TEKNOBGT

Cara Menghitung BEP dan HPP

Cara Menghitung BEP dan HPP

Halo Sobat TeknoBgt, apakah kamu ingin memulai usaha sendiri? Setiap pengusaha pasti ingin mendapatkan untung dalam bisnis yang dijalankan. Namun, sebelum memulai, ada hal penting yang harus diketahui yaitu cara menghitung BEP dan HPP.

Apa itu BEP dan HPP?

BEP atau Break Even Point adalah titik impas atau titik balik modal, yaitu saat pendapatan yang diterima sama dengan total biaya yang dikeluarkan. Sedangkan, HPP atau Harga Pokok Penjualan adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi atau membeli barang yang dijual.

Apa Beda BEP dengan HPP?

BEP dan HPP memiliki perbedaan fungsi. BEP digunakan untuk mengetahui titik impas atau titik balik modal pada suatu produk atau usaha, sedangkan HPP digunakan untuk mengetahui biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi atau membeli suatu barang yang dijual.

Bagaimana Cara Menghitung BEP?

Menghitung BEP bisa dilakukan dengan cara:

NoLangkahKeterangan
1Menghitung Total BiayaBiaya produksi, biaya operasional, dan biaya tetap
2Menghitung Harga Jual per UnitHarga jual per unit dikurangi diskon atau potongan
3Menghitung Kontribusi Margin per UnitHarga jual per unit dikurangi biaya variabel per unit
4Menghitung BEP dalam UnitBiaya tetap dibagi kontribusi margin per unit
5Menghitung BEP dalam RupiahBEP dalam unit dikali dengan harga jual per unit

Bagaimana Cara Menghitung HPP?

Menghitung HPP bisa dilakukan dengan cara:

NoLangkahKeterangan
1Menghitung Biaya Bahan BakuHarga bahan baku dikali dengan jumlah yang digunakan
2Menghitung Biaya Tenaga KerjaGaji pekerja dibagi dengan jumlah barang yang diproduksi
3Menghitung Biaya Overhead PabrikBiaya bahan bakar, air, listrik, sewa pabrik, dll
4Menghitung HPP per UnitTotal biaya dibagi jumlah barang yang diproduksi

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Mengapa BEP perlu dihitung?

BEP dihitung untuk mengetahui titik breakeven suatu usaha. Dengan mengetahui BEP, kita bisa mengetahui jumlah minimal penjualan yang harus dicapai agar tidak mengalami kerugian dalam usaha yang dijalankan.

2. Apa yang terjadi jika BEP tidak tercapai?

Jika BEP tidak tercapai, itu berarti bisnis yang dijalankan masih mengalami kerugian dan perlu dilakukan evaluasi terhadap strategi pemasaran atau bisnis model yang dijalankan.

3. Apa yang perlu dilakukan jika HPP meningkat?

Jika HPP meningkat, keuntungan yang didapatkan akan semakin sedikit. Untuk mengatasi hal ini, bisa dilakukan dengan meningkatkan efektivitas produksi dan pengurangan biaya produksi.

4. Apakah BEP dan HPP hanya bisa digunakan pada produk fisik?

Tidak. BEP dan HPP bisa digunakan pada produk fisik dan jasa.

5. Apa manfaat dari menghitung BEP dan HPP?

Manfaat dari menghitung BEP dan HPP adalah untuk mengetahui titik impas dan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi atau membeli suatu barang. Dengan mengetahui hal tersebut, kita bisa mengambil keputusan bisnis yang tepat dan menghindari kerugian dalam bisnis yang dijalankan.

Kesimpulan

Jadi, menghitung BEP dan HPP sangat penting dilakukan sebelum memulai bisnis. Dengan mengetahui titik impas dan biaya yang dikeluarkan, kita bisa mengambil keputusan bisnis yang tepat dan menghindari kerugian dalam bisnis yang dijalankan.

Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya!

Cara Menghitung BEP dan HPP