TEKNOBGT

Cara Menghitung Food Cost Instalasi Gizi

Halo Sobat TeknoBgt! Apa kabar? Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang cara menghitung food cost instalasi gizi. Bagi kalian yang masih awam dalam dunia kuliner atau ingin memulai usaha di bidang kuliner, menghitung food cost sangatlah penting. Langsung saja, simak pembahasan berikut ini!

Pengertian Food Cost

Food Cost atau biaya makanan merupakan salah satu komponen penting dalam industri kuliner. Food Cost adalah biaya total yang dikeluarkan untuk membuat suatu hidangan, mulai dari bahan baku, bahan penolong, hingga bahan bakar dan listrik yang digunakan dalam proses memasak.

Sebagai pemilik usaha kuliner, menghitung Food Cost sangatlah penting untuk mengetahui besaran pengeluaran yang harus dikeluarkan. Dalam bisnis kuliner, tentunya kita menginginkan laba yang sebesar-besarnya. Namun, hal tersebut harus diimbangi dengan pengeluaran yang terkontrol agar keuntungan yang didapatkan optimal.

Langkah-langkah Menghitung Food Cost Instalasi Gizi

1. Hitung Bahan Baku

Langkah pertama dalam menghitung Food Cost adalah dengan menghitung total biaya bahan baku yang dikeluarkan. Dalam hal ini, instalasi gizi menggunakan bahan baku yang sehat dan bernutrisi tinggi, sehingga harganya bisa lebih mahal dibandingkan dengan bahan makanan yang biasa.

Catat semua jenis bahan baku yang digunakan dalam satu periode, misalnya 1 minggu atau 1 bulan. Setelah itu, hitunglah total biaya yang dikeluarkan untuk setiap jenis bahan baku, termasuk biaya pengiriman dan pajak.

2. Hitung Biaya Penolong

Setelah menghitung biaya bahan baku, selanjutnya hitunglah biaya penolong seperti bumbu-bumbu, minyak, garam, gula, dan lain sebagainya. Biaya penolong ini bisa mencapai 15-20% dari total biaya bahan baku, tergantung dari jenis menu yang dijual.

Catat semua jenis bumbu-bumbu dan bahan penolong lain yang digunakan dalam satu periode. Kemudian, hitunglah total biaya yang dikeluarkan untuk setiap jenis bahan penolong tersebut.

3. Hitung Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja juga perlu diperhitungkan dalam menghitung Food Cost instalasi gizi. Pastikan bahwa tim yang dikerahkan bekerja efektif dan efisien, sehingga biaya tenaga kerja yang dikeluarkan tidak membengkak.

Hitunglah total biaya upah untuk seluruh karyawan yang terlibat dalam pembuatan hidangan. Jangan lupa untuk mencatat biaya tambahan seperti tunjangan, asuransi kesehatan, dan lain sebagainya.

4. Hitung Biaya Listrik dan Gas

Biaya listrik dan gas juga perlu diperhatikan dalam menghitung Food Cost instalasi gizi. Hal ini terkait dengan penggunaan peralatan masak seperti kompor, oven, kulkas, dan sebagainya.

Hitunglah biaya listrik dan gas dalam jangka waktu yang sama dengan periode yang dihitung dalam pengeluaran bahan baku dan biaya penolong tadi.

5. Hitung Biaya Lain-lain

Terdapat juga beberapa biaya lain yang perlu diperhitungkan dalam menghitung Food Cost, seperti biaya kemasan, biaya marketing, biaya transportasi, dan sebagainya.

Sama seperti sebelumnya, catat semua biaya lain yang dikeluarkan dalam satu periode. Kemudian, hitunglah total biaya yang dikeluarkan untuk setiap jenis biaya lain tersebut.

Contoh Perhitungan Food Cost Instalasi Gizi

Berikut adalah contoh perhitungan Food Cost instalasi gizi untuk satu menu, yaitu Nasi Goreng Sayur.

Bahan BakuBiaya
BerasRp 10.000
SayuranRp 15.000
TelurRp 5.000
Ikan TeriRp 7.000
TotalRp 37.000

Dari tabel di atas, total biaya bahan baku yang dikeluarkan untuk membuat satu porsi nasi goreng sayur adalah Rp 37.000. Selanjutnya, kita akan menghitung biaya penolong dan biaya lain-lain yang dikeluarkan dalam pembuatan satu porsi nasi goreng sayur.

Biaya Penolong dan Biaya Lain-lain

Biaya penolong dan biaya lain-lain yang dikeluarkan dalam pembuatan satu porsi nasi goreng sayur adalah sebagai berikut:

ItemBiaya
Bumbu-bumbuRp 5.000
MinyakRp 3.000
Biaya tenaga kerjaRp 10.000
Biaya listrik dan gasRp 2.000
Biaya kemasanRp 1.000
TotalRp 21.000

Dari tabel di atas, total biaya penolong dan biaya lain-lain yang dikeluarkan untuk membuat satu porsi nasi goreng sayur adalah Rp 21.000. Jadi, total biaya yang dikeluarkan untuk membuat satu porsi nasi goreng sayur adalah Rp 58.000.

Setelah mengetahui total biaya yang dikeluarkan, kita bisa menentukan harga jual untuk satu porsi nasi goreng sayur dengan menambahkan mark-up atau keuntungan yang diinginkan. Misalnya, jika kita ingin mendapatkan keuntungan 30%, maka harga jual untuk satu porsi nasi goreng sayur adalah:

Harga Jual = Total Biaya / (100% – Mark-up) = Rp 58.000 / 70% = Rp 82.857

FAQ

1. Mengapa perlu menghitung Food Cost?

Menghitung Food Cost sangatlah penting dalam bisnis kuliner. Dengan menghitung Food Cost, kita bisa mengetahui besaran pengeluaran yang harus dikeluarkan dan menentukan harga jual yang sesuai agar keuntungan yang didapatkan optimal.

2. Apa saja yang menjadi komponen dalam menghitung Food Cost?

Komponen dalam menghitung Food Cost antara lain biaya bahan baku, biaya penolong, biaya tenaga kerja, biaya listrik dan gas, serta biaya lain-lain seperti biaya kemasan dan biaya marketing.

3. Berapa mark-up yang sebaiknya ditambahkan dalam menentukan harga jual?

Mark-up yang sebaiknya ditambahkan dalam menentukan harga jual tergantung dari besaran keuntungan yang ingin didapatkan. Sebaiknya, mark-up ditambahkan sekitar 30-40% dari total biaya.

Kesimpulan

Dalam bisnis kuliner, menghitung Food Cost sangatlah penting untuk menentukan harga jual yang sesuai dan mengoptimalkan keuntungan yang didapatkan. Langkah-langkah dalam menghitung Food Cost meliputi menghitung biaya bahan baku, biaya penolong, biaya tenaga kerja, biaya listrik dan gas, serta biaya lain-lain. Dengan mengetahui total biaya yang dikeluarkan, kita bisa menentukan harga jual yang sesuai dengan menambahkan mark-up yang diinginkan. Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Food Cost Instalasi Gizi