TEKNOBGT

Cara Menghitung PPh 22 ATK untuk Sobat TeknoBgt

Halo Sobat TeknoBgt! Sebagai pengusaha ATK, tentunya Sobat pernah mendengar tentang PPh 22 ATK. Pajak ini juga dikenal sebagai PPh Pasal 22, yaitu pajak penghasilan yang dibayar oleh perusahaan pada saat melakukan pembelian barang atau jasa dari pihak ketiga.

Apa Itu PPh 22 ATK?

Dalam istilah perpajakan Indonesia, PPh 22 ATK adalah pajak yang dikenakan pada pembelian barang atau jasa dari pihak ketiga oleh perusahaan. Pajak ini harus dibayar oleh perusahaan yang melakukan pembelian, dan dipotong langsung oleh pihak penjual. Setiap perusahaan yang melakukan pembelian barang atau jasa dari pihak ketiga harus membayar PPh 22 ATK.

Pajak ini diberlakukan untuk mengurangi kesenjangan pajak, karena perusahaan yang melakukan pembelian barang atau jasa telah memperoleh keuntungan dari transaksi itu. Oleh karena itu, PPh 22 ATK juga dikenal sebagai pajak yang tidak dapat dikreditkan.

Siapa yang Wajib Membayar PPh 22 ATK?

Semua perusahaan yang melakukan pembelian barang atau jasa dari pihak ketiga wajib membayar PPh 22 ATK. Besarnya pajak yang harus dibayar adalah sebesar 2,5% dari total nilai pembelian (termasuk PPN). PPh 22 ATK dibayarkan oleh perusahaan yang melakukan pembelian, namun dipotong langsung oleh pihak penjual.

Pihak penjual harus menyertakan bukti potong PPh 22 ATK dalam faktur atau kwitansi pembelian. Jika PPh 22 ATK tidak dipotong oleh pihak penjual, maka perusahaan pembeli harus menanggung pembayaran pajak tersebut.

Bagaimana Cara Menghitung PPh 22 ATK?

Untuk menghitung PPh 22 ATK, Sobat perlu menghitung total nilai pembelian (termasuk PPN) dan mengalikan dengan tarif pajak 2,5%. Berikut adalah contoh perhitungan PPh 22 ATK:

Nilai PembelianPPN 10%TotalPPh 22 ATK
Rp. 10.000.000,-Rp. 1.000.000,-Rp. 11.000.000,-Rp. 275.000,-

Jadi, dalam contoh di atas, perusahaan harus membayar PPh 22 ATK sebesar Rp. 275.000,- karena total nilai pembelian (termasuk PPN) sebesar Rp. 11.000.000,-.

Aturan PPh 22 ATK

Dalam peraturan perpajakan, PPh 22 ATK memiliki beberapa aturan yang harus dipatuhi oleh perusahaan. Berikut adalah beberapa aturan PPh 22 ATK:

1. Batas Nilai Transaksi

PPh 22 ATK berlaku untuk pembelian barang atau jasa dengan nilai di atas Rp. 500.000,-. Jika nilai transaksi di bawah Rp. 500.000,-, maka tidak dikenakan PPh 22 ATK.

2. Potongan PPh 22 ATK

Pihak penjual harus memotong PPh 22 ATK sebesar 2,5% dari total nilai pembelian (termasuk PPN). Potongan ini harus dilakukan saat pihak penjual membuat faktur atau kwitansi pembelian.

3. Laporan SPT Masa dan Tahunan

Perusahaan yang membayar PPh 22 ATK wajib melaporkan SPT Masa PPh 22 ATK setiap bulannya. Selain itu, perusahaan juga wajib melaporkan SPT Tahunan PPh 22 ATK.

Pertanyaan Umum (FAQ)

1. Apakah PPh 22 ATK harus dibayar oleh perusahaan pembeli atau penjual?

PPh 22 ATK harus dibayar oleh perusahaan pembeli, namun dipotong langsung oleh pihak penjual.

2. Bagaimana cara menghitung PPh 22 ATK?

Untuk menghitung PPh 22 ATK, perlu menghitung total nilai pembelian (termasuk PPN) dan mengalikan dengan tarif pajak 2,5%.

3. Apakah PPh 22 ATK dapat dikreditkan?

Tidak, PPh 22 ATK tidak dapat dikreditkan.

4. Apakah PPh 22 ATK berlaku untuk pembelian barang atau jasa dengan nilai di bawah Rp. 500.000,-?

Tidak, PPh 22 ATK hanya berlaku untuk pembelian barang atau jasa dengan nilai di atas Rp. 500.000,-.

5. Apakah perusahaan yang membayar PPh 22 ATK wajib melaporkan SPT Masa dan Tahunan?

Ya, perusahaan yang membayar PPh 22 ATK wajib melaporkan SPT Masa dan Tahunan.

Kesimpulan

Dalam menghitung PPh 22 ATK, perlu menghitung total nilai pembelian (termasuk PPN) dan mengalikan dengan tarif pajak 2,5%. PPh 22 ATK harus dibayar oleh perusahaan pembeli, namun dipotong langsung oleh pihak penjual. Perusahaan yang membayar PPh 22 ATK wajib melaporkan SPT Masa dan Tahunan.

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung PPh 22 ATK untuk Sobat TeknoBgt