TEKNOBGT

Cara Menghitung Akumulasi Penyusutan Bangunan

Halo Sobat TeknoBgt, dalam artikel kali ini kita akan membahas mengenai cara menghitung akumulasi penyusutan bangunan. Penyusutan bangunan adalah pengurangan nilai aset yang terjadi secara bertahap karena pengaruh usia, penggunaan dan faktor lainnya. Penyusutan Bangunan ini sangat penting untuk diketahui karena dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasi atau penjualan bangunan atau gedung. Berikut adalah cara-caranya:

Pengertian Akumulasi Penyusutan Bangunan (APB)

Sebelum kita membahas cara menghitung APB, terlebih dahulu kita harus memahami apa itu APB. APB adalah total penyusutan yang terjadi pada aset bangunan sejak pertama kali aset tersebut diakuisisi sampai dengan saat ini.

APB ini berguna untuk mengetahui nilai buku atau nilai asli dari bangunan tersebut. Sehingga APB menjadi faktor dalam perhitungan amortisasi, nilai jual bangunan, dan lain sebagainya.

Cara Menghitung Akumulasi Penyusutan Bangunan

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung APB, diantaranya:

Metode Garis Lurus

Metode Garis Lurus adalah metode yang paling sederhana dalam menghitung APB. Pada metode ini, umur ekonomis bangunan dibagi dengan nilai aset bangunan. Hasilnya akan menjadi jumlah penyusutan tahunan.

Contoh: Jika umur ekonomis bangunan adalah 20 tahun dan nilai aset bangunan adalah Rp. 1.000.000.000,- maka jumlah penyusutan dalam satu tahun adalah:

Umur EkonomisNilai Aset BangunanJumlah Penyusutan per Tahun
20 tahunRp. 1.000.000.000,-Rp. 50.000.000,-

Jadi, setiap tahunnya jumlah penyusutan bangunan adalah Rp. 50.000.000,-

Metode Saldo Menurun

Metode Saldo Menurun adalah metode yang mempertimbangkan nilai aset yang menurun seiring dengan umur ekonomis bangunan. Salah satu keuntungan dari metode ini adalah jumlah penyusutan yang diperoleh lebih besar pada tahun-tahun awal.

Contoh: Jika umur ekonomis bangunan adalah 20 tahun dan nilai aset bangunan adalah Rp. 1.000.000.000,- dengan tingkat penyusutan sebesar 30%, maka jumlah penyusutan pada tahun pertama adalah:

Umur EkonomisNilai Aset BangunanTingkat PenyusutanJumlah Penyusutan TahunanNilai Buku Tahunan
20 tahunRp. 1.000.000.000,-30%Rp. 300.000.000,-Rp. 700.000.000,-
30%Rp. 210.000.000,-Rp. 490.000.000,-
30%Rp. 147.000.000,-Rp. 343.000.000,-
30%Rp. 102.900.000,-Rp. 240.100.000,-
30%Rp. 71.030.000,-Rp. 169.070.000,-

Demikianlah cara menghitung APB menggunakan metode Saldo Menurun. Dalam tabel di atas, terlihat bahwa nilai buku tahunan aset bangunan semakin berkurang seiring dengan umur ekonomis bangunan. Nilai buku tahunan adalah nilai aset bangunan dikurangi dengan jumlah penyusutan tahunan.

FAQ

1. Apa yang dimaksud dengan APB?

APB adalah total penyusutan yang terjadi pada aset bangunan sejak pertama kali aset tersebut diakuisisi sampai dengan saat ini.

2. Mengapa APB penting diketahui?

APB berguna untuk mengetahui nilai buku atau nilai asli dari bangunan tersebut. Sehingga APB menjadi faktor dalam perhitungan amortisasi, nilai jual bangunan, dan lain sebagainya.

3. Apa saja metode yang dapat digunakan untuk menghitung APB?

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung APB, diantaranya: Metode Garis Lurus dan Metode Saldo Menurun.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa APB adalah total penyusutan yang terjadi pada aset bangunan sejak pertama kali aset tersebut diakuisisi sampai dengan saat ini. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung APB, diantaranya Metode Garis Lurus dan Metode Saldo Menurun. APB ini berguna untuk mengetahui nilai buku atau nilai asli dari bangunan tersebut dan menjadi faktor dalam perhitungan amortisasi, nilai jual bangunan, dan lain sebagainya.

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Akumulasi Penyusutan Bangunan