TEKNOBGT

Cara Cepat Menghitung Harga Wajar Saham

Hello Sobat TeknoBgt, Kali ini kita akan membahas tentang cara cepat menghitung harga wajar saham. Sebelum kita mulai, mari kita pahami terlebih dahulu pengertian harga wajar saham. Harga wajar saham adalah nilai yang digunakan untuk menentukan harga saham yang seharusnya. Yaitu nilai yang seharusnya didapat oleh investor dari kepemilikan saham tersebut dalam jangka panjang. Jadi, ketika kita berbicara tentang harga wajar saham, kita sebenarnya berbicara tentang apa yang seharusnya kita bayar untuk memiliki saham tersebut.

1. Mengetahui Laporan Keuangan Perusahaan

Sebelum menghitung harga wajar saham, pertama-tama kita harus mengetahui laporan keuangan perusahaan terlebih dahulu. Laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Neraca akan memberikan informasi tentang aset yang dimiliki perusahaan, kewajiban, dan ekuitas pemilik. Laporan laba rugi akan memberikan informasi tentang pendapatan dan biaya perusahaan. Sedangkan, laporan arus kas akan memberikan informasi tentang arus kas masuk dan kas keluar perusahaan.

1.1 Menganalisis Neraca

Setelah mengetahui laporan keuangan perusahaan, langkah berikutnya adalah menganalisis neraca. Dalam neraca, kita dapat melihat aset yang dimiliki oleh perusahaan. Aset yang dimiliki oleh perusahaan dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu aset lancar dan aset tetap. Aset lancar adalah aset yang dapat dengan mudah diubah menjadi kas dalam waktu singkat, seperti kas, piutang, dan persediaan.

Sedangkan, aset tetap adalah aset yang dimiliki oleh perusahaan dalam jangka panjang, seperti tanah, bangunan, dan mesin. Kita harus memperhatikan aset tetap karena aset tetap ini akan memberikan penghasilan pada perusahaan dalam jangka panjang. Setelah mengetahui nilai aset tetap, kita dapat melihat cara perusahaan membiayainya.

Perusahaan dapat membiayai aset tetap menggunakan dua cara, yaitu utang dan ekuitas. Kita harus memperhatikan struktur modal perusahaan karena penggunaan utang yang berlebihan dapat membahayakan perusahaan jika terjadi penurunan pendapatan.

1.2 Menganalisis Laporan Laba Rugi

Setelah menganalisis neraca, langkah berikutnya adalah menganalisis laporan laba rugi. Dalam laporan laba rugi, kita dapat melihat pendapatan dan biaya perusahaan. Dalam analisis ini, kita harus memperhatikan rasio-rasio keuangan seperti rasio profitabilitas, rasio likuiditas, dan rasio solvabilitas. Dengan memperhatikan rasio-rasio ini, kita dapat mengetahui kinerja perusahaan.

2. Menentukan Nilai Intrinsic

Setelah mengetahui laporan keuangan perusahaan, langkah berikutnya adalah menentukan nilai intrinsic saham. Nilai intrinsic saham adalah nilai sebenarnya dari saham yang dihitung berdasarkan analisis fundamental perusahaan.

2.1 Menggunakan Discounted Cash Flow (DCF)

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menghitung nilai intrinsic saham adalah menggunakan metode Discounted Cash Flow (DCF). DCF adalah metode yang digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari arus kas masa depan.

Dalam metode DCF, kita harus memproyeksikan arus kas masa depan dari perusahaan. Proyeksi arus kas masa depan harus realistis dan didasarkan pada kondisi ekonomi yang dapat diprediksi. Selanjutnya, kita harus menentukan tingkat diskonto. Tingkat diskonto adalah tingkat pengembalian yang diinginkan oleh investor untuk menyetujui investasi dalam saham tersebut.

Setelah menentukan arus kas dan tingkat diskonto, kita dapat menghitung nilai terminal. Nilai terminal adalah nilai yang diperoleh dari proyeksi arus kas pada tahun terakhir. Dalam perhitungan ini, kita harus memperhitungkan pertumbuhan arus kas dan tingkat diskonto.

Setelah menentukan nilai terminal, kita dapat menghitung nilai sekarang dari arus kas masa depan dan nilai terminal menggunakan rumus DCF:

Rumus DCF
NPV = Σ(CFt / (1+r)t) + Terminal / (1+r)n

Dimana:

  • NPV = Nilai sekarang dari arus kas masa depan dan nilai terminal
  • CFt = Arus kas pada tahun t
  • r = Tingkat diskonto
  • n = Jumlah tahun masa proyeksi

2.2 Menggunakan Price-to-Earnings Ratio (P/E Ratio)

Metode lain yang dapat digunakan untuk menghitung nilai intrinsic saham adalah menggunakan metode Price-to-Earnings Ratio (P/E Ratio). P/E Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur harga saham perusahaan dibandingkan dengan laba per saham.

Dalam perhitungan P/E Ratio, kita harus membandingkan P/E Ratio perusahaan dengan P/E Ratio industri. Jika P/E Ratio perusahaan lebih rendah dari P/E Ratio industri, maka saham perusahaan dianggap murah. Namun, kita harus memperhatikan faktor-faktor lain seperti kinerja perusahaan dan prospek masa depannya.

3. Membeli Saham dengan Harga di Bawah Harga Wajar

Jika kita telah mengetahui harga wajar saham, langkah terakhir adalah membeli saham dengan harga di bawah harga wajar. Dengan membeli saham dengan harga di bawah harga wajar, kita dapat memperoleh keuntungan jika harga saham tersebut naik ke harga wajar. Namun, kita harus memperhatikan faktor-faktor lain seperti kinerja perusahaan dan prospek masa depannya.

FAQ

Apa itu harga wajar saham?

Harga wajar saham adalah nilai yang digunakan untuk menentukan harga saham yang seharusnya. Yaitu nilai yang seharusnya didapat oleh investor dari kepemilikan saham tersebut dalam jangka panjang.

Bagaimana cara menghitung harga wajar saham?

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung harga wajar saham, seperti metode Discounted Cash Flow (DCF) dan Price-to-Earnings Ratio (P/E Ratio).

Apakah membeli saham dengan harga di bawah harga wajar selalu menguntungkan?

Tidak selalu. Kita harus memperhatikan faktor-faktor lain seperti kinerja perusahaan dan prospek masa depannya.

Penutup

Demikianlah artikel tentang cara cepat menghitung harga wajar saham. Dengan mengetahui cara menghitung harga wajar saham, kita dapat mengambil keputusan investasi yang lebih cerdas. Jangan lupa untuk selalu memperhatikan faktor-faktor lain seperti kinerja perusahaan dan prospek masa depannya sebelum membeli saham. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Cepat Menghitung Harga Wajar Saham