TEKNOBGT

Cara Menghitung B C Ratio

Halo sobat TeknoBgt! Dalam artikel kali ini, kita akan membahas tentang cara menghitung B C ratio. B C ratio adalah sebuah rasio yang sering digunakan dalam dunia keuangan untuk mengukur kesehatan sebuah perusahaan. Baik itu kecil atau besar, perusahaan membutuhkan B C ratio untuk menentukan apakah perusahaan tersebut mampu membiayai proyek-proyek bisnis di masa depan atau tidak. Nah, mari kita simak langkah-langkah cara menghitung B C ratio.

Apa Itu B C Ratio?

Sebelum kita membahas langkah-langkah cara menghitung B C ratio, kita harus memahami terlebih dahulu apa itu B C ratio. B C ratio adalah singkatan dari benefit-cost ratio atau rasio manfaat-biaya. Rasio ini digunakan untuk mengukur nilai manfaat yang diperoleh dari sebuah proyek atau investasi terhadap biaya yang dikeluarkan untuk proyek tersebut.

Secara umum, terdapat dua jenis B C ratio, yaitu:

  • B C ratio yang lebih besar dari satu
  • B C ratio yang lebih kecil dari satu

Jika B C ratio lebih besar dari satu, artinya manfaat yang diperoleh dari proyek tersebut lebih besar daripada biayanya. Sedangkan jika B C ratio lebih kecil dari satu, artinya biaya yang dikeluarkan untuk proyek tersebut lebih besar daripada manfaat yang diperoleh.

Bagaimana Cara Menghitung B C Ratio?

Untuk menghitung B C ratio, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan. Berikut adalah langkah-langkahnya:

Langkah 1: Tentukan Biaya Proyek

Langkah pertama dalam menghitung B C ratio adalah menentukan biaya total proyek. Biaya total proyek dapat mencakup biaya pembelian, biaya pekerjaan, biaya pengangkutan, biaya instalasi, dan biaya lainnya yang terkait dengan proyek.

Langkah 2: Tentukan Manfaat Proyek

Setelah menentukan biaya total proyek, langkah selanjutnya adalah menentukan manfaat total dari proyek. Manfaat dapat berupa uang yang diperoleh dari proyek atau manfaat non-keuangan seperti peningkatan kualitas hidup atau produktivitas.

Langkah 3: Hitung Nilai Sekarang Kotor

Setelah menentukan biaya dan manfaat, langkah selanjutnya adalah menghitung nilai sekarang kotor dari proyek. Nilai sekarang kotor adalah total manfaat dikurangi biaya.

Contoh:

Biaya ProyekManfaat Proyek
Rp 10.000.000Rp 15.000.000

Nilai sekarang kotor dari proyek di atas adalah:

Rp 15.000.000 – Rp 10.000.000 = Rp 5.000.000

Langkah 4: Hitung Nilai Sekarang Bersih

Setelah menentukan nilai sekarang kotor, langkah selanjutnya adalah menghitung nilai sekarang bersih dari proyek. Nilai sekarang bersih adalah nilai sekarang kotor dibagi dengan biaya proyek.

Contoh:

Biaya ProyekManfaat Proyek
Rp 10.000.000Rp 15.000.000

Nilai sekarang bersih dari proyek di atas adalah:

Rp 5.000.000 / Rp 10.000.000 = 0,5

Langkah 5: Tentukan Apakah B C Ratio Lebih Besar atau Lebih Kecil dari Satu

Setelah menghitung nilai sekarang bersih, langkah terakhir adalah menentukan apakah B C ratio lebih besar atau lebih kecil dari satu.

Jika nilai sekarang bersih lebih besar dari satu, artinya B C ratio lebih besar dari satu dan proyek tersebut layak untuk dilakukan. Sedangkan jika nilai sekarang bersih lebih kecil dari satu, artinya B C ratio lebih kecil dari satu dan proyek tersebut tidak layak untuk dilakukan.

FAQ

1. Apa itu B C ratio?

B C ratio adalah singkatan dari benefit-cost ratio atau rasio manfaat-biaya. Rasio ini digunakan untuk mengukur nilai manfaat yang diperoleh dari sebuah proyek atau investasi terhadap biaya yang dikeluarkan untuk proyek tersebut.

2. Apa tujuan dari menghitung B C ratio?

Tujuan dari menghitung B C ratio adalah untuk menentukan apakah proyek tersebut layak dilakukan atau tidak. Jika B C ratio lebih besar dari satu, artinya manfaat yang diperoleh dari proyek tersebut lebih besar daripada biayanya dan proyek tersebut layak dilakukan. Sedangkan jika B C ratio lebih kecil dari satu, artinya biaya yang dikeluarkan untuk proyek tersebut lebih besar daripada manfaat yang diperoleh dan proyek tersebut tidak layak dilakukan.

3. Apa yang termasuk dalam biaya proyek?

Biaya proyek dapat mencakup biaya pembelian, biaya pekerjaan, biaya pengangkutan, biaya instalasi, dan biaya lainnya yang terkait dengan proyek.

4. Apa yang dimaksud dengan nilai sekarang kotor?

Nilai sekarang kotor adalah total manfaat dikurangi biaya.

5. Apa yang dimaksud dengan nilai sekarang bersih?

Nilai sekarang bersih adalah nilai sekarang kotor dibagi dengan biaya proyek.

Kesimpulan

Dalam menghitung B C ratio, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan. Pertama, menentukan biaya total proyek. Kedua, menentukan manfaat total dari proyek. Ketiga, menghitung nilai sekarang kotor dari proyek. Keempat, menghitung nilai sekarang bersih dari proyek. Dan kelima, menentukan apakah B C ratio lebih besar atau lebih kecil dari satu. Semoga artikel ini bisa membantu Anda dalam menghitung B C ratio. Jangan lupa untuk mempertimbangkan faktor-faktor lain sebelum memutuskan untuk melakukan sebuah proyek. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung B C Ratio