Hello, Sobat TeknoBgt! Apa kabar? Kali ini kita akan membahas tentang cara perhitungan lembur pada hari libur. Terkadang, kita harus tetap bekerja di hari libur karena suatu hal. Sebagai pekerja, tentunya kita berharap mendapatkan kompensasi setimpal dengan waktu yang telah kita habiskan. Artikel ini akan membantu Sobat TeknoBgt untuk memahami cara perhitungan lembur hari libur dengan mudah. Mari kita mulai!
Pengertian Lembur Hari Libur
Lembur pada hari libur adalah waktu kerja yang dilakukan pada hari libur atau hari raya. Pekerja yang melakukan lembur pada hari libur berhak mendapatkan kompensasi yang setimpal. Namun, perhitungan lembur pada hari libur berbeda dengan perhitungan lembur pada hari kerja biasa. Lantas, bagaimana cara perhitungan lembur pada hari libur?
Perbedaan Perhitungan Lembur Hari Kerja dan Hari Libur
Sebelum membahas tentang cara perhitungan lembur pada hari libur, Sobat TeknoBgt harus memahami perbedaan antara perhitungan lembur pada hari kerja dan hari libur. Pada umumnya, perhitungan lembur pada hari kerja mengikuti ketentuan sebagai berikut:
Jenis Lembur | Perhitungan |
---|---|
Lembur Perjam | 1,5 x Upah perjam |
Lembur Perhari | 2 x Upah sehari |
Sedangkan perhitungan lembur pada hari libur mengikuti ketentuan sebagai berikut:
Jenis Lembur | Perhitungan |
---|---|
Lembur Perjam | 2 x Upah perjam |
Lembur Perhari | 3 x Upah sehari |
Dari tabel di atas, Sobat TeknoBgt dapat melihat bahwa perhitungan lembur pada hari libur lebih tinggi daripada perhitungan lembur pada hari kerja biasa. Hal ini tentunya menjadi kabar baik bagi pekerja yang harus tetap bekerja pada hari libur.
Cara Perhitungan Lembur Hari Libur
Langkah Pertama: Tentukan Jenis Lembur
Langkah pertama dalam perhitungan lembur pada hari libur adalah menentukan jenis lembur yang dilakukan. Ada dua jenis lembur yang dapat dilakukan pada hari libur, yaitu:
- Lembur perjam
- Lembur perhari
Setelah menentukan jenis lembur, Sobat TeknoBgt dapat melanjutkan ke langkah selanjutnya.
Langkah Kedua: Hitung Upah perjam
Sebelum menghitung lembur, Sobat TeknoBgt harus menghitung upah perjam terlebih dahulu. Upah perjam adalah upah yang diterima oleh pekerja per jam kerja.
Contoh:
- Upah perjam = Rp 50.000
Dari contoh di atas, upah perjam yang diterima oleh pekerja adalah Rp 50.000. Setelah mengetahui upah perjam, Sobat TeknoBgt dapat melanjutkan ke langkah selanjutnya.
Langkah Ketiga: Hitung Upah Sehari
Upah sehari adalah upah yang diterima oleh pekerja dalam satu hari kerja yang normal. Untuk mengetahui upah sehari, Sobat TeknoBgt dapat mengalikan upah perjam dengan jam kerja perhari.
Contoh:
- Upah perjam = Rp 50.000
- Jam kerja perhari = 8 jam
Upah sehari dapat dihitung dengan cara:
- Upah sehari = Rp 50.000 x 8 jam = Rp 400.000
Dari contoh di atas, upah sehari yang diterima oleh pekerja adalah Rp 400.000. Setelah mengetahui upah sehari, Sobat TeknoBgt dapat melanjutkan ke langkah selanjutnya.
Langkah Keempat: Hitung Lembur perjam
Untuk menghitung lembur perjam pada hari libur, Sobat TeknoBgt dapat mengalikan upah perjam dengan koefisien lembur perjam.
Contoh:
- Jenis lembur = Lembur perjam
- Upah perjam = Rp 50.000
Koefisien lembur perjam pada hari libur adalah 2. Jadi, lembur perjam dapat dihitung dengan cara:
- Lembur perjam = Rp 50.000 x 2 = Rp 100.000
Dari contoh di atas, lembur perjam yang diterima oleh pekerja pada hari libur sebesar Rp 100.000. Setelah mengetahui lembur perjam, Sobat TeknoBgt dapat melanjutkan ke langkah selanjutnya.
Langkah Kelima: Hitung Lembur perhari
Untuk menghitung lembur perhari pada hari libur, Sobat TeknoBgt dapat mengalikan upah sehari dengan koefisien lembur perhari.
Contoh:
- Jenis lembur = Lembur perhari
- Upah sehari = Rp 400.000
Koefisien lembur perhari pada hari libur adalah 3. Jadi, lembur perhari dapat dihitung dengan cara:
- Lembur perhari = Rp 400.000 x 3 = Rp 1.200.000
Dari contoh di atas, lembur perhari yang diterima oleh pekerja pada hari libur sebesar Rp 1.200.000. Setelah mengetahui lembur perhari, Sobat TeknoBgt dapat melanjutkan ke langkah selanjutnya.
FAQ: Pertanyaan yang Sering Diajukan
1. Apakah lembur pada hari libur wajib dilakukan?
Tidak. Lembur pada hari libur sifatnya hanya opsional dan biasanya dilakukan dalam keadaan tertentu, seperti ketika ada deadline yang harus dipenuhi atau ketika sedang ada proyek yang membutuhkan lebih banyak waktu.
2. Apakah lembur pada hari libur diberikan pengganti hari kerja?
Tergantung kebijakan perusahaan. Beberapa perusahaan memberikan pengganti hari kerja untuk lembur pada hari libur, sedangkan beberapa perusahaan tidak memberikannya.
3. Apakah lembur pada hari libur termasuk dalam jaminan sosial?
Tidak. Lembur pada hari libur tidak termasuk dalam jaminan sosial, seperti BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.
4. Apakah perhitungan lembur pada hari libur sama untuk semua jenis pekerjaan?
Tidak. Perhitungan lembur pada hari libur dapat berbeda-beda tergantung dari jenis pekerjaan dan kebijakan perusahaan.
5. Apakah lembur pada hari libur dapat dilakukan tanpa persetujuan pekerja?
Tidak. Untuk melakukan lembur pada hari libur, perlu adanya persetujuan dari pekerja terlebih dahulu. Jika tidak ada persetujuan, maka lembur pada hari libur dapat dianggap sebagai pelanggaran hak asasi pekerja.
Kesimpulan
Demikianlah cara perhitungan lembur hari libur yang dapat Sobat TeknoBgt pelajari. Perhitungan lembur pada hari libur memang berbeda dengan perhitungan lembur pada hari kerja biasa. Namun, dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas, Sobat TeknoBgt dapat dengan mudah menghitung kompensasi lembur pada hari libur. Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat mencoba!
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya