Cara Hitung Food Cost: Panduan Lengkap untuk Restoran

Halo Sobat TeknoBgt, jika kamu memiliki bisnis restoran atau kafe, pasti kamu sudah familiar dengan istilah food cost. Food cost merupakan salah satu indikator penting dalam menghitung keuntungan bisnis makanan. Namun, beberapa pemilik bisnis mungkin masih bingung bagaimana cara menghitung food cost dengan tepat dan efektif.

Apa Itu Food Cost?

Sebelum membahas cara menghitung food cost, perlu diketahui terlebih dahulu apa itu food cost. Food cost merupakan persentase dari total biaya bahan makanan dan minuman yang digunakan untuk membuat menu. Dalam bisnis restoran, food cost biasanya berkisar antara 25%-35% dari total penjualan makanan dan minuman.

Sebagai contoh, jika kamu memiliki restoran dengan total pendapatan Rp 10 juta dalam satu bulan, dan total biaya bahan makanan dan minuman yang digunakan sebesar Rp 3,5 juta, maka food cost kamu adalah 35%.

Kenapa Menghitung Food Cost Penting?

Menghitung food cost sangat penting dalam bisnis restoran atau kafe karena dapat membantu kamu memperoleh keuntungan yang lebih besar. Dengan mengetahui food cost, kamu dapat mengevaluasi keuntungan dari setiap menu, menentukan harga yang tepat untuk setiap menu, dan mengontrol biaya yang dikeluarkan untuk bahan makanan dan minuman.

Jika food cost kamu terlalu tinggi, maka keuntungan restoran atau kafe kamu akan semakin kecil. Sebaliknya, jika food cost kamu terlalu rendah, maka mungkin kamu akan kehilangan kualitas bahan makanan dan minuman yang digunakan.

Cara Hitung Food Cost

1. Hitung Total Biaya Bahan Makanan dan Minuman

Langkah pertama dalam menghitung food cost adalah menghitung total biaya bahan makanan dan minuman yang digunakan untuk membuat menu. Biaya bahan makanan dan minuman bisa mencakup segala jenis bahan makanan, seperti daging, sayuran, bumbu, tepung, minyak, minuman, dan lain sebagainya.

Untuk menghitung total biaya bahan makanan dan minuman, kamu dapat menggunakan invoice atau nota pembelian yang kamu terima dari supplier. Pastikan kamu mencatat semua biaya yang berkaitan dengan bahan makanan dan minuman.

2. Hitung Total Penjualan

Selanjutnya, kamu perlu menghitung total penjualan dari setiap menu. Total penjualan bisa dihitung dengan mengalikan harga jual dengan jumlah menu yang terjual. Misalnya, jika kamu menjual 100 porsi nasi goreng dengan harga Rp 30 ribu per porsi, maka total penjualan adalah Rp 3 juta.

Pastikan kamu mencatat total penjualan dari setiap menu yang kamu jual selama satu bulan.

3. Hitung Persentase Food Cost

Setelah kamu menghitung total biaya bahan makanan dan minuman serta total penjualan, selanjutnya kamu dapat menghitung persentase food cost.

Cara menghitung persentase food cost adalah dengan membagi total biaya bahan makanan dan minuman dengan total penjualan, dan dikalikan dengan 100%. Misalnya, jika total biaya bahan makanan dan minuman sebesar Rp 3,5 juta, dan total penjualan sebesar Rp 10 juta, maka persentase food cost kamu adalah:

(Rp 3,5 juta / Rp 10 juta) x 100% = 35%

4. Evaluasi Food Cost

Setelah kamu menghitung food cost, selanjutnya kamu perlu mengevaluasi food cost kamu. Jika food cost kamu terlalu tinggi, maka kamu perlu mencari cara untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk bahan makanan dan minuman. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain:

  • Mencari supplier yang lebih murah
  • Mengurangi jumlah porsi
  • Mengubah menu dengan bahan yang lebih murah
  • Mengurangi jumlah item pada setiap menu

Jika food cost kamu terlalu rendah, maka kamu perlu memperhatikan kualitas bahan makanan dan minuman yang kamu gunakan, serta memastikan harga jual masih dapat menutupi biaya yang dikeluarkan.

FAQ

Apa yang Dimaksud dengan Prime Cost?

Prime cost merupakan total biaya bahan makanan dan minuman termasuk biaya tenaga kerja yang digunakan untuk membuat menu. Selain food cost, prime cost juga merupakan salah satu indikator penting dalam menghitung keuntungan bisnis restoran atau kafe.

Bagaimana Menentukan Harga Jual yang Tepat?

Untuk menentukan harga jual yang tepat, kamu perlu mempertimbangkan beberapa faktor, seperti biaya bahan makanan dan minuman, biaya tenaga kerja, overhead cost, dan marjin keuntungan yang diinginkan. Pastikan harga jual masih dapat menutupi biaya yang dikeluarkan dengan menghitung food cost dan prime cost dengan tepat.

Conclusion

Demikianlah panduan lengkap tentang cara menghitung food cost untuk bisnis restoran atau kafe. Dengan mengetahui food cost, kamu dapat mengendalikan biaya dan memperoleh keuntungan yang lebih besar. Jangan lupa untuk evaluasi food cost secara berkala dan terus berinovasi untuk meningkatkan kualitas dan keuntungan bisnis kamu. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Hitung Food Cost: Panduan Lengkap untuk Restoran