TEKNOBGT

Cara Menghitung Payback Period Manajemen Keuangan

Hello Sobat TeknoBgt, apakah kalian tahu apa itu payback period? Payback period adalah metode sederhana yang digunakan dalam manajemen keuangan untuk menghitung waktu yang dibutuhkan oleh suatu proyek atau investasi untuk mencapai pengembalian modal yang diinvestasikan. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung payback period secara lengkap. Simak terus ya!

Apa itu Payback Period?

Sebelum kita membahas cara menghitung payback period, marilah kita ulas terlebih dahulu apa itu payback period. Secara sederhana, payback period adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai break even point dalam suatu investasi. Dalam investasi, break even point adalah saat di mana pengeluaran yang dikeluarkan untuk investasi telah terbayar kembali secara penuh.

Payback period adalah metode yang paling sederhana dan mudah dipahami dalam manajemen keuangan. Metode ini sering digunakan oleh para investor untuk mengevaluasi waktu pengembalian investasi mereka.

Kelebihan Payback Period

Ada beberapa kelebihan yang dimiliki oleh metode payback period dalam manajemen keuangan, antara lain:

  1. Metode ini sangat sederhana dan mudah dipahami, bahkan oleh orang yang tidak berpengalaman dalam bidang keuangan.
  2. Metode ini tidak membutuhkan perhitungan yang rumit atau penggunaan software khusus.
  3. Metode ini memberikan gambaran yang jelas tentang waktu pengembalian investasi.

Kekurangan Payback Period

Walaupun metode payback period memiliki kelebihan dalam manajemen keuangan, namun metode ini juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu:

  1. Metode ini hanya memperhatikan waktu pengembalian investasi, tidak memperhatikan nilai waktu uang. Artinya, metode ini tidak mempertimbangkan besarnya nilai uang di masa depan.
  2. Metode ini hanya memberikan informasi tentang waktu pengembalian investasi, namun tidak memberikan informasi tentang profitabilitas investasi.

Cara Menghitung Payback Period

Sekarang, mari kita bahas cara menghitung payback period. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan, antara lain:

Langkah 1: Tentukan Arus Kas

Langkah pertama dalam menghitung payback period adalah menentukan arus kas yang terkait dengan investasi yang ingin kita evaluasi. Arus kas tersebut mencakup arus kas masuk dan arus kas keluar selama periode waktu yang ditentukan.

Sebagai contoh, kita akan mengevaluasi investasi dalam pembelian mesin baru senilai Rp 1.000.000. Mesin baru tersebut diharapkan dapat menghasilkan arus kas sebesar Rp 400.000 per tahun selama 3 tahun, dan kemudian dapat dijual kembali dengan harga Rp 200.000. Dalam hal ini, arus kas masuk adalah Rp 400.000 per tahun dan arus kas keluar adalah biaya pembelian mesin baru senilai Rp 1.000.000.

Langkah 2: Hitung Arus Kas Kumulatif

Setelah menentukan arus kas, langkah berikutnya dalam menghitung payback period adalah menghitung arus kas kumulatif. Arus kas kumulatif adalah jumlah total arus kas masuk dikurangi dengan jumlah total arus kas keluar pada setiap periode waktu yang ditentukan.

Dalam contoh di atas, arus kas kumulatif dapat dihitung sebagai berikut:

PeriodeArus Kas MasukArus Kas KeluarArus Kas Kumulatif
001.000.000-1.000.000
1400.0000-600.000
2400.0000-200.000
3400.000 + 200.0000200.000

Langkah 3: Tentukan Payback Period

Setelah menghitung arus kas kumulatif, langkah terakhir dalam menghitung payback period adalah menentukan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai break even point. Break even point adalah saat di mana jumlah arus kas kumulatif sama dengan nol.

Dalam contoh di atas, break even point terjadi pada periode 3, di mana arus kas kumulatif menjadi positif. Oleh karena itu, payback period dari investasi mesin baru tersebut adalah 3 tahun.

Frequently Asked Questions (FAQ)

1. Apa yang dimaksud dengan Payback Period?

Payback period adalah metode sederhana yang digunakan dalam manajemen keuangan untuk menghitung waktu yang dibutuhkan oleh suatu proyek atau investasi untuk mencapai pengembalian modal yang diinvestasikan.

2. Apa kelebihan Payback Period?

Kelebihan payback period adalah metode ini sangat sederhana dan mudah dipahami, tidak membutuhkan perhitungan yang rumit atau penggunaan software khusus, serta memberikan gambaran yang jelas tentang waktu pengembalian investasi.

3. Apa kekurangan Payback Period?

Kekurangan payback period adalah metode ini hanya memperhatikan waktu pengembalian investasi tanpa mempertimbangkan nilai waktu uang dan tidak memberikan informasi tentang profitabilitas investasi.

4. Bagaimana cara menghitung Payback Period?

Langkah-langkah dalam menghitung payback period adalah menentukan arus kas, menghitung arus kas kumulatif, dan menentukan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai break even point.

5. Dimana Payback Period sering digunakan?

Payback period sering digunakan oleh pengusaha dan investor untuk mengevaluasi waktu pengembalian investasi mereka.

Kesimpulan

Dalam manajemen keuangan, payback period adalah metode sederhana yang digunakan untuk menghitung waktu yang dibutuhkan oleh suatu proyek atau investasi untuk mencapai pengembalian modal yang diinvestasikan. Meskipun metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan, namun metode ini sangat mudah dipahami dan sering digunakan oleh para investor dalam mengevaluasi investasi mereka.

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Cara Menghitung Payback Period Manajemen Keuangan