TEKNOBGT

Cara Menghitung LTI

Halo Sobat TeknoBgt, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang cara menghitung LTI atau Leverage Ratio. LTI atau Leverage Ratio merupakan sebuah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat kewajiban perusahaan terhadap hutang yang dimilikinya. Dalam artikel ini, kita akan membahas selengkapnya tentang LTI mulai dari pengertian hingga cara menghitungnya. Yuk simak bersama!

Pengertian LTI

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang cara menghitung LTI, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu LTI atau Leverage Ratio. LTI merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur tingkat kewajiban perusahaan terhadap hutang yang dimilikinya. Semakin tinggi rasio LTI, semakin besar kewajiban yang harus dipenuhi oleh perusahaan dalam membayar hutangnya.

Dalam dunia keuangan, rasio LTI juga sering disebut dengan rasio hutang atau rasio keuangan utang. Rasio ini sangat penting untuk diperhatikan oleh perusahaan karena dapat membantu menentukan tingkat risiko keuangan perusahaan akibat beban hutang yang dimilikinya.

Secara umum, semakin tinggi rasio LTI, semakin besar risiko keuangan yang harus ditanggung oleh perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus memperhatikan dan mengelola hutangnya dengan baik agar tidak terjebak dalam kondisi finansial yang sulit.

Cara Menghitung LTI

Setelah memahami pengertian LTI, selanjutnya kita akan membahas mengenai cara menghitung LTI. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghitung LTI, di antaranya:

1. Menggunakan Total Utang Perusahaan

Cara pertama yang dapat digunakan untuk menghitung LTI adalah dengan menggunakan total utang perusahaan. Total utang perusahaan adalah jumlah seluruh utang yang dimiliki oleh perusahaan, termasuk utang jangka pendek dan utang jangka panjang.

Formula untuk menghitung LTI menggunakan total utang perusahaan adalah:

LTI=Total Utang Perusahaan:Total Ekuitas Perusahaan

Contoh:

Total Utang Perusahaan=Rp 10 miliar
Total Ekuitas Perusahaan=Rp 20 miliar
LTI=Rp 10 miliar:Rp 20 miliar=0,5

Dari contoh di atas, LTI perusahaan tersebut adalah 0,5. Artinya, perusahaan tersebut memiliki kewajiban hutang sebesar setengah dari total ekuitas yang dimilikinya.

2. Menggunakan Total Utang Jangka Panjang Perusahaan

Cara kedua yang dapat digunakan untuk menghitung LTI adalah dengan menggunakan total utang jangka panjang perusahaan. Total utang jangka panjang adalah jumlah seluruh utang yang dimiliki oleh perusahaan dengan jangka waktu lebih dari satu tahun.

Formula untuk menghitung LTI menggunakan total utang jangka panjang perusahaan adalah:

LTI=Total Utang Jangka Panjang Perusahaan:Total Ekuitas Perusahaan

Contoh:

Total Utang Jangka Panjang Perusahaan=Rp 8 miliar
Total Ekuitas Perusahaan=Rp 16 miliar
LTI=Rp 8 miliar:Rp 16 miliar=0,5

Dari contoh di atas, LTI perusahaan tersebut adalah 0,5. Artinya, perusahaan tersebut memiliki kewajiban hutang jangka panjang sebesar setengah dari total ekuitas yang dimilikinya.

3. Menggunakan Total Hutang Jangka Pendek Perusahaan

Cara ketiga yang dapat digunakan untuk menghitung LTI adalah dengan menggunakan total hutang jangka pendek perusahaan. Total hutang jangka pendek adalah jumlah seluruh hutang yang dimiliki oleh perusahaan dengan jangka waktu kurang dari satu tahun.

Formula untuk menghitung LTI menggunakan total hutang jangka pendek perusahaan adalah:

LTI=Total Hutang Jangka Pendek Perusahaan:Total Ekuitas Perusahaan

Contoh:

Total Hutang Jangka Pendek Perusahaan=Rp 6 miliar
Total Ekuitas Perusahaan=Rp 12 miliar
LTI=Rp 6 miliar:Rp 12 miliar=0,5

Dari contoh di atas, LTI perusahaan tersebut adalah 0,5. Artinya, perusahaan tersebut memiliki kewajiban hutang jangka pendek sebesar setengah dari total ekuitas yang dimilikinya.

FAQ Mengenai LTI

Setelah memahami cara menghitung LTI, mungkin masih ada beberapa pertanyaan yang belum terjawab. Berikut beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan mengenai LTI:

1. Apa yang dimaksud dengan rasio leverage?

Rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat kewajiban perusahaan terhadap hutang yang dimilikinya. Rasio ini juga sering disebut dengan istilah rasio hutang atau rasio keuangan utang.

2. Mengapa LTI penting untuk diperhatikan oleh perusahaan?

LTI penting untuk diperhatikan oleh perusahaan karena dapat membantu menentukan tingkat risiko keuangan perusahaan akibat beban hutang yang dimilikinya. Semakin tinggi rasio LTI, semakin besar risiko keuangan yang harus ditanggung oleh perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus memperhatikan dan mengelola hutangnya dengan baik agar tidak terjebak dalam kondisi finansial yang sulit.

3. Bagaimana cara mengelola hutang agar rasio LTI tetap sehat?

Untuk mengelola hutang agar rasio LTI tetap sehat, perusahaan dapat melakukan beberapa langkah, di antaranya adalah:

  • Mengurangi jumlah hutang dengan melakukan pembayaran secara bertahap;
  • Meningkatkan pendapatan perusahaan sehingga dapat membayar hutang dengan lebih mudah;
  • Meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan perusahaan agar dapat mengurangi beban biaya;
  • Mengelola hutang dengan bijak, seperti memilih hutang dengan bunga yang rendah dan jangka waktu yang tepat.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah membahas mengenai cara menghitung LTI atau Leverage Ratio. LTI merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur tingkat kewajiban perusahaan terhadap hutang yang dimilikinya. Semakin tinggi rasio LTI, semakin besar risiko keuangan yang harus ditanggung oleh perusahaan.

Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghitung LTI, di antaranya adalah menggunakan total utang perusahaan, total utang jangka panjang perusahaan, dan total hutang jangka pendek perusahaan. Untuk menjaga kesehatan rasio LTI, perusahaan harus memperhatikan dan mengelola hutangnya dengan baik.

Semoga informasi yang kami berikan bermanfaat bagi Sobat TeknoBgt. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung LTI