TEKNOBGT

Cara Menghitung Kebutuhan Gizi Anak

Halo Sobat TeknoBgt! Apa kabar? Kali ini kita akan membahas tentang cara menghitung kebutuhan gizi anak. Sebagai orang tua, tentu saja kita ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anak kita. Salah satunya adalah dengan memberikan asupan gizi yang seimbang dan mencukupi untuk tumbuh kembang mereka. Namun, bagaimana cara menghitung kebutuhan gizi anak dengan tepat? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.

1. Pengertian Kebutuhan Gizi Anak

Kebutuhan gizi anak adalah jumlah nutrisi yang diperlukan oleh tubuh anak untuk tumbuh kembang dan menjalankan fungsinya dengan baik. Nutrisi tersebut terdiri dari makronutrien (karbohidrat, protein, dan lemak) dan mikronutrien (vitamin dan mineral). Kebutuhan gizi anak berbeda-beda tergantung pada usia, berat badan, tinggi badan, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas fisik.

1.1. Makronutrien

Makronutrien adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar. Berikut adalah fungsi dan sumber makanan makronutrien:

MakronutrienFungsiSumber Makanan
KarbohidratSebagai sumber energi utamaBeras, kentang, roti, pasta, buah-buahan
ProteinSebagai bahan pembangun sel dan jaringan tubuhDaging, ikan, telur, kacang-kacangan
LemakSebagai sumber energi cadangan dan penyerap vitaminMinyak goreng, mentega, kacang-kacangan, ikan

1.2. Mikronutrien

Mikronutrien adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit. Berikut adalah fungsi dan sumber makanan mikronutrien:

MikronutrienFungsiSumber Makanan
Vitamin AMempertahankan kesehatan mataWortel, bayam, tomat
Vitamin CMeningkatkan sistem kekebalan tubuhJeruk, tomat, kiwi
Zat BesiMembentuk sel darah merahDaging, ikan, kacang-kacangan

2. Cara Menghitung Kebutuhan Gizi Anak

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghitung kebutuhan gizi anak. Berikut adalah beberapa di antaranya:

2.1. Menggunakan Rumus Harris-Benedict

Rumus Harris-Benedict adalah rumus yang digunakan untuk menghitung kebutuhan kalori atau energi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Untuk menghitung kebutuhan gizi anak, rumus ini bisa dimodifikasi dengan menggunakan perhitungan yang berbeda-beda tergantung pada usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas fisik. Berikut adalah rumus Harris-Benedict yang dimodifikasi untuk anak:

Jenis KelaminRumus Harris-Benedict
Laki-laki(88,4 + 13,4 x berat badan) + (4,8 x tinggi badan) – (5,68 x usia) + 20
Perempuan(447,6 + 9,25 x berat badan) + (3,1 x tinggi badan) – (4,33 x usia) + 20

Dari rumus di atas, hasil yang didapat adalah kebutuhan kalori atau energi yang dibutuhkan oleh tubuh anak. Selanjutnya, jumlah kalori tersebut harus dibagi-bagi menjadi asupan karbohidrat, protein, dan lemak sesuai dengan persentase yang dianjurkan. Persentase tersebut adalah:

NutrisiPersentase
Karbohidrat50 – 60%
Protein10 – 15%
Lemak25 – 35%

2.2. Menggunakan Tabel Kebutuhan Gizi Anak

Tabel kebutuhan gizi anak adalah tabel yang berisi jumlah kebutuhan gizi anak berdasarkan usia, berat badan, dan tinggi badan. Tabel ini bisa digunakan sebagai acuan untuk menentukan jenis dan jumlah makanan yang harus diberikan pada anak. Berikut adalah contoh tabel kebutuhan gizi anak:

Usia (tahun)Berat Badan (kg)Tinggi Badan (cm)Kalori (kcal)Protein (g)Karbohidrat (g)Lemak (g)
110 – 1175 – 80700 – 80013 – 1465 – 7030 – 40
212 – 1385 – 90900 – 100016 – 1780 – 8535 – 45
314 – 1595 – 1001100 – 120019 – 2095 – 10040 – 50

Dari tabel di atas, kita bisa mengetahui jumlah kalori, protein, karbohidrat, dan lemak yang dibutuhkan oleh anak berdasarkan usia, berat badan, dan tinggi badan. Selanjutnya, kita bisa menyusun menu makanan yang seimbang dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan gizi anak.

2.3. Konsultasi dengan Ahli Gizi

Jika masih bingung atau ragu mengenai cara menghitung kebutuhan gizi anak, kita bisa berkonsultasi dengan ahli gizi. Ahli gizi akan memberikan informasi yang lebih lengkap dan detail mengenai kebutuhan gizi anak serta membantu dalam menyusun menu makanan yang tepat.

3. Pertanyaan yang Sering Diajukan

3.1. Apa yang terjadi jika kebutuhan gizi anak tidak terpenuhi?

Jika kebutuhan gizi anak tidak terpenuhi, maka akan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak yang tidak optimal serta meningkatkan risiko terjadinya penyakit. Kekurangan nutrisi juga dapat mempengaruhi sistem imun dan memperburuk kondisi kesehatan.

3.2. Apa dampaknya jika memberikan makanan yang berlebihan?

Jika memberikan makanan yang berlebihan, anak dapat mengalami kegemukan atau obesitas. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung di masa dewasa.

4. Kesimpulan

Demikianlah pembahasan mengenai cara menghitung kebutuhan gizi anak. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghitung kebutuhan gizi anak, antara lain menggunakan rumus Harris-Benedict, tabel kebutuhan gizi anak, dan berkonsultasi dengan ahli gizi. Penting bagi orang tua untuk memberikan asupan gizi yang seimbang dan mencukupi untuk tumbuh kembang anak, agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal serta meningkatkan kualitas hidup di masa dewasa nanti.

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Cara Menghitung Kebutuhan Gizi Anak