TEKNOBGT

Cara Menghitung Penyusutan Fiskal Metode Garis Lurus

Halo Sobat TeknoBgt! Dalam bidang akuntansi, penyusutan adalah proses menghitung nilai perolehan barang modal yang secara alami menurun nilainya seiring dengan waktu. Salah satu metode yang sering digunakan adalah metode garis lurus. Pada artikel ini, kita akan membahas secara lengkap cara menghitung penyusutan fiskal dengan menggunakan metode garis lurus.

Pengertian Penyusutan

Sebelum membahas mengenai metode garis lurus, kita perlu memahami terlebih dahulu apa itu penyusutan. Penyusutan adalah proses menghitung nilai perolehan barang modal yang secara alami menurun nilainya seiring dengan waktu. Nilai penyusutan ini nantinya akan diakui sebagai biaya di laporan laba rugi.

Penyusutan juga sering digunakan untuk menentukan nilai buku sebuah aset. Nilai buku adalah nilai aset setelah dikurangi nilai penyusutan.

Metode Garis Lurus

Metode garis lurus adalah salah satu metode penyusutan yang paling sederhana. Dalam metode ini, nilai penyusutan sama setiap tahunnya. Dengan kata lain, asumsi bahwa nilai aset merosot secara linier dari nilai awal hingga mencapai nilai residu pada akhir umur ekonomis.

Berikut adalah rumus untuk menghitung penyusutan fiskal dengan menggunakan metode garis lurus:

Tabel 1: Rumus Penyusutan Fiskal Metode Garis Lurus
Penyusutan per tahun = (Nilai perolehan – Nilai residu) / Umur ekonomis

Penjelasan lebih lanjut mengenai rumus ini akan dibahas pada sub-bagian berikutnya.

Penentuan Nilai Perolehan

Nilai perolehan adalah nilai yang dikeluarkan untuk memperoleh barang modal. Dalam hal ini, kita akan menggunakan contoh sebuah kendaraan bermotor yang dibeli seharga Rp 100.000.000.

Penggunaan Nilai Residu

Nilai residu adalah nilai yang diperkirakan akan diperoleh saat barang modal tersebut dijual atau dicoret dari akun barang modal. Dalam hal ini, misalnya nilai residu dari kendaraan tersebut adalah Rp 10.000.000.

Penentuan Umur Ekonomis Aset

Umur ekonomis aset adalah masa waktu yang diperkirakan dapat dimanfaatkan aset tersebut secara optimal. Umur ekonomis suatu kendaraan bermotor, misalnya, diperkirakan sekitar 5 tahun.

Penerapan Rumus

Dengan menggunakan data contoh di atas, kita dapat menerapkan rumus penyusutan fiskal metode garis lurus sebagai berikut:

Tabel 2: Penerapan Rumus Penyusutan Fiskal Metode Garis Lurus
Penyusutan per tahun = (Rp 100.000.000 – Rp 10.000.000) / 5 tahun
Penyusutan per tahun = Rp 18.000.000,-

Dari perhitungan di atas, diketahui bahwa nilai penyusutan kendaraan bermotor tersebut adalah Rp 18.000.000,- per tahun.

FAQ

1. Apa itu penyusutan?

Penyusutan adalah proses menghitung nilai perolehan barang modal yang secara alami menurun nilainya seiring dengan waktu.

2. Apa itu metode garis lurus?

Metode garis lurus adalah salah satu metode penyusutan yang paling sederhana. Dalam metode ini, nilai penyusutan sama setiap tahunnya.

3. Bagaimana cara menghitung penyusutan fiskal dengan metode garis lurus?

Rumus untuk menghitung penyusutan fiskal dengan menggunakan metode garis lurus adalah sebagai berikut:

Tabel 3: Rumus Penyusutan Fiskal Metode Garis Lurus
Penyusutan per tahun = (Nilai perolehan – Nilai residu) / Umur ekonomis

4. Apa itu nilai residu?

Nilai residu adalah nilai yang diperkirakan akan diperoleh saat barang modal tersebut dijual atau dicoret dari akun barang modal.

5. Apa itu umur ekonomis aset?

Umur ekonomis aset adalah masa waktu yang diperkirakan dapat dimanfaatkan aset tersebut secara optimal.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, telah dibahas mengenai cara menghitung penyusutan fiskal dengan menggunakan metode garis lurus. Penyusutan adalah proses menghitung nilai perolehan barang modal yang secara alami menurun nilainya seiring dengan waktu. Metode garis lurus adalah salah satu metode penyusutan yang paling sederhana. Dengan menggunakan rumus yang telah dijelaskan, kita dapat menghitung nilai penyusutan yang akurat dengan metode ini.

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Penyusutan Fiskal Metode Garis Lurus