Halo Sobat TeknoBgt, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang cara menghitung ampere listrik 3 phase. Listrik 3 phase adalah sistem distribusi listrik yang digunakan oleh banyak industri karena memiliki keuntungan dalam penggunaan daya listrik yang lebih besar dan efisien. Namun, untuk menghitung ampere pada listrik 3 phase tidaklah sesederhana menghitung pada listrik 1 phase. Oleh karena itu, kita akan membahas langkah-langkahnya satu per satu.
Apa itu Ampere Listrik 3 Phase?
Sebelum kita membahas tentang cara menghitung ampere pada listrik 3 phase, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu tentang ampere itu sendiri pada listrik 3 phase.
Ampere pada listrik 3 phase adalah ukuran besarnya arus listrik yang mengalir pada sebuah sistem distribusi listrik 3 phase. Arus listrik inilah yang memindahkan energi listrik dari sumber ke beban. Besarnya ampere pada listrik 3 phase juga berbeda dengan ampere pada listrik 1 phase karena pada listrik 3 phase terdapat tiga fasa atau tiga jalur listrik yang mengalir secara searah dan seimbang.
Bagaimana Cara Menghitung Ampere Listrik 3 Phase?
Langkah-langkah untuk menghitung ampere pada listrik 3 phase adalah sebagai berikut:
- Tentukan daya listrik yang dibutuhkan oleh beban (Watt).
- Tentukan besar tegangan listrik (Volt).
- Tentukan nilai faktor daya (PF) atau cos phi.
- Tentukan jumlah fasa atau jalur listrik yang digunakan (3 phase).
- Tentukan frekuensi listrik (Hz).
- Gunakan rumus berikut:
Ampere = (Watt x PF x 1.73) / (Volt x Fasa x Hz)
Contoh Perhitungan Ampere Listrik 3 Phase
Untuk memudahkan pemahaman cara menghitung ampere pada listrik 3 phase, berikut adalah contoh perhitungannya:
Jika kita memiliki sebuah motor listrik dengan daya 7,5 kW, tegangan 380 V, faktor daya 0,85, menggunakan 3 phase, dan frekuensi listrik 50 Hz, maka berapa besar ampere yang dibutuhkan?
Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:
- Daya listrik yang dibutuhkan oleh beban (motor) adalah 7,5 kW.
- Besar tegangan listrik yang digunakan adalah 380 V.
- Nilai faktor daya (PF) atau cos phi adalah 0,85.
- Jumlah fasa atau jalur listrik yang digunakan adalah 3 phase.
- Frekuensi listrik yang digunakan adalah 50 Hz.
- Masukkan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus:
Ampere = (Watt x PF x 1.73) / (Volt x Fasa x Hz)
Ampere = (7500 x 0,85 x 1.73) / (380 x 3 x 50)
Ampere = 17,8 A
Dari hasil perhitungan di atas, diketahui bahwa motor listrik tersebut membutuhkan ampere sebesar 17,8 A untuk dapat beroperasi.
FAQ (Frequently Asked Questions)
No. | Pertanyaan | Jawaban |
---|---|---|
1 | Apakah cara menghitung ampere pada listrik 3 phase berbeda dengan listrik 1 phase? | Ya, cara menghitung ampere pada listrik 3 phase berbeda dengan listrik 1 phase karena pada listrik 3 phase terdapat tiga fasa atau tiga jalur listrik yang mengalir secara searah dan seimbang. |
2 | Apakah penggunaan listrik 3 phase lebih efisien daripada listrik 1 phase? | Ya, penggunaan listrik 3 phase lebih efisien karena dapat menghasilkan daya listrik yang lebih besar dengan menggunakan kabel yang lebih kecil dibandingkan dengan listrik 1 phase. |
3 | Apakah nilai faktor daya (PF) selalu sama pada setiap beban listrik? | Tidak, nilai faktor daya (PF) dapat berbeda-beda tergantung pada jenis beban listrik yang digunakan. |
Simak Video Berikut untuk Memahami Lebih Lanjut tentang Cara Menghitung Ampere Listrik 3 Phase
Kami telah menyiapkan video yang menjelaskan tentang cara menghitung ampere pada listrik 3 phase dengan lebih detail. Silakan simak video di bawah ini:
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang cara menghitung ampere pada listrik 3 phase. Dalam menghitung ampere pada listrik 3 phase, kita perlu menentukan daya listrik, tegangan listrik, faktor daya, jumlah fasa atau jalur listrik, dan frekuensi listrik. Dengan mengetahui cara menghitung ampere pada listrik 3 phase, kita dapat memperkirakan besarnya ampere yang dibutuhkan oleh sebuah beban listrik pada sistem distribusi listrik 3 phase.
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.