Hello Sobat TeknoBgt, kali ini kita akan membahas tentang cara menghitung upah sundulan 2018. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara detail mengenai apa itu upah sundulan, bagaimana cara menghitungnya, dan juga beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan seputar upah sundulan. Yuk, simak artikelnya sampai selesai!
Apa itu Upah Sundulan?
Upah sundulan adalah upah yang dibayarkan kepada seorang pekerja yang bekerja dalam jangka waktu tertentu atau sistem kerja shift. Upah ini dibayarkan dengan perhitungan perjam atau perhari, tergantung pada kesepakatan antara pekerja dan pengusaha. Upah sundulan seringkali dibayarkan pada pekerja yang bekerja dalam waktu tertentu, seperti pada pekerjaan shift malam atau shift pagi.
Dalam penghitungan upah sundulan, terdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan. Komponen-komponen tersebut antara lain adalah:
Komponen | Keterangan |
---|---|
Upah Bersih | Upah yang diterima oleh pekerja setelah dipotong pajak dan asuransi sosial. |
Upah Bruto | Upah yang diterima oleh pekerja sebelum dipotong pajak dan asuransi sosial. |
Tunjangan Shift | Tunjangan yang diberikan kepada pekerja yang bekerja dalam sistem shift. |
Tunjangan Hari Raya | Tunjangan yang diberikan pada hari raya atau perayaan tertentu. |
Tunjangan Lembur | Tunjangan yang diberikan pada pekerja yang melakukan lembur. |
Cara Menghitung Upah Sundulan
Untuk menghitung upah sundulan, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan. Langkah-langkah tersebut antara lain:
1. Tentukan Jenis Upah Sundulan
Pertama-tama, tentukan jenis upah sundulan yang akan dihitung. Apakah upah sundulan perjam atau perhari.
2. Hitung Upah Bersih per Jam/Hari
Setelah itu, hitung upah bersih yang diterima oleh pekerja per jam/hari. Upah bersih dihitung dengan cara mengurangkan upah bruto dengan pajak dan asuransi sosial.
Contoh: Jika upah bruto pekerja perhari adalah Rp100.000 dan pajak serta asuransi sosial yang harus dibayarkan sebesar Rp20.000, maka upah bersih yang diterima pekerja perhari adalah sebesar Rp80.000.
3. Tentukan Tunjangan Shift
Jika pekerja bekerja dalam sistem shift, maka tentukan besarnya tunjangan shift yang diberikan. Tunjangan shift biasanya diberikan sebagai persentase dari upah bersih yang diterima.
Contoh: Jika besarnya tunjangan shift sebesar 10% dari upah bersih, maka pekerja yang bekerja dalam sistem shift dengan upah bersih perhari sebesar Rp80.000 akan menerima tunjangan shift sebesar Rp8.000.
4. Tentukan Tunjangan Lainnya
Setelah itu, tentukan juga besarnya tunjangan lainnya yang diberikan, seperti tunjangan hari raya atau tunjangan lembur.
5. Jumlahkan Semua Tunjangan
Setelah semua tunjangan ditentukan, jumlahkan semua tunjangan yang diterima oleh pekerja. Jumlah tunjangan ini akan ditambahkan pada upah bersih yang telah dihitung sebelumnya.
6. Hitung Total Upah Sundulan
Setelah semua tunjangan ditambahkan, hitung total upah sundulan yang diterima oleh pekerja. Total upah sundulan dihitung dengan cara menambahkan upah bersih dengan semua tunjangan yang diterima.
Contoh: Jika upah bersih perhari adalah Rp80.000, tunjangan shift sebesar Rp8.000, dan tunjangan lembur sebesar Rp10.000, maka total upah sundulan yang diterima oleh pekerja perhari adalah sebesar Rp98.000.
Pertanyaan-Pertanyaan seputar Upah Sundulan
1. Apakah upah sundulan wajib diberikan oleh pengusaha?
Ya, upah sundulan wajib diberikan oleh pengusaha kepada pekerjanya yang bekerja dalam sistem shift atau jangka waktu tertentu.
2. Bagaimana jika pekerja tidak bekerja sampai waktu yang telah ditentukan?
Jika pekerja tidak bekerja sampai waktu yang telah ditentukan, maka upah sundulan yang diterimanya akan dikurangi sesuai dengan waktu yang tidak bekerja.
3. Apakah upah sundulan dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan upah lainnya?
Tidak, upah sundulan hanya digunakan sebagai pengganti dari upah harian atau upah per jam pada pekerja yang bekerja dalam sistem shift atau jangka waktu tertentu.
4. Apakah tunjangan hari raya wajib diberikan pada pekerja yang bekerja dalam sistem shift?
Tunjangan hari raya tidak wajib diberikan pada pekerja yang bekerja dalam sistem shift. Namun, biasanya pengusaha memberikan tunjangan hari raya sebagai bentuk penghargaan pada pekerja.
5. Bagaimana jika upah sundulan yang diterima oleh pekerja kurang dari upah minimum regional?
Jika upah sundulan yang diterima oleh pekerja kurang dari upah minimum regional, maka pengusaha harus menambahkan upah sundulan tersebut hingga mencapai upah minimum regional yang berlaku di daerah tersebut.
Kesimpulan
Upah sundulan adalah upah yang diberikan pada pekerja yang bekerja dalam sistem shift atau jangka waktu tertentu. Untuk menghitung upah sundulan, terdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan, seperti upah bersih, tunjangan shift, tunjangan hari raya, dan tunjangan lembur. Dengan mengikuti langkah-langkah menghitung upah sundulan yang telah dijelaskan di atas, kita dapat menghitung upah sundulan dengan mudah dan akurat. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat TeknoBgt dan jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya di situs kami.
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!