TEKNOBGT

Cara Menghitung Weighted Average

Halo Sobat TeknoBgt, kali ini kita akan membahas tentang cara menghitung weighted average. Apakah kalian pernah mendengar istilah ini sebelumnya? Jika belum, jangan khawatir karena pada artikel ini kita akan membahas tentang pengertian dan cara menghitung weighted average secara lengkap dan mudah dipahami.

Pengertian Weighted Average

Sebelum kita membahas tentang cara menghitung weighted average, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan weighted average.

Weighted average atau rata-rata tertimbang adalah suatu metode perhitungan nilai rata-rata yang memberikan bobot yang berbeda pada setiap nilai yang dihitung. Nilai bobot tersebut menggambarkan tingkat kepentingan setiap nilai dalam kumpulan data yang dihitung.

Sebagai contoh, jika kita ingin menghitung rata-rata nilai rapor siswa, kita harus memberikan bobot yang berbeda pada setiap mata pelajaran yang dinilai karena tidak semua mata pelajaran memiliki tingkat kepentingan yang sama. Mata pelajaran seperti matematika atau fisika mungkin memiliki bobot yang lebih tinggi dibandingkan pelajaran bahasa Inggris.

Dalam hal ini, weighted average digunakan untuk memberikan nilai yang lebih akurat dan relevan dengan tingkat kepentingan masing-masing nilai.

Cara Menghitung Weighted Average

Setelah kita memahami apa itu weighted average, berikut adalah langkah-langkah cara menghitung weighted average:

Langkah 1: Tentukan Set Data yang Akan Dihitung

Langkah pertama adalah menentukan set data yang akan dihitung. Set data ini bisa berupa nilai rapor siswa, nilai saham suatu perusahaan, atau nilai rata-rata suatu produk.

Langkah 2: Tentukan Bobot Setiap Data

Langkah selanjutnya adalah menentukan bobot setiap data. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bobot setiap data harus sesuai dengan tingkat kepentingan masing-masing data.

Sebagai contoh, jika kita ingin menghitung nilai rapor siswa, bobot setiap mata pelajaran harus sesuai dengan tingkat kepentingan masing-masing mata pelajaran.

Langkah 3: Kalikan Setiap Data dengan Bobotnya

Setelah kita menentukan set data dan bobot setiap data, langkah selanjutnya adalah mengalikan setiap data dengan bobotnya.

Sebagai contoh, jika nilai rapor matematika seorang siswa adalah 80 dengan bobot 0.4 dan nilai bahasa Inggris adalah 70 dengan bobot 0.2, maka kita harus mengalikan 80 dengan 0.4 dan 70 dengan 0.2.

(80 x 0.4) + (70 x 0.2) = 32 + 14 = 46

Langkah 4: Jumlahkan Hasil Perkalian Setiap Data

Setelah kita mengalikan setiap data dengan bobotnya, langkah selanjutnya adalah menjumlahkan hasil perkalian setiap data.

Dengan contoh di atas, hasil perkalian setiap data adalah 32 dan 14. Maka jumlahkan hasil perkalian tersebut.

Jumlah hasil perkalian setiap data = 32 + 14 = 46

Langkah 5: Jumlahkan Bobot Setiap Data

Langkah terakhir adalah menjumlahkan bobot setiap data.

Untuk contoh di atas, bobot setiap data adalah 0.4 dan 0.2. Maka jumlahkan bobot tersebut.

Jumlah bobot setiap data = 0.4 + 0.2 = 0.6

Langkah 6: Bagi Hasil Jumlahan Perkalian dengan Jumlahan Bobot

Setelah kita menjumlahkan hasil perkalian setiap data dan bobot setiap data, langkah terakhir adalah membagi hasil jumlahan perkalian dengan jumlahan bobot.

Dengan contoh di atas, hasil jumlahan perkalian adalah 46 dan jumlahan bobot adalah 0.6. Maka bagi hasil jumlahan perkalian dengan jumlahan bobot tersebut.

Hasil akhir dari perhitungan weighted average adalah:

46 / 0.6 = 76.67

Maka nilai rata-rata rapor siswa tersebut adalah 76.67

Contoh Penerapan Weighted Average

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang penerapan weighted average, berikut adalah contoh sederhana penerapan weighted average:

Mata PelajaranNilaiBobotHasil
Matematika800.432
Fisika750.322.5
Bahasa Inggris700.214
Seni Budaya850.18.5
Jumlah1.077

Pada tabel di atas, nilai rapor siswa dihitung dengan menggunakan weighted average. Bobot setiap mata pelajaran diberikan sesuai dengan tingkat kepentingannya dalam menentukan nilai rata-rata rapor siswa.

Hasil akhir dari perhitungan weighted average pada tabel tersebut adalah 77, yang merupakan nilai rata-rata rapor siswa.

FAQ

1. Apa itu weighted average?

Weighted average atau rata-rata tertimbang adalah suatu metode perhitungan nilai rata-rata yang memberikan bobot yang berbeda pada setiap nilai yang dihitung. Bobot tersebut menggambarkan tingkat kepentingan setiap nilai dalam kumpulan data yang dihitung.

2. Kapan weighted average digunakan?

Weighted average digunakan ketika kita ingin memberikan nilai yang lebih akurat dan relevan dengan tingkat kepentingan masing-masing data dalam sebuah kumpulan data.

3. Apakah nilai rata-rata menggunakan weighted average lebih akurat?

Ya, nilai rata-rata menggunakan weighted average lebih akurat karena memberikan bobot yang sesuai dengan tingkat kepentingan masing-masing data dalam sebuah kumpulan data.

4. Bagaimana cara menghitung weighted average?

Cara menghitung weighted average adalah dengan menentukan set data yang akan dihitung, menentukan bobot setiap data, mengalikan setiap data dengan bobotnya, menjumlahkan hasil perkalian setiap data, menjumlahkan bobot setiap data, dan membagi hasil jumlahan perkalian dengan jumlahan bobot.

5. Apa saja contoh penerapan weighted average?

Contoh penerapan weighted average antara lain pada penghitungan nilai rapor siswa, nilai saham suatu perusahaan, atau nilai rata-rata suatu produk.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang pengertian dan cara menghitung weighted average. Weighted average digunakan untuk memberikan nilai yang lebih akurat dan relevan dengan tingkat kepentingan masing-masing data dalam suatu kumpulan data. Cara menghitung weighted average meliputi menentukan set data, menentukan bobot setiap data, mengalikan setiap data dengan bobotnya, menjumlahkan hasil perkalian setiap data, menjumlahkan bobot setiap data, dan membagi hasil jumlahan perkalian dengan jumlahan bobot.

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Weighted Average