Hai Sobat TeknoBgt, apakah kamu seorang koki atau pemilik usaha catering? Jika iya, tentu kamu harus menghitung food cost catering agar usahamu tetap berjalan lancar dan menguntungkan. Food cost adalah biaya yang dikeluarkan untuk bahan baku makanan dan minuman yang akan dijual. Dalam artikel ini, kami akan membahas cara menghitung food cost catering dengan mudah. Simak terus ya!
1. Tentukan Menu Catering yang Akan Disajikan
Langkah pertama dalam menghitung food cost catering adalah menentukan menu catering yang akan disajikan. Buatlah daftar menu yang ingin kamu sajikan, beserta bahan-bahan yang dibutuhkan dan harga satuan masing-masing bahan. Pastikan daftar menu tersebut lengkap dan detail agar data yang dihasilkan akurat.
Setelah memiliki daftar menu catering yang lengkap, kamu bisa mulai menghitung food cost catering. Ada beberapa cara yang bisa kamu gunakan untuk menghitung food cost catering, antara lain:
1. Menggunakan Persentase Food Cost
Cara pertama adalah menggunakan persentase food cost. Persentase food cost adalah perbandingan antara biaya bahan baku dan harga jual makanan. Persentase food cost yang ideal untuk bisnis catering adalah sekitar 30-35%. Jadi, jika kamu menjual makanan seharga Rp. 50.000,- maka total biaya bahan baku yang boleh kamu keluarkan adalah Rp. 15.000,- hingga Rp. 17.500,-.
Contoh:
Menu | Bahan Baku | Harga Satuan | Qty | Total Harga |
---|---|---|---|---|
Nasi Goreng | Nasi, Daging Ayam, Sayuran | Rp. 10.000,- | 30 | Rp. 300.000,- |
Mie Goreng | Mie, Daging Sapi, Sayuran | Rp. 12.000,- | 25 | Rp. 300.000,- |
Es Teh | Daun Teh, Gula, Air | Rp. 2.000,- | 50 | Rp. 100.000,- |
Total Biaya | Rp. 700.000,- |
Jika kamu menjual makanan tersebut dengan harga Rp. 50.000,- per paket, maka persentase food cost nya adalah:
Persentase Food Cost = (Total Biaya / Harga Jual) x 100%
(700.000 / 50.000) x 100% = 1.400%
Dari hasil perhitungan di atas, persentase food cost kamu jauh di atas target yang ideal. Kamu perlu meninjau kembali harga jual dan bahan baku yang digunakan agar target persentase food cost tercapai.
2. Menggunakan Gross Profit Margin
Cara kedua adalah menggunakan gross profit margin. Gross profit margin adalah perbandingan antara keuntungan dan harga jual makanan. Gross profit margin yang ideal untuk bisnis catering adalah sekitar 65-70%. Jadi, jika kamu menjual makanan seharga Rp. 50.000,- maka total keuntungan yang boleh kamu dapatkan adalah Rp. 32.500,- hingga Rp. 35.000,-.
Contoh:
Menu | Bahan Baku | Harga Satuan | Qty | Total Harga |
---|---|---|---|---|
Nasi Goreng | Nasi, Daging Ayam, Sayuran | Rp. 10.000,- | 30 | Rp. 300.000,- |
Mie Goreng | Mie, Daging Sapi, Sayuran | Rp. 12.000,- | 25 | Rp. 300.000,- |
Es Teh | Daun Teh, Gula, Air | Rp. 2.000,- | 50 | Rp. 100.000,- |
Total Biaya | Rp. 700.000,- |
Jika kamu menjual makanan tersebut dengan harga Rp. 50.000,- per paket, maka gross profit margin nya adalah:
Gross Profit Margin = (Keuntungan / Harga Jual) x 100%
((50.000 – 35.000) / 50.000) x 100% = 30%
Dari hasil perhitungan di atas, gross profit margin kamu masih jauh dari target yang ideal. Kamu perlu meninjau kembali harga jual dan bahan baku yang digunakan agar target gross profit margin tercapai.
2. Menghitung Harga Pokok Penjualan
Langkah selanjutnya adalah menghitung harga pokok penjualan. Harga pokok penjualan adalah biaya total yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa yang akan dijual. Harga pokok penjualan terdiri dari biaya bahan baku, biaya produksi, dan biaya operasional.
Contoh:
Menu | Bahan Baku | Harga Satuan | Qty | Total Harga |
---|---|---|---|---|
Nasi Goreng | Nasi, Daging Ayam, Sayuran | Rp. 10.000,- | 30 | Rp. 300.000,- |
Mie Goreng | Mie, Daging Sapi, Sayuran | Rp. 12.000,- | 25 | Rp. 300.000,- |
Es Teh | Daun Teh, Gula, Air | Rp. 2.000,- | 50 | Rp. 100.000,- |
Total Biaya | Rp. 700.000,- |
Jika kamu menjual makanan tersebut dengan harga Rp. 50.000,- per paket, maka harga pokok penjualan nya adalah:
Harga Pokok Penjualan = Total Biaya / Jumlah Unit Terjual
Harga Pokok Penjualan = 700.000 / 50
Harga Pokok Penjualan = Rp. 14.000,- per paket
Dari hasil perhitungan di atas, kamu harus menjual setiap paket makanan dengan harga minimal Rp. 14.000,- agar bisa menutupi biaya produksi.
3. Menghitung Profit Margin
Langkah terakhir adalah menghitung profit margin. Profit margin adalah keuntungan yang diperoleh dari penjualan makanan. Profit margin dibandingkan dengan harga jual makanan untuk mengetahui seberapa besar keuntungan yang didapatkan.
Contoh:
Menu | Bahan Baku | Harga Satuan | Qty | Total Harga |
---|---|---|---|---|
Nasi Goreng | Nasi, Daging Ayam, Sayuran | Rp. 10.000,- | 30 | Rp. 300.000,- |
Mie Goreng | Mie, Daging Sapi, Sayuran | Rp. 12.000,- | 25 | Rp. 300.000,- |
Es Teh | Daun Teh, Gula, Air | Rp. 2.000,- | 50 | Rp. 100.000,- |
Total Biaya | Rp. 700.000,- |
Jika kamu menjual makanan tersebut dengan harga Rp. 50.000,- per paket, maka profit margin nya adalah:
Profit Margin = (Harga Jual – Harga Pokok Penjualan) / Harga Jual x 100%
Profit Margin = (50.000 – 14.000) / 50.000 x 100%
Profit Margin = 72%
Dari hasil perhitungan di atas, kamu mendapatkan keuntungan sebesar 72% dari penjualan makanan.
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Apa itu food cost catering?
Food cost catering adalah biaya yang dikeluarkan untuk bahan baku makanan dan minuman yang akan dijual dalam bisnis catering.
2. Mengapa food cost catering penting untuk dihitung?
Food cost catering penting untuk dihitung karena bisa membantu kamu dalam menentukan harga jual makanan yang tepat dan menghitung keuntungan yang akan didapatkan dari penjualan makanan.
3. Bagaimana cara menghitung food cost catering?
Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk menghitung food cost catering, antara lain menggunakan persentase food cost dan gross profit margin.
4. Apa yang harus dilakukan jika persentase food cost atau gross profit margin belum sesuai dengan target?
Jika persentase food cost atau gross profit margin belum sesuai dengan target, kamu perlu meninjau kembali harga jual dan bahan baku yang digunakan agar target persentase food cost atau gross profit margin tercapai.
5. Apa itu harga pokok penjualan?
Harga pokok penjualan adalah biaya total yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa yang akan dijual.
6. Apa itu profit margin?
Profit margin adalah keuntungan yang diperoleh dari penjualan makanan.
Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!