TEKNOBGT

Cara Hitung PPH 21 2016

Halo Sobat TeknoBgt,

Apakah kamu bingung bagaimana cara menghitung PPH 21 tahun 2016? Jangan khawatir, dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap cara menghitung PPH 21 tahun 2016. Yuk, simak artikel ini sampai selesai!

Apa itu PPH 21?

Sebelum membahas lebih jauh mengenai cara menghitung PPH 21 tahun 2016, kita akan ulas terlebih dahulu apa itu PPH 21. PPH 21 adalah pajak penghasilan yang harus dibayarkan oleh setiap wajib pajak yang memiliki penghasilan dari pekerjaan atau kegiatan usaha yang dilakukan di Indonesia.

PPH 21 merupakan pajak final yang dikenakan pada penghasilan dari pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai, karyawan, maupun tenaga ahli yang bekerja di perusahaan atau badan usaha di Indonesia.

Siapa yang Wajib Membayar PPH 21?

Setiap karyawan atau pegawai yang bekerja di perusahaan atau badan usaha di Indonesia yang memiliki penghasilan di atas Rp54 juta per tahun, wajib membayar PPH 21.

PPH 21 juga dikenakan pada penghasilan dari pekerjaan non pegawai seperti honorarium, imbalan tenaga ahli, dan sewa, apabila penghasilan tersebut melebihi Rp4,5 juta per bulan.

Berikut adalah tabel tarif PPH 21 tahun 2016:

Penghasilan TahunanTarif PPh
Kurang dari atau sama dengan Rp50 juta5%
Lebih dari Rp50 juta sampai dengan Rp250 juta15%
Lebih dari Rp250 juta sampai dengan Rp500 juta25%
Lebih dari Rp500 juta30%

Cara Menghitung PPH 21 Tahun 2016

Langkah 1: Hitung Penghasilan Bruto

Langkah pertama dalam menghitung PPH 21 adalah menghitung penghasilan bruto. Penghasilan bruto adalah jumlah penghasilan sebelum dipotong pajak dan biaya sosial lainnya.

Contoh penghasilan bruto: Rp10 juta per bulan x 12 bulan = Rp120 juta

Langkah 2: Kurangi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)

Langkah kedua adalah mengurangi penghasilan tidak kena pajak (PTKP). PTKP adalah pengurangan dari penghasilan bruto yang dapat dikurangkan sebelum dikenakan PPH 21.

PTKP pada tahun 2016 adalah Rp54 juta per tahun atau Rp4,5 juta per bulan.

Contoh perhitungan PTKP: PTKP = Rp54 juta per tahun

Langkah 3: Hitung Penghasilan Neto

Langkah ketiga adalah menghitung penghasilan neto. Penghasilan neto adalah jumlah penghasilan bruto setelah dikurangi PTKP.

Contoh perhitungan penghasilan neto: Penghasilan bruto – PTKP = Rp120 juta – Rp54 juta = Rp66 juta

Langkah 4: Hitung Besarnya PPH 21

Langkah keempat adalah menghitung besarnya PPH 21. Setelah menghitung penghasilan neto, kita dapat menggunakan tabel tarif PPH 21 untuk menghitung besarnya PPH 21.

Contoh perhitungan PPH 21:

  • PPH 5%: Rp50 juta x 5% = Rp2,5 juta
  • PPH 15%: Rp16 juta x 15% = Rp2,4 juta
  • PPH 25%: Tidak ada
  • PPH 30%: Tidak ada

Total PPH 21 yang harus dibayarkan: Rp2,5 juta + Rp2,4 juta = Rp4,9 juta

FAQ

1. Apakah PPH 21 dikenakan pada penghasilan di luar negeri?

Tidak, PPH 21 hanya dikenakan pada penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan atau kegiatan usaha yang dilakukan di Indonesia.

2. Bagaimana jika penghasilan saya lebih dari Rp500 juta per tahun?

Untuk penghasilan di atas Rp500 juta per tahun, tarif PPH 21 tetap pada 30%.

3. Kapan batas waktu pembayaran PPH 21?

Batas waktu pembayaran PPH 21 adalah tanggal 15 setiap bulan berikutnya atau pada saat membayar gaji karyawan.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah membahas secara lengkap mengenai cara menghitung PPH 21 tahun 2016. Jangan lupa untuk selalu membayar PPH 21 tepat waktu agar tidak terkena sanksi dari pihak pajak. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Hitung PPH 21 2016