Halo Sobat TeknoBgt, sudahkah kalian tahu cara menghitung keuntungan usaha kue? Bagi kalian yang ingin memulai bisnis kue, tentu perlu tahu cara menghitung keuntungan agar usaha menjadi lebih efektif dan efisien dalam mengelola keuangan. Nah, pada artikel ini saya akan berbagi informasi tentang cara menghitung keuntungan usaha kue dengan mudah. Yuk simak!
1. Menentukan Harga Pokok Penjualan
Pertama-tama, Sobat TeknoBgt harus menentukan harga pokok penjualan (HPP) dari setiap jenis kue yang akan dijual. HPP adalah biaya yang dikeluarkan dalam menghasilkan satu produk, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya listrik dan air, serta biaya-biaya lainnya. Berikut adalah cara menghitung HPP:
Jenis Biaya | Biaya Per Bulan | Jumlah Produk yang Dihasilkan | Harga Per Produk | Total Biaya |
---|---|---|---|---|
Bahan Baku | Rp 1.000.000 | 500 | Rp 2.000 | Rp 1.000.000 / 500 = Rp 2.000 |
Tenaga Kerja | Rp 3.000.000 | 500 | Rp 6.000 | Rp 3.000.000 / 500 = Rp 6.000 |
Listrik dan Air | Rp 500.000 | 500 | Rp 1.000 | Rp 500.000 / 500 = Rp 1.000 |
Biaya-biaya Lainnya | Rp 500.000 | 500 | Rp 1.000 | Rp 500.000 / 500 = Rp 1.000 |
Total HPP | Rp 10.000 |
Contoh di atas menunjukkan bahwa HPP untuk setiap kue adalah Rp 10.000. Sobat TeknoBgt dapat menentukan HPP untuk setiap jenis kue yang akan dijual dengan cara yang sama.
2. Menentukan Harga Jual
Selanjutnya, Sobat TeknoBgt harus menentukan harga jual dari setiap jenis kue yang akan dijual. Harga jual adalah harga yang ditawarkan kepada konsumen untuk setiap produk yang dihasilkan. Berikut adalah cara menghitung harga jual:
Harga Jual = HPP + (HPP x Margin Keuntungan)
Margin keuntungan yang diambil dapat disesuaikan dengan persentase yang Sobat TeknoBgt inginkan. Sebagai contoh, apabila Sobat TeknoBgt ingin mendapatkan margin keuntungan sebesar 20%, maka:
Harga Jual = HPP + (HPP x 20%) = Rp 10.000 + (Rp 10.000 x 20%) = Rp 12.000
Contoh di atas menunjukkan bahwa Sobat TeknoBgt dapat menjual setiap jenis kue dengan harga Rp 12.000 agar mendapatkan margin keuntungan sebesar 20%.
3. Menghitung Laba Kotor
Setelah Sobat TeknoBgt menentukan harga jual, langkah selanjutnya adalah menghitung laba kotor. Laba kotor adalah selisih antara total pendapatan dengan HPP. Berikut adalah rumus untuk menghitung laba kotor:
Laba Kotor = Total Pendapatan – Total HPP
Sebagai contoh, apabila Sobat TeknoBgt berhasil menjual 100 kue dengan harga Rp 12.000 per produk, maka:
Total Pendapatan = Jumlah Produk Terjual x Harga Jual = 100 x Rp 12.000 = Rp 1.200.000
Laba Kotor = Total Pendapatan – Total HPP = Rp 1.200.000 – Rp 10.000 x 100 = Rp 1.190.000
Dari contoh di atas, Sobat TeknoBgt berhasil mendapatkan laba kotor sebesar Rp 1.190.000.
4. Menghitung Laba Bersih
Langkah terakhir adalah menghitung laba bersih. Laba bersih adalah hasil setelah dikurangi dengan biaya-biaya lainnya seperti biaya listrik, biaya sewa toko, dan biaya-biaya lainnya yang dikeluarkan untuk menjalankan usaha kue. Berikut adalah rumus untuk menghitung laba bersih:
Laba Bersih = Laba Kotor – Biaya-biaya Lainnya
Sesuai contoh sebelumnya, apabila biaya-biaya lainnya seperti biaya listrik, biaya sewa toko, dan biaya-biaya lainnya sebesar Rp 300.000, maka:
Laba Bersih = Laba Kotor – Biaya-biaya Lainnya = Rp 1.190.000 – Rp 300.000 = Rp 890.000
Contoh di atas menunjukkan bahwa Sobat TeknoBgt berhasil mendapatkan laba bersih sebesar Rp 890.000 dari usaha kue yang dijalankan.
FAQ
1. Apa itu Harga Pokok Penjualan (HPP)?
Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah biaya yang dikeluarkan dalam menghasilkan satu produk, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya listrik dan air, serta biaya-biaya lainnya.
2. Bagaimana cara menghitung Harga Jual?
Cara menghitung harga jual adalah dengan menghitung HPP ditambah dengan margin keuntungan yang diambil, sesuai dengan persentase yang Sobat TeknoBgt tentukan.
3. Apakah laba bersih sama dengan laba kotor?
Tidak, laba bersih adalah hasil setelah dikurangi dengan biaya-biaya lainnya seperti biaya listrik, biaya sewa toko, dan biaya-biaya lainnya yang dikeluarkan untuk menjalankan usaha, sedangkan laba kotor adalah selisih antara total pendapatan dengan HPP.
4. Apa yang harus dilakukan apabila laba bersih kurang dari target?
Apabila laba bersih kurang dari target, Sobat TeknoBgt dapat melakukan beberapa hal seperti menekan biaya-biaya yang dikeluarkan, menambah jumlah produk yang dijual, atau memperbaiki strategi pemasaran agar penjualan meningkat.
5. Apakah harga jual selalu sama untuk setiap jenis kue yang dijual?
Tidak, harga jual dapat berbeda-beda tergantung jenis kue, ukuran, dan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kue tersebut.
Simak Video Berikut untuk Lebih Memahami Cara Menghitung Keuntungan Usaha Kue:
Di bawah ini adalah video yang dapat membantu Sobat TeknoBgt dalam memahami cara menghitung keuntungan usaha kue dengan lebih baik:
Kesimpulan
Itulah tadi cara mudah menghitung keuntungan usaha kue. Dengan mengetahui cara menghitung keuntungan, Sobat TeknoBgt dapat menjalankan bisnis kue dengan lebih efektif dan efisien dalam mengelola keuangan. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sobat TeknoBgt yang ingin memulai bisnis kue. Jangan lupa untuk terus mengembangkan usaha agar semakin sukses dan berkembang. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!