TEKNOBGT

Cara Menghitung Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Halo Sobat TeknoBgt! Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang cara menghitung sumber dan penggunaan modal kerja. Modal kerja merupakan salah satu faktor penting dalam keberlangsungan bisnis. Tanpa modal kerja yang cukup, bisnis kita bisa mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan operasional sehari-hari. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui cara menghitung sumber dan penggunaan modal kerja agar bisnis kita dapat berjalan dengan lancar.

Pengertian Modal Kerja

Sebelum membahas tentang cara menghitung sumber dan penggunaan modal kerja, kita perlu memahami terlebih dahulu pengertian modal kerja. Modal kerja adalah selisih antara aktiva lancar (aset yang dapat diuangkan dalam waktu kurang dari satu tahun) dengan kewajiban lancar (utang yang jatuh tempo dalam waktu kurang dari satu tahun).

Modal kerja diperlukan untuk membiayai operasional harian bisnis, seperti membeli bahan baku, membayar gaji karyawan, membayar tagihan listrik dan air, serta kebutuhan operasional lainnya. Semakin besar modal kerja yang dimiliki oleh bisnis, maka semakin lancar juga operasional harian bisnis tersebut.

Sumber Modal Kerja

Sumber modal kerja adalah aset lancar yang digunakan sebagai modal kerja. Ada beberapa sumber modal kerja yang dapat dimanfaatkan, di antaranya adalah:

1. Modal Sendiri

Modal sendiri adalah modal yang ditanamkan oleh pemilik bisnis atau investor. Modal ini dikenal juga dengan sebutan equity. Cara menghitung modal sendiri yaitu dengan mengurangkan total kewajiban dengan total aset (modal = total aset – total kewajiban).

2. Pinjaman Bank

Pinjaman bank adalah cara lain untuk mendapatkan sumber modal kerja. Namun, sebelum mengajukan pinjaman bank, kita perlu memperhatikan beberapa hal seperti bunga pinjaman, jaminan yang dibutuhkan, dan prosedur pengajuan pinjaman. Cara menghitung pinjaman bank yaitu dengan mengalikan jumlah pinjaman dengan bunga pinjaman dan lama pinjaman (bunga pinjaman x jumlah pinjaman x lama pinjaman).

3. Kredit Pemasok

Kredit pemasok adalah kredit yang diberikan oleh pemasok kepada bisnis. Kredit ini dapat diberikan dalam bentuk kelonggaran pembayaran atau potongan harga. Cara menghitung kredit pemasok yaitu dengan mengalikan jumlah kredit pemasok dengan diskon atau kelonggaran pembayaran yang diberikan.

Penggunaan Modal Kerja

Setelah mengetahui sumber modal kerja, berikut adalah beberapa penggunaan modal kerja dalam bisnis:

1. Membeli Persediaan

Modal kerja dapat digunakan untuk membeli persediaan barang yang akan dijual pada konsumen. Dalam membeli persediaan barang, kita perlu memperhatikan jumlah dan waktu pembelian agar persediaan tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit.

2. Membayar Karyawan

Modal kerja juga dapat digunakan untuk membayar gaji karyawan. Kita perlu memperhatikan besaran gaji karyawan yang sesuai dengan standar pasar agar tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah.

3. Membeli Peralatan

Ketika bisnis semakin berkembang, kita perlu membeli peralatan atau alat produksi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Modal kerja dapat digunakan untuk membeli peralatan atau alat produksi tersebut.

Cara Menghitung Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Setelah memahami pengertian, sumber, dan penggunaan modal kerja, berikut adalah cara menghitung sumber dan penggunaan modal kerja:

1. Menghitung Sumber Modal Kerja

Cara menghitung sumber modal kerja adalah dengan mengurangkan total kewajiban lancar dari total aset lancar (modal kerja = aset lancar – kewajiban lancar).

Total Aset LancarTotal Kewajiban LancarModal Kerja
Rp 500.000.000RP 100.000.000RP 400.000.000

2. Menghitung NPM (Net Profit Margin)

Net Profit Margin (NPM) adalah rasio antara laba bersih dengan penjualan. NPM digunakan untuk mengetahui seberapa efektif perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari penjualan. Cara menghitung NPM yaitu dengan membagi laba bersih dengan penjualan kemudian dikalikan 100% (NPM = (laba bersih / penjualan) x 100%).

3. Menghitung Kecepatan Pengumpulan Piutang (Accounts Receivable Turnover)

Kecepatan Pengumpulan Piutang (Accounts Receivable Turnover) adalah rasio antara total penjualan dengan saldo piutang usaha. Rasio ini digunakan untuk mengetahui seberapa cepat perusahaan dalam mengumpulkan piutang. Cara menghitung Accounts Receivable Turnover yaitu dengan membagi total penjualan dengan saldo piutang usaha (Accounts Receivable Turnover = total penjualan / saldo piutang usaha).

4. Menghitung Kecepatan Pembayaran Utang (Accounts Payable Turnover)

Kecepatan Pembayaran Utang (Accounts Payable Turnover) adalah rasio antara total pembelian dengan saldo utang usaha. Rasio ini digunakan untuk mengetahui seberapa cepat perusahaan dalam membayar utang usaha. Cara menghitung Accounts Payable Turnover yaitu dengan membagi total pembelian dengan saldo utang usaha (Accounts Payable Turnover = total pembelian / saldo utang usaha).

5. Menghitung Waktu Tunggu Persediaan (Days Inventory Outstanding)

Waktu Tunggu Persediaan (Days Inventory Outstanding) adalah rasio antara persediaan barang dengan rata-rata penjualan per hari. Rasio ini digunakan untuk mengetahui berapa hari persediaan barang dihabiskan atau dijual. Cara menghitung Days Inventory Outstanding yaitu dengan mengalikan persediaan barang dengan 365 hari kemudian dibagi dengan rata-rata penjualan per hari (Days Inventory Outstanding = (persediaan barang / rata-rata penjualan per hari) x 365).

FAQ

1. Apa itu modal kerja?

Modal kerja adalah selisih antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Modal kerja diperlukan untuk membiayai operasional harian bisnis.

2. Apa saja sumber modal kerja yang dapat dimanfaatkan?

Beberapa sumber modal kerja yang dapat dimanfaatkan, di antaranya adalah modal sendiri, pinjaman bank, dan kredit pemasok.

3. Apa saja penggunaan modal kerja dalam bisnis?

Penggunaan modal kerja dalam bisnis antara lain untuk membeli persediaan, membayar karyawan, dan membeli peralatan atau alat produksi.

4. Bagaimana cara menghitung sumber modal kerja?

Cara menghitung sumber modal kerja adalah dengan mengurangkan total kewajiban lancar dari total aset lancar (modal kerja = aset lancar – kewajiban lancar).

5. Apa itu NPM?

Net Profit Margin (NPM) adalah rasio antara laba bersih dengan penjualan. NPM digunakan untuk mengetahui seberapa efektif perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari penjualan.

Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya

Cara Menghitung Sumber dan Penggunaan Modal Kerja