Cara Menghitung Distribusi Frekuensi Variabel

Halo Sobat TeknoBgt, dalam artikel ini kita akan membahas tentang cara menghitung distribusi frekuensi variabel. Distribusi frekuensi variabel adalah suatu metode dalam statistik yang digunakan untuk mengelompokkan dan menghitung jumlah data yang terdapat pada suatu variabel. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara detail tentang langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menghitung distribusi frekuensi variabel. Simak baik-baik ya Sobat TeknoBgt!

Pengertian Distribusi Frekuensi Variabel

Sebelum kita membahas tentang langkah-langkah menghitung distribusi frekuensi variabel, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu pengertian distribusi frekuensi variabel. Distribusi frekuensi variabel adalah cara untuk mengelompokkan dan menghitung jumlah data yang terdapat pada suatu variabel. Dalam distribusi frekuensi variabel, data dikelompokkan ke dalam beberapa kategori atau interval, lalu dihitung berapa banyak data yang terdapat pada setiap kategori atau interval tersebut.

Contoh Distribusi Frekuensi Variabel

Sebagai contoh, kita memiliki data tinggi badan siswa SMA sebagai berikut:

Tinggi Badan (cm)Jumlah Siswa
150 – 15510
156 – 16015
161 – 16520
166 – 17025
>1705

Dalam tabel di atas, kita dapat melihat bahwa data tinggi badan siswa SMA telah dikelompokkan ke dalam beberapa kategori atau interval, dan dihitung berapa banyak siswa yang memiliki tinggi badan pada setiap kategori atau interval tersebut.

Langkah-Langkah Menghitung Distribusi Frekuensi Variabel

Untuk menghitung distribusi frekuensi variabel, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan. Berikut adalah langkah-langkahnya:

Langkah 1: Menentukan Jumlah Interval

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan jumlah interval yang akan digunakan. Jumlah interval yang digunakan sebaiknya tidak terlalu banyak ataupun terlalu sedikit, sebaiknya sekitar 5-20 interval. Untuk menentukan jumlah interval yang tepat, dapat menggunakan rumus:

K = 1 + 3,322 log N

Dimana:

  • K = jumlah interval
  • N = jumlah data

Contoh:

Jika terdapat 100 data, maka:

K = 1 + 3,322 log 100 = 1 + 3,322 x 2 = 1 + 6,644 = 7,644

Jadi, sebaiknya digunakan sekitar 7-8 interval.

Langkah 2: Menentukan Rentang Interval

Setelah menentukan jumlah interval, langkah selanjutnya adalah menentukan rentang interval. Rentang interval adalah selisih antara batas atas dan batas bawah suatu interval. Rentang interval sebaiknya sama untuk setiap interval. Untuk menentukan rentang interval, dapat menggunakan rumus:

Rentang Interval = (Nilai Maksimum – Nilai Minimum) / Jumlah Interval

Contoh:

Jika terdapat data tinggi badan siswa SMA dengan nilai minimum 150 dan nilai maksimum 180, dan digunakan 8 interval, maka:

Rentang Interval = (180 – 150) / 8 = 30 / 8 = 3,75

Jadi, rentang interval yang digunakan adalah 3,75.

Langkah 3: Menentukan Batas Interval

Setelah menentukan rentang interval, langkah selanjutnya adalah menentukan batas interval. Batas interval adalah batas-batas yang digunakan untuk memisahkan setiap interval. Terdapat dua jenis batas interval, yaitu batas bawah dan batas atas. Untuk menentukan batas bawah dan batas atas suatu interval, dapat menggunakan rumus:

Batas Bawah Interval = Nilai Minimum + (Rentang Interval x Nomor Interval)

Batas Atas Interval = Batas Bawah Interval + Rentang Interval

Contoh:

Jika terdapat data tinggi badan siswa SMA dengan nilai minimum 150 dan nilai maksimum 180, dan digunakan 8 interval, maka:

Batas Bawah Interval ke-1 = 150 + (3,75 x 0) = 150

Batas Atas Interval ke-1 = 150 + 3,75 = 153,75

Batas Bawah Interval ke-2 = 150 + (3,75 x 1) = 153,75

Batas Atas Interval ke-2 = 153,75 + 3,75 = 157,5

Batas Bawah Interval ke-8 = 150 + (3,75 x 7) = 177,75

Batas Atas Interval ke-8 = 177,75 + 3,75 = 181,5

Jadi, batas interval yang digunakan adalah:

IntervalBatas BawahBatas Atas
1150153,75
2153,75157,5
3157,5161,25
4161,25165
5165168,75
6168,75172,5
7172,5176,25
8176,25181,5

Langkah 4: Menghitung Frekuensi Data

Setelah menentukan batas interval, langkah selanjutnya adalah menghitung frekuensi data. Frekuensi data adalah jumlah data yang berada pada setiap interval. Untuk menghitung frekuensi data, dapat menghitung secara manual atau dengan menggunakan software seperti Microsoft Excel.

Langkah 5: Menghitung Frekuensi Relatif dan Persentase

Setelah menghitung frekuensi data, langkah selanjutnya adalah menghitung frekuensi relatif dan persentase. Frekuensi relatif adalah persentase jumlah data pada setiap interval dibandingkan dengan jumlah keseluruhan data. Sedangkan persentase adalah presentase jumlah data pada setiap interval terhadap jumlah keseluruhan data.

Frekuensi Relatif = Frekuensi Data / Jumlah Data x 100%

Persentase = Frekuensi Data / Jumlah Data x 100%

Contoh:

Jika terdapat data tinggi badan siswa SMA dengan nilai minimum 150 dan nilai maksimum 180, dan digunakan 8 interval, serta jumlah data pada setiap interval adalah seperti pada tabel sebelumnya, maka:

Frekuensi Relatif:

IntervalBatas BawahBatas AtasFrekuensi DataFrekuensi Relatif
1150153,751010 / 100 x 100% = 10%
2153,75157,51515 / 100 x 100% = 15%
3157,5161,252020 / 100 x 100% = 20%
4161,251652525 / 100 x 100% = 25%
5165168,7500 / 100 x 100% = 0%
6168,75172,500 / 100 x 100% = 0%
7172,5176,2500 / 100 x 100% = 0%
8176,25181,555 / 100 x 100% = 5%

Persentase:

IntervalBatas BawahBatas AtasFrekuensi DataPersentase
1150153,751010 / 100 x 100% = 10%
2153,75157,51515 / 100 x 100% = 15%
3157,5161,252020 / 100 x 100% = 20%
4161,251652525 / 100 x 100% = 25%
5165168,7500 / 100 x 100% = 0%
6168,75172,500 / 100 x 100% = 0%
7172,5176,2500 / 100 x 100% = 0%
8176,25181,555 / 100 x 100% = 5%

FAQ

1. Apa itu distribusi frekuensi variabel?

Distribusi frekuensi variabel adalah suatu metode dalam statistik yang digunakan untuk mengelompokkan dan menghitung jumlah data yang terdapat pada suatu variabel.

2. Apa fungsi dari distribusi frekuensi variabel?

Fungsi dari distribusi frekuensi variabel adalah untuk memudahkan pengolahan data dalam statistik, sehingga dapat memperoleh informasi yang lebih terstruktur dan mudah dipahami.

3. Bagaimana cara menghitung jumlah interval yang tepat?

Jumlah interval yang tepat dapat dihitung menggunakan rumus K = 1 + 3,322 log N, dimana K adalah jumlah interval dan N adalah jumlah data.

4. Apa itu rentang interval?

Rentang interval adalah selisih antara batas atas dan batas bawah suatu interval.

5. Bagaimana cara menghitung batas interval?

Batas interval dapat dihitung menggunakan rumus Batas Bawah Interval = Nilai Minimum + (Rentang Interval x Nomor Interval) dan Batas Atas Interval = Batas Bawah Interval + Rentang Interval.

Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya!

Cara Menghitung Distribusi Frekuensi Variabel