Halo Sobat TeknoBgt! Apakah kamu tahu apa itu RULA dan REBA? Kedua hal ini adalah metode untuk mengukur risiko ergonomi di tempat kerja. Jika kamu bekerja dengan posisi yang salah atau tidak ergonomis, kamu dapat mengalami cedera atau sakit yang dapat mempengaruhi kesehatanmu. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami cara menghitung RULA dan REBA agar dapat menghindari risiko ergonomi di tempat kerja. Simak artikel ini sampai selesai ya!
Apa itu RULA?
RULA adalah singkatan dari Rapid Upper Limb Assessment (Penilaian Cepat pada Anggota Tubuh Atas). Metode ini digunakan untuk mengevaluasi risiko ergonomi pada posisi kerja yang melibatkan anggota tubuh atas seperti tangan, bahu, leher, dan punggung bagian atas. RULA dapat membantu mengidentifikasi posisi yang tidak ergonomis dan memberikan saran untuk mengurangi risiko cedera atau sakit.
Langkah-langkah dalam Menghitung RULA
Menghitung RULA sebenarnya cukup mudah. Berikut ini adalah langkah-langkahnya:
Langkah | Deskripsi |
---|---|
1 | Perhatikan posisi kerja yang akan dievaluasi |
2 | Tentukan posisi bahu operasional |
3 | Tentukan posisi pergelangan tangan operasional |
4 | Tentukan sudut kerja bahu dan siku |
5 | Tentukan sudut kerja siku dan pergelangan tangan |
6 | Tambahkan skor sesuai dengan hasil evaluasi |
7 | Periksa hasil dan identifikasi posisi yang berisiko tinggi |
Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat setiap langkah dengan lebih detail.
1. Perhatikan Posisi Kerja yang Akan Dievaluasi
Sebelum memulai evaluasi, perhatikan terlebih dahulu posisi kerja yang akan dievaluasi. Pastikan kamu dapat mengamati pekerjaan tersebut dalam waktu yang cukup untuk menilai setiap aspeknya.
2. Tentukan Posisi Bahu Operasional
Tentukan posisi bahu operasional saat pekerjaan dilakukan. Posisi bahu operasional adalah posisi bahu ketika pekerjaan dijalankan. Pada posisi yang tidak ergonomis, bahu mungkin tertekan atau terangkat terlalu tinggi, yang dapat menyebabkan cedera dan sakit.
3. Tentukan Posisi Pergelangan Tangan Operasional
Setelah menentukan posisi bahu operasional, tentukan posisi pergelangan tangan operasional. Posisi pergelangan tangan operasional adalah posisi pergelangan tangan saat pekerjaan dijalankan. Pada posisi yang tidak ergonomis, pergelangan tangan mungkin terjepit atau terlalu miring, yang dapat menyebabkan cedera dan sakit.
4. Tentukan Sudut Kerja Bahu dan Siku
Setelah menentukan posisi bahu operasional dan pergelangan tangan operasional, tentukan sudut kerja bahu dan siku. Sudut kerja bahu dan siku menjelaskan posisi bahu dan siku saat pekerjaan dijalankan. Pada sudut yang tidak ergonomis, bahu dan siku mungkin berada di posisi yang tidak alami, menyebabkan risiko cedera dan sakit.
5. Tentukan Sudut Kerja Siku dan Pergelangan Tangan
Setelah menentukan sudut kerja bahu dan siku, tentukan sudut kerja siku dan pergelangan tangan. Sudut kerja siku dan pergelangan tangan menjelaskan posisi siku dan pergelangan tangan saat pekerjaan dijalankan. Pada sudut yang tidak ergonomis, siku dan pergelangan tangan mungkin berada di posisi yang tidak alami, menyebabkan risiko cedera dan sakit.
6. Tambahkan Skor Sesuai dengan Hasil Evaluasi
Setelah menentukan sudut kerja, tambahkan skor sesuai dengan hasil evaluasi. Berikut adalah tabel yang digunakan untuk menambahkan skor:
Sudut Kerja | Skor |
---|---|
20-40° | 1 |
40-60° | 2 |
60-80° | 3 |
80-100° | 4 |
Tambahkan skor untuk sudut kerja bahu dan siku, serta sudut kerja siku dan pergelangan tangan, lalu jumlahkan skor tersebut. Hasil akhir akan menunjukkan tingkat risiko ergonomi di posisi kerja yang dievaluasi.
7. Periksa Hasil dan Identifikasi Posisi yang Berisiko Tinggi
Periksa hasil dan identifikasi posisi yang berisiko tinggi. Posisi yang memiliki skor tinggi mungkin perlu diperbaiki untuk mengurangi risiko cedera atau sakit.
Apa itu REBA?
REBA adalah singkatan dari Rapid Entire Body Assessment (Penilaian Cepat pada Keseluruhan Tubuh). Metode ini digunakan untuk mengevaluasi risiko ergonomi pada posisi kerja yang melibatkan seluruh tubuh. REBA dapat membantu mengidentifikasi posisi yang tidak ergonomis dan memberikan saran untuk mengurangi risiko cedera atau sakit di tempat kerja.
Langkah-langkah dalam Menghitung REBA
Seperti halnya RULA, menghitung REBA juga cukup mudah. Berikut ini adalah langkah-langkahnya:
Langkah | Deskripsi |
---|---|
1 | Perhatikan posisi kerja yang akan dievaluasi |
2 | Tentukan tingkat risiko untuk setiap aspek tubuh |
3 | Kalikan skor untuk setiap bagian tubuh dengan faktor koreksi |
4 | Jumlahkan skor untuk setiap bagian tubuh |
5 | Periksa hasil dan identifikasi posisi yang berisiko tinggi |
Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat setiap langkah dengan lebih detail.
1. Perhatikan Posisi Kerja yang Akan Dievaluasi
Perhatikan terlebih dahulu posisi kerja yang akan dievaluasi. Pastikan kamu dapat mengamati pekerjaan tersebut dalam waktu yang cukup untuk menilai setiap aspeknya.
2. Tentukan Tingkat Risiko untuk Setiap Aspek Tubuh
Tentukan tingkat risiko untuk setiap aspek tubuh seperti leher, punggung atas, pinggang, punggung bawah, kaki, dan tangan. Pada setiap aspek tubuh, tentukan sudut atau posisi yang diambil saat pekerjaan dilakukan. Kemudian, gunakan tabel untuk menentukan tingkat risiko.
Sudut atau Posisi | Skor |
---|---|
Posisi Normal | 1 |
Posisi Tidak Nyaman | 2 |
Posisi Ekstrim | 3 |
Posisi Sangat Ekstrim | 4 |
3. Kalikan Skor untuk Setiap Bagian Tubuh dengan Faktor Koreksi
Setelah menentukan tingkat risiko untuk setiap aspek tubuh, kalikan skor untuk setiap bagian tubuh dengan faktor koreksi. Faktor koreksi dapat dipilih berdasarkan beberapa faktor seperti jumlah waktu yang dihabiskan dalam posisi tersebut atau jumlah kekuatan yang digunakan saat melakukan pekerjaan.
4. Jumlahkan Skor untuk Setiap Bagian Tubuh
Jumlahkan skor untuk setiap bagian tubuh. Hasil akhir akan menunjukkan tingkat risiko ergonomi di posisi kerja yang dievaluasi.
5. Periksa Hasil dan Identifikasi Posisi yang Berisiko Tinggi
Periksa hasil dan identifikasi posisi yang berisiko tinggi. Posisi yang memiliki skor tinggi mungkin perlu diperbaiki untuk mengurangi risiko cedera atau sakit.
FAQ tentang RULA dan REBA
1. Apa itu risiko ergonomi?
Risiko ergonomi adalah risiko cedera atau sakit yang disebabkan oleh posisi kerja yang tidak ergonomis.
2. Bagaimana cara mengurangi risiko ergonomi di tempat kerja?
Beberapa cara untuk mengurangi risiko ergonomi di tempat kerja adalah dengan memperbaiki posisi kerja, menggunakan peralatan yang ergonomis, dan melakukan istirahat dan peregangan secara teratur.
3. Apa bedanya antara RULA dan REBA?
RULA digunakan untuk mengevaluasi risiko ergonomi pada posisi kerja yang melibatkan anggota tubuh atas seperti tangan, bahu, leher, dan punggung bagian atas, sedangkan REBA digunakan untuk mengevaluasi risiko ergonomi pada posisi kerja yang melibatkan seluruh tubuh.
4. Bagaimana cara menentukan faktor koreksi pada REBA?
Untuk menentukan faktor koreksi pada REBA, kamu dapat memperhatikan beberapa faktor seperti jumlah waktu yang dihabiskan dalam posisi tersebut atau jumlah kekuatan yang digunakan saat melakukan pekerjaan.
5. Apa yang harus dilakukan jika posisi kerja memiliki risiko ergonomi yang tinggi?
Jika posisi kerja memiliki risiko ergonomi yang tinggi, maka kamu perlu memperbaiki posisi kerja dan menggunakan peralatan yang ergonomis. Selain itu, kamu juga harus melakukan istirahat dan peregangan secara teratur.
Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya
Sekian artikel tentang cara menghitung RULA dan REBA. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu untuk menghindari risiko ergonomi di tempat kerja. Jangan lupa untuk memperhatikan posisi kerja yang ergonomis agar terhindar dari cedera atau sakit. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!