TEKNOBGT

Cara Menghitung Neraca Pembayaran Surplus atau Defisit

Halo Sobat TeknoBgt! Kali ini kita akan membahas tentang cara menghitung neraca pembayaran surplus atau defisit. Neraca pembayaran adalah catatan statistik yang mencatat semua transaksi ekonomi antara suatu negara dengan negara lain dalam periode tertentu. Dengan memahami neraca pembayaran, kita dapat mengetahui kondisi keuangan suatu negara serta bidang-bidang ekspor dan impor yang menghasilkan devisa. Mari kita simak penjelasannya di bawah ini.

Pengertian Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran adalah catatan sistematis mengenai semua transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain dalam suatu periode tertentu, umumnya satu tahun. Transaksi itu meliputi perdagangan barang dan jasa, transaksi modal dan keuangan, serta penerusan bantuan luar negeri dan penerimaan hibah.

Neraca pembayaran mencatat setiap transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain dalam satu tahun, terdiri dari transaksi perdagangan barang dan jasa, pendapatan dan pembayaran karyawan, penanaman modal asing, dan transaksi obligasi negara dan perusahaan.

Neraca pembayaran dibuat oleh bank sentral setiap tahun dan menjadi bahan evaluasi kebijakan ekonomi. Dalam neraca pembayaran disajikan saldo utang dan piutang luar negeri, serta surplus atau defisit neraca pembayaran.

Cara Menghitung Neraca Pembayaran

Untuk menghitung neraca pembayaran, kita dapat menggunakan metode saldo pembayaran atau balance of payment (BOP). Metode ini mencatat seluruh transaksi antara suatu negara dan negara lain yang terdiri dari transaksi perdagangan barang dan jasa, transaksi modal dan keuangan, serta bantuan luar negeri dan penerimaan hibah.

Adapun rumus neraca pembayaran dalam metode saldo pembayaran yaitu:

Neraca PembayaranKeterangan
DebitPenerimaan dari negara lain
KreditPengeluaran ke negara lain
SaldoSelisih antara debit dan kredit

Untuk menghitung surplus atau defisit neraca pembayaran, kita dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

Surplus atau defisit neraca pembayaran = kredit – debit

Faktor Penyebab Surplus atau Defisit Neraca Pembayaran

Surplus atau defisit neraca pembayaran dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain:

1. Tingkat ekspor dan impor suatu negara

Tingkat ekspor dan impor suatu negara dapat mempengaruhi surplus atau defisit neraca pembayaran. Jika ekspor suatu negara melebihi impor, maka neraca pembayaran akan mengalami surplus. Namun, jika impor suatu negara melebihi ekspor, maka neraca pembayaran akan mengalami defisit.

2. Nilai tukar mata uang

Nilai tukar mata uang yang tidak stabil dapat memengaruhi surplus atau defisit neraca pembayaran. Jika nilai tukar mata uang suatu negara melemah, maka ekspor barang dan jasa akan lebih murah dan meningkat, sedangkan impor barang dan jasa akan lebih mahal dan menurun. Sebaliknya, jika nilai tukar mata uang suatu negara menguat, maka ekspor barang dan jasa akan lebih mahal dan menurun, sedangkan impor barang dan jasa akan lebih murah dan meningkat.

3. Kebijakan perdagangan dan investasi suatu negara

Kebijakan perdagangan dan investasi suatu negara dapat mempengaruhi surplus atau defisit neraca pembayaran. Jika suatu negara memiliki kebijakan yang mendukung ekspor dan penanaman modal asing, maka neraca pembayaran akan mengalami surplus. Namun, jika suatu negara memiliki kebijakan yang menghambat ekspor dan penanaman modal asing, maka neraca pembayaran akan mengalami defisit.

4. Kondisi ekonomi global

Kondisi ekonomi global juga dapat memengaruhi surplus atau defisit neraca pembayaran. Jika terjadi krisis ekonomi global, maka negara-negara yang bergantung pada ekspor akan mengalami penurunan permintaan dan harga, sehingga neraca pembayaran akan mengalami defisit. Namun, jika kondisi ekonomi global stabil, maka neraca pembayaran akan mengalami surplus.

5. Bunga pinjaman dan investasi

Bunga pinjaman dan investasi juga dapat memengaruhi surplus atau defisit neraca pembayaran. Jika suku bunga negara pengutang lebih tinggi daripada negara pemberi pinjaman atau investor, maka neraca pembayaran akan mengalami defisit. Namun, jika suku bunga negara pemberi pinjaman atau investor lebih tinggi daripada negara pengutang, maka neraca pembayaran akan mengalami surplus.

FAQ mengenai Neraca Pembayaran

1. Apa yang dimaksud dengan neraca pembayaran?

Neraca pembayaran adalah catatan statistik yang mencatat semua transaksi ekonomi antara suatu negara dengan negara lain dalam periode tertentu.

2. Apa saja yang dicatat dalam neraca pembayaran?

Dalam neraca pembayaran disajikan saldo utang dan piutang luar negeri, serta surplus atau defisit neraca pembayaran.

3. Bagaimana cara menghitung neraca pembayaran?

Untuk menghitung neraca pembayaran, kita dapat menggunakan metode saldo pembayaran atau balance of payment (BOP).

4. Apa yang mempengaruhi surplus atau defisit neraca pembayaran?

Surplus atau defisit neraca pembayaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti tingkat ekspor dan impor suatu negara, nilai tukar mata uang, kebijakan perdagangan dan investasi suatu negara, kondisi ekonomi global, dan bunga pinjaman dan investasi.

Kesimpulan

Neraca pembayaran merupakan catatan statistik mengenai semua transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain dalam suatu periode tertentu. Surplus atau defisit neraca pembayaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti tingkat ekspor dan impor suatu negara, nilai tukar mata uang, kebijakan perdagangan dan investasi suatu negara, kondisi ekonomi global, dan bunga pinjaman dan investasi. Dengan memahami neraca pembayaran, kita dapat mengetahui kondisi keuangan suatu negara serta bidang-bidang ekspor dan impor yang menghasilkan devisa.

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Neraca Pembayaran Surplus atau Defisit