Halo Sobat TeknoBgt, kali ini kita akan membahas tentang cara menghitung nilai passing grade. Passing grade adalah nilai batas yang harus dicapai untuk diterima pada seleksi tertentu, seperti seleksi masuk perguruan tinggi atau seleksi pekerjaan.
Pengertian Passing Grade
Passing grade merupakan nilai batas atau ambang batas yang harus dipenuhi atau dicapai untuk memenuhi syarat dalam sebuah seleksi atau tes tertentu. Passing grade ini diterapkan pada berbagai jenis seleksi seperti tes masuk perguruan tinggi, tes CPNS, dan tes seleksi kerja di suatu perusahaan.
Passing grade biasanya dihitung dari nilai minimum yang harus dicapai oleh peserta seleksi, sehingga jika peserta mendapatkan nilai di bawah passing grade maka ia dianggap tidak lolos seleksi.
Contoh Penggunaan Passing Grade
Sebagai contoh, jika passing grade untuk tes masuk perguruan tinggi tertentu adalah 60, maka peserta seleksi harus mendapatkan nilai minimal 60 untuk dinyatakan lolos seleksi.
Passing grade juga dapat digunakan untuk menentukan kelulusan dalam seleksi terdiri dari beberapa tahapan, seperti tes tertulis, wawancara, dan tes kesehatan. Jika peserta seleksi tidak memenuhi passing grade pada salah satu tahapan, maka ia dianggap tidak lolos seleksi tersebut.
Cara Menghitung Passing Grade
Untuk menghitung nilai passing grade, terdapat beberapa rumus yang dapat digunakan. Namun, rumus yang digunakan dapat berbeda-beda tergantung pada jenis seleksi atau tes yang dilakukan.
Rumus Passing Grade untuk Seleksi Masuk Perguruan Tinggi
Komponen Penilaian | Bobot |
---|---|
UN | 40% |
SBMPTN | 30% |
Seleksi Mandiri | 30% |
Pada tes masuk perguruan tinggi, passing grade dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
(40% x Nilai UN) + (30% x Nilai SBMPTN) + (30% x Nilai Seleksi Mandiri) = Passing Grade
Contoh penghitungan passing grade:
- Nilai UN: 80
- Nilai SBMPTN: 70
- Nilai Seleksi Mandiri: 85
(40% x 80) + (30% x 70) + (30% x 85) = 32 + 21 + 25.5 = 78.5
Jadi, passing grade dalam contoh tersebut adalah 78.5.
Rumus Passing Grade untuk Seleksi Kerja
Pada seleksi kerja, passing grade dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
(Nilai Tes Kompetensi x Bobot Tes Kompetensi) + (Nilai Tes Psikologi x Bobot Tes Psikologi) + (Nilai Tes Wawancara x Bobot Tes Wawancara) = Passing Grade
Contoh penghitungan passing grade:
- Nilai Tes Kompetensi: 80
- Nilai Tes Psikologi: 70
- Nilai Tes Wawancara: 85
- Bobot Tes Kompetensi: 40%
- Bobot Tes Psikologi: 30%
- Bobot Tes Wawancara: 30%
(80 x 40%) + (70 x 30%) + (85 x 30%) = 32 + 21 + 25.5 = 78.5
Jadi, passing grade dalam contoh tersebut adalah 78.5.
FAQ Mengenai Passing Grade
Apa itu passing grade?
Passing grade adalah nilai batas atau ambang batas yang harus dipenuhi atau dicapai untuk memenuhi syarat dalam sebuah seleksi atau tes tertentu.
Bagaimana cara menghitung passing grade?
Cara menghitung passing grade tergantung pada jenis seleksi atau tes yang dilakukan. Pada tes masuk perguruan tinggi, passing grade dihitung dengan menggunakan rumus (40% x Nilai UN) + (30% x Nilai SBMPTN) + (30% x Nilai Seleksi Mandiri), sedangkan pada seleksi kerja passing grade dihitung dengan menggunakan rumus (Nilai Tes Kompetensi x Bobot Tes Kompetensi) + (Nilai Tes Psikologi x Bobot Tes Psikologi) + (Nilai Tes Wawancara x Bobot Tes Wawancara).
Jika peserta seleksi tidak memenuhi passing grade pada salah satu tahapan, maka ia dianggap tidak lolos seleksi tersebut.
Apakah passing grade selalu sama setiap tahunnya?
Tidak selalu, tergantung pada ketentuan panitia seleksi.
Simak Video Tutorial Cara Menghitung Passing Grade
Berikut adalah video tutorial tentang cara menghitung passing grade:
Kesimpulan
Dalam seleksi, passing grade menjadi salah satu standar penilaian yang harus dipenuhi oleh peserta seleksi. Untuk menghitung passing grade, terdapat beberapa rumus yang dapat digunakan tergantung pada jenis seleksi atau tes yang dilakukan. Dengan mengetahui cara menghitung passing grade, peserta seleksi dapat lebih mempersiapkan diri dan meningkatkan peluang lolos seleksi.