang yang dikeluarkan berdasarkan harga tertinggi adalah barang yang paling baru masuk.
Mari kita ilustrasikan dengan contoh sederhana. Di sebuah toko, ada 3 barang masuk dalam urutan waktu sebagai berikut:
No. | Nama Barang | Jumlah Masuk | Harga Satuan |
---|---|---|---|
1 | Buku | 10 | 25.000 |
2 | Pensil | 20 | 5.000 |
3 | Penghapus | 30 | 2.000 |
Setelah beberapa hari, ada transaksi di mana 15 buku, 25 pensil, dan 10 penghapus dijual. Berikut adalah cara menghitung menggunakan metode FIFO:
Langkah-langkah Menghitung Menggunakan Metode FIFO
1. Tentukan Barang yang Keluar
Langkah pertama adalah menentukan barang yang keluar. Dalam contoh ini, barang yang keluar adalah 15 buku, 25 pensil, dan 10 penghapus.
2. Tentukan Barang yang Masuk
Langkah kedua adalah menentukan barang yang masuk dan urutannya. Dalam contoh ini, urutan barang yang masuk adalah:
No. | Nama Barang | Jumlah Masuk | Harga Satuan |
---|---|---|---|
1 | Buku | 10 | 25.000 |
2 | Pensil | 20 | 5.000 |
3 | Penghapus | 30 | 2.000 |
3. Tentukan Nilai Persediaan
Langkah ketiga adalah menentukan nilai persediaan pada saat barang keluar. Dalam contoh ini, nilai persediaan pada saat barang keluar adalah:
Nama Barang | Harga Satuan | Jumlah Keluar | Harga Keluar | Jumlah Sisa | Harga Persediaan | Total Persediaan |
---|---|---|---|---|---|---|
Buku | 25.000 | 15 | 375.000 | 10 | 25.000 | 250.000 |
Pensil | 5.000 | 25 | 125.000 | 20 | 5.000 | 100.000 |
Penghapus | 2.000 | 10 | 20.000 | 20 | 2.000 | 40.000 |
Total Persediaan | 390.000 |
4. Hitung Harga Pokok Penjualan
Langkah terakhir adalah menghitung harga pokok penjualan (HPP). HPP adalah biaya barang yang dikeluarkan untuk menjual semua barang yang keluar. Dalam contoh ini, HPP adalah:
HPP = 375.000 + 125.000 + 20.000 = 520.000
Dengan demikian, kita telah berhasil menghitung menggunakan metode FIFO.
FAQ
Apa Perbedaan Metode FIFO dengan Metode LIFO?
Metode FIFO (First In First Out) dan metode LIFO (Last In First Out) adalah dua metode pengelolaan persediaan yang berbeda. Berbeda dengan metode FIFO yang mengeluarkan barang berdasarkan urutan masuk, metode LIFO mengeluarkan barang berdasarkan urutan keluar. Oleh karena itu, dalam metode LIFO, barang yang dikeluarkan berdasarkan harga tertinggi adalah barang yang paling lama masuk.
Apa Keuntungan Menggunakan Metode FIFO?
Keuntungan menggunakan metode FIFO adalah dihasilkannya harga rata-rata persediaan yang lebih akurat dan sesuai dengan kondisi pasar. Selain itu, metode ini juga memudahkan dalam menghitung harga pokok penjualan dan menghindari kerugian akibat penyusutan atau kadaluwarsa barang.
Kapan Sebaiknya Menggunakan Metode FIFO?
Metode FIFO sebaiknya digunakan pada bisnis yang menjual produk dengan umur simpan yang terbatas atau berpotensi mengalami penyusutan harga. Contohnya adalah bisnis makanan dan minuman, obat-obatan, dan produk-produk kecantikan.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah membahas cara menghitung menggunakan metode FIFO. Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah menentukan barang yang keluar, menentukan barang yang masuk, menentukan nilai persediaan, dan menghitung harga pokok penjualan. Metode FIFO sangat berguna dalam menghasilkan harga rata-rata persediaan yang akurat dan meminimalkan kerugian akibat penyusutan atau kadaluwarsa barang. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.