TEKNOBGT

Cara Menghitung Earning After Tax – Sobat TeknoBgt

Cara Menghitung Earning After Tax – Sobat TeknoBgt

Halo Sobat TeknoBgt! Apakah kamu pernah bingung menghitung earning after tax atau penghasilan bersih setelah pajak? Tenang saja, artikel ini akan membahas cara menghitung earning after tax dengan mudah dan jelas. Yuk, simak artikel berikut ini!

Pengertian Earning After Tax

Earning after tax adalah penghasilan bersih yang diterima setelah dipotong pajak. Pajak yang dipotong bisa berbeda-beda tergantung pada jenis pajak yang diterapkan oleh pemerintah. Penghasilan bersih ini biasanya digunakan untuk menentukan gaji atau pendapatan yang diterima oleh seseorang setelah dipotong pajak.

Untuk menghitung earning after tax, kita harus mengetahui dahulu bruto atau penghasilan kotor yang diterima. Penghasilan kotor adalah jumlah pendapatan yang diterima sebelum dipotong pajak. Setelah itu, baru kita bisa menghitung besarnya pajak yang harus dibayarkan dan mengurangi jumlah pajak dari penghasilan kotor untuk mendapatkan earning after tax.

Mari kita simak cara menghitung earning after tax secara lebih detail di bawah ini.

Cara Menghitung Earning After Tax

1. Hitung Penghasilan Kotor

Langkah pertama dalam menghitung earning after tax adalah menghitung penghasilan kotor terlebih dahulu. Penghasilan kotor bisa didapatkan dari gaji atau pendapatan yang diterima selama satu bulan.

Misalnya, jika kamu mendapatkan gaji sebesar Rp 10.000.000,- dalam satu bulan, maka penghasilan kotor kamu adalah Rp 10.000.000,-.

2. Tentukan Jenis Pajak

Jenis pajak yang diterapkan pada penghasilan bisa berbeda-beda tergantung pada peraturan pemerintah setempat. Ada beberapa jenis pajak yang umumnya diterapkan pada penghasilan, seperti PPh 21, PPh 22, dan PPh 23.

Pada umumnya, PPh 21 adalah pajak penghasilan yang dikenakan pada pegawai atau karyawan yang menerima gaji dari perusahaan. Besarnya pajak ini dihitung berdasarkan tarif pajak yang disesuaikan dengan penghasilan kena pajak.

3. Hitung Besarnya Pajak

Setelah mengetahui jenis pajak yang diterapkan, selanjutnya kita bisa menghitung besarnya pajak yang harus dibayarkan. Besarnya pajak bisa dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku pada jenis pajak tersebut.

Misalnya, tarif pajak PPh 21 untuk penghasilan di bawah Rp 50.000.000,- adalah 5%, maka pajak yang harus dibayarkan adalah 5% dari penghasilan kotor. Jadi, jika penghasilan kotor kamu sebesar Rp 10.000.000,-, maka pajak yang harus dibayarkan sebesar Rp 500.000,-.

4. Kurangi Pajak dari Penghasilan Kotor

Setelah mengetahui besarnya pajak yang harus dibayarkan, langkah terakhir adalah mengurangi jumlah pajak dari penghasilan kotor untuk mendapatkan earning after tax.

Contoh perhitungan:

PendapatanNominal
Gaji/BulanRp 10.000.000,-
Pajak yang harus dibayarkanRp 500.000,-
Earning after taxRp 9.500.000,-

FAQ

Apa itu penghasilan kotor?

Penghasilan kotor adalah jumlah pendapatan yang diterima sebelum dipotong pajak atau beban lainnya.

Apa itu earning after tax?

Earning after tax atau penghasilan bersih adalah jumlah pendapatan yang diterima setelah dipotong pajak atau beban lainnya.

Bagaimana cara menghitung earning after tax?

Cara menghitung earning after tax adalah dengan menghitung penghasilan kotor terlebih dahulu, menentukan jenis pajak yang diterapkan, menghitung besarnya pajak yang harus dibayarkan, dan mengurangi pajak dari penghasilan kotor untuk mendapatkan earning after tax.

Kesimpulan

Demikianlah cara menghitung earning after tax dengan mudah dan jelas. Dengan mengetahui cara menghitung earning after tax, kamu bisa menghitung gaji atau pendapatan bersih yang diterima dengan lebih akurat. Jangan lupa untuk selalu memperhatikan peraturan pajak yang berlaku dan membayar pajak dengan tepat waktu.

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Cara Menghitung Earning After Tax – Sobat TeknoBgt