Halo Sobat TeknoBgt! Apakah kamu pernah mendengar istilah “yield to call”? Jangan khawatir jika kamu belum paham, karena dalam artikel ini kita akan membahas cara menghitung yield to call secara detail dan mudah dipahami. Yuk, simak penjelasannya!
Apa itu Yield to Call?
Sebelum membahas cara menghitung yield to call, kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan yield to call. Yield to call adalah tingkat pengembalian investasi bagi investor jika suatu obligasi dipanggil kembali atau di-redeem sebelum jatuh tempo. Dalam dunia investasi, yield to call sering disebut juga dengan istilah “redemption yield” atau “call yield”.
Yield to call biasanya dihitung oleh penerbit obligasi pada saat mempertimbangkan untuk memanggil kembali obligasinya sebelum jatuh tempo. Jika penerbit obligasi menganggap bahwa yield to call yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan dengan yield to maturity obligasi, maka biasanya penerbit obligasi akan mempertimbangkan untuk memanggil kembali obligasinya itu.
Cara Menghitung Yield to Call
Ada beberapa cara untuk menghitung yield to call, di antaranya:
1. Menggunakan Formula
Salah satu cara menghitung yield to call adalah dengan menggunakan formula. Berikut ini adalah formula yang dapat digunakan:
Nama Variabel | Keterangan |
---|---|
C | Coupon payment per year |
FV | Future value atau nilai nominal obligasi ketika di-redeem atau dipanggil kembali |
PV | Present value atau nilai sekarang obligasi |
T | Jangka waktu hingga obligasi di-redeem atau dipanggil kembali |
n | Jumlah pembayaran kupon per tahun |
y | Yield to call atau tingkat pengembalian investasi |
Formula untuk menghitung yield to call adalah:
y = (C + ((FV – PV) / T)) / ((FV + PV) / 2)
Untuk memahami lebih jelas tentang penggunaan formula tersebut, mari kita lihat contoh berikut.
2. Menggunakan Spreadsheet
Cara kedua yang bisa digunakan untuk menghitung yield to call adalah dengan menggunakan spreadsheet seperti Microsoft Excel atau Google Sheets. Dalam spreadsheet, kamu bisa menggunakan fungsi “YIELD()” untuk menghitung yield to call. Berikut ini adalah contoh penggunaannya:
=YIELD(settlement, maturity, rate, pr, redemption, frequency, basis)
Di mana:
Nama Variabel | Keterangan |
---|---|
Settlement | Tanggal yang digunakan untuk mendapatkan keuntungan |
Maturity | Tanggal jatuh tempo obligasi |
Rate | Suku bunga obligasi |
Pr | Harga obligasi |
Redemption | Nilai nominal atau future value obligasi ketika di-redeem atau dipanggil kembali |
Frequency | Jumlah pembayaran kupon per tahun |
Basis | Basis untuk menghitung suku bunga |
Setelah kamu memasukkan nilai-nilai tersebut, maka akan muncul hasil yield to call berdasarkan pengaturan yang telah kamu tentukan.
3. Menggunakan Online Calculator
Terdapat juga beberapa website yang menyediakan calculators untuk menghitung yield to call. Kamu hanya perlu memasukkan nilai-nilai yang diperlukan, dan hasil yield to call akan muncul secara otomatis. Beberapa website yang bisa kamu gunakan antara lain:
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Apa bedanya antara yield to call dan yield to maturity?
Yield to maturity adalah tingkat pengembalian investasi jika obligasi dipegang hingga jatuh tempo, sementara yield to call adalah tingkat pengembalian investasi jika obligasi dipanggil kembali atau di-redeem sebelum jatuh tempo.
2. Apa saja faktor yang memengaruhi yield to call?
Beberapa faktor yang memengaruhi yield to call antara lain suku bunga pasar, harga pasar obligasi, nilai nominal atau future value obligasi ketika di-redeem atau dipanggil kembali, jangka waktu hingga obligasi di-redeem atau dipanggil kembali, dan jumlah pembayaran kupon per tahun.
3. Apakah yield to call selalu lebih rendah dibandingkan dengan yield to maturity?
Tidak selalu. Yield to call bisa lebih rendah atau lebih tinggi dibandingkan dengan yield to maturity, tergantung pada kondisi pasar dan faktor-faktor lainnya.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah membahas cara menghitung yield to call beserta penjelasan mengenai pengertian dan faktor-faktor yang memengaruhi yield to call. Semoga penjelasan ini dapat membantu kamu dalam memahami konsep yield to call dan meningkatkan pemahamanmu dalam dunia investasi. Jangan lupa untuk selalu melakukan riset sebelum melakukan investasi, ya. Terima kasih sudah membaca, Sobat TeknoBgt!
Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.