Halo Sobat TeknoBgt! Apakah kamu sedang mencari cara untuk menghitung overhead cost? Overhead cost adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mengelola bisnis dan tidak termasuk biaya produksi langsung. Jangan khawatir, dalam artikel ini kami akan membahas cara menghitung overhead cost secara detail.
Pengertian Overhead Cost
Sebelum memulai perhitungan overhead cost, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu pengertian dari overhead cost itu sendiri. Overhead cost merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk keperluan operasional selain dari biaya produksi langsung. Dalam bisnis, overhead cost berperan penting dalam menentukan keuntungan atau kerugian yang akan didapatkan oleh perusahaan.
Berikut adalah contoh beberapa jenis biaya yang termasuk dalam kategori overhead cost:
- Biaya sewa gedung kantor
- Biaya listrik, air, dan telepon
- Biaya gaji karyawan non-produksi seperti administrasi, akuntansi, dan pemasaran
- Biaya iklan dan promosi
- Biaya perawatan dan perbaikan peralatan kantor
Perhitungan Overhead Cost
Setelah memahami pengertian dari overhead cost, langkah berikutnya adalah melakukan perhitungan. Perhitungan overhead cost dilakukan untuk mengetahui biaya total yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk keperluan operasional selain dari biaya produksi langsung.
Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung overhead cost:
- Tentukan jenis biaya yang termasuk dalam kategori overhead cost
- Hitung total biaya dari setiap jenis overhead cost pada periode tertentu, misalnya satu bulan atau satu tahun
- Bagi total biaya overhead cost dengan jumlah unit produk yang dihasilkan selama periode tersebut. Unit produk bisa berupa jumlah barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
- Hasil dari pembagian tersebut merupakan nilai overhead cost per unit produk.
Contoh Perhitungan Overhead Cost
Agar lebih mudah dipahami, berikut adalah contoh perhitungan overhead cost:
Jenis Biaya | Total Biaya (Rp) |
---|---|
Biaya sewa gedung | 5.000.000 |
Biaya listrik, air, dan telepon | 3.000.000 |
Biaya gaji karyawan non-produksi | 10.000.000 |
Biaya iklan dan promosi | 2.000.000 |
Biaya perawatan dan perbaikan peralatan kantor | 1.000.000 |
Total Biaya Overhead | 21.000.000 |
Jumlah Unit Produk | 1000 |
Overhead Cost per Unit | 21.000 |
FAQ – Pertanyaan yang Sering Ditanyakan
1. Apa bedanya overhead cost dengan biaya produksi langsung?
Overhead cost termasuk dalam biaya operasional perusahaan dan tidak langsung terlibat dalam produksi barang atau jasa. Sedangkan biaya produksi langsung adalah biaya yang langsung terkait dengan produksi, seperti bahan baku dan tenaga kerja langsung.
2. Apa dampak yang ditimbulkan jika overhead cost tidak dikelola dengan baik?
Jika overhead cost tidak dikelola dengan baik, maka akan meningkatkan biaya produksi dan menurunkan keuntungan perusahaan. Oleh karena itu, manajemen overhead cost yang efektif perlu dilakukan oleh perusahaan.
3. Apa yang harus dilakukan jika overhead cost terlalu tinggi?
Ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan jika overhead cost terlalu tinggi, seperti melakukan penghematan biaya, mempertimbangkan outsourcing, atau meningkatkan efisiensi produksi.
4. Apakah setiap jenis biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan termasuk overhead cost?
Tidak semua jenis biaya termasuk dalam kategori overhead cost. Hanya biaya yang tidak langsung terkait dengan produksi yang termasuk dalam kategori overhead cost.
5. Apa yang harus dilakukan jika overhead cost rendah?
Jika overhead cost rendah, maka perusahaan bisa mempertimbangkan untuk menggunakan sisa keuntungan untuk keperluan pengembangan bisnis atau investasi.
Kesimpulan
Dalam bisnis, manajemen overhead cost yang efektif sangat penting untuk memastikan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan. Dengan mengerti cara menghitung overhead cost, perusahaan bisa lebih mudah mengontrol pengeluarannya dan meningkatkan efisiensi operasional. Semoga artikel ini bisa membantu Sobat TeknoBgt dalam mengelola overhead cost perusahaan.
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya