Cara Menghitung Neraca Keuangan

Halo Sobat TeknoBgt! Artikel kali ini akan membahas tentang cara menghitung neraca keuangan. Neraca keuangan merupakan laporan keuangan yang memuat posisi keuangan suatu perusahaan pada akhir periode tertentu. Dalam neraca keuangan terdapat informasi mengenai aktiva, liabilitas, dan ekuitas perusahaan. Dengan mengetahui cara menghitung neraca keuangan, kamu dapat memahami kondisi keuangan sebuah perusahaan dan dapat mengambil keputusan yang tepat dalam berinvestasi atau memutuskan kerjasama bisnis. Yuk, simak penjelasannya!

Pengertian Neraca Keuangan

Neraca keuangan merupakan salah satu laporan keuangan yang memuat posisi keuangan perusahaan pada akhir periode tertentu. Dalam neraca keuangan, terdapat informasi mengenai aktiva, liabilitas, dan ekuitas perusahaan. Aktiva adalah segala hal yang dimiliki perusahaan yang memiliki nilai ekonomi dan dapat memberikan manfaat di masa yang akan datang. Sementara itu, liabilitas adalah segala hutang yang dimiliki perusahaan yang harus dibayar pada masa yang akan datang. Ekuitas adalah selisih antara total aktiva dan total liabilitas.

Dalam neraca keuangan, terdapat dua kolom yang harus seimbang, yaitu kolom aktiva dan kolom liabilitas beserta ekuitas. Hal ini menunjukkan bahwa semua sumber daya yang dimiliki perusahaan berasal dari hutang atau modal. Dengan mengetahui neraca keuangan sebuah perusahaan, kamu dapat mengetahui sebuah perusahaan memiliki kemampuan membayar hutang atau tidak. Selain itu, kamu juga dapat menilai kinerja keuangan perusahaan.

Cara Menghitung Neraca Keuangan

1. Tentukan Tanggal Neraca Keuangan

Sebelum menghitung neraca keuangan, kamu harus menentukan tanggal neraca keuangan terlebih dahulu. Tanggal neraca keuangan merupakan tanggal dimana posisi keuangan perusahaan akan dihitung. Biasanya, tanggal neraca keuangan sama dengan tanggal akhir periode buku.

2. Susun Daftar Aktiva

Langkah selanjutnya adalah menyusun daftar aktiva perusahaan. Aktiva perusahaan dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu:

  1. Aktiva Lancar
  2. Aktiva Tetap
  3. Aktiva Tidak Berwujud
  4. Aktiva Lainnya

Aktiva lancar merupakan aktiva yang dapat dicairkan dalam waktu kurang dari satu tahun. Aktiva tetap merupakan aktiva yang memiliki manfaat ekonomi lebih dari satu tahun. Aktiva tidak berwujud merupakan aktiva yang tidak memiliki bentuk fisik, contohnya hak paten atau merek dagang. Aktiva lainnya merupakan aktiva yang tidak termasuk dalam ketiga kategori sebelumnya.

3. Tentukan Nilai Aktiva

Setelah menyusun daftar aktiva, selanjutnya kamu harus menentukan nilai dari masing-masing aktiva. Nilai aktiva dapat ditentukan berdasarkan nilai perolehan atau nilai pasar. Nilai perolehan adalah harga yang dibayar perusahaan untuk memperoleh aktiva tersebut. Sementara itu, nilai pasar adalah harga jual aktiva jika dijual saat itu juga.

4. Susun Daftar Liabilitas dan Ekuitas

Langkah selanjutnya adalah menyusun daftar liabilitas dan ekuitas perusahaan. Liabilitas perusahaan dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu:

  1. Hutang Lancar
  2. Hutang Jangka Panjang
  3. Liabilitas Lainnya

Hutang lancar merupakan hutang yang harus dibayar dalam waktu kurang dari satu tahun. Hutang jangka panjang merupakan hutang yang harus dibayar dalam waktu lebih dari satu tahun. Liabilitas lainnya merupakan liabilitas yang tidak termasuk dalam kedua kategori sebelumnya.

Sementara itu, ekuitas merupakan selisih antara total aktiva dan total liabilitas. Ekuitas juga dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu saham, laba ditahan, dan laba rugi.

5. Tentukan Nilai Liabilitas dan Ekuitas

Setelah menyusun daftar liabilitas dan ekuitas, selanjutnya kamu harus menentukan nilai dari masing-masing liabilitas dan ekuitas. Nilai liabilitas dan ekuitas dapat ditentukan berdasarkan nilai sebenarnya atau nilai pasar.

6. Hitung Total Aktiva

Setelah menentukan nilai aktiva, selanjutnya kamu harus menghitung total nilai aktiva perusahaan. Total nilai aktiva perusahaan merupakan jumlah dari semua aktiva yang dimiliki perusahaan.

7. Hitung Total Liabilitas dan Ekuitas

Setelah menentukan nilai liabilitas dan ekuitas, selanjutnya kamu harus menghitung total nilai liabilitas dan ekuitas perusahaan. Total nilai liabilitas dan ekuitas perusahaan merupakan jumlah dari semua liabilitas dan ekuitas yang dimiliki perusahaan.

8. Buatlah Tabel Neraca Keuangan

Langkah terakhir adalah membuat tabel neraca keuangan. Tabel neraca keuangan berisi informasi mengenai aktiva, liabilitas, dan ekuitas perusahaan. Pada tabel ini, aktiva akan ditempatkan di sebelah kiri, sementara liabilitas dan ekuitas akan ditempatkan di sebelah kanan. Total nilai aktiva akan ditempatkan di bagian bawah kolom aktiva, sementara total nilai liabilitas dan ekuitas akan ditempatkan di bagian bawah kolom liabilitas dan ekuitas.

AktivaLiabilitasEkuitas
Aktiva LancarRp…Hutang LancarRp…
Aktiva TetapRp…Hutang Jangka PanjangRp…
Aktiva Tidak BerwujudRp…Liabilitas LainnyaRp…
Aktiva LainnyaRp…
Total AktivaRp…Total LiabilitasRp…
EkuitasRp…

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa itu neraca keuangan?

Neraca keuangan merupakan salah satu laporan keuangan yang memuat posisi keuangan perusahaan pada akhir periode tertentu. Dalam neraca keuangan terdapat informasi mengenai aktiva, liabilitas, dan ekuitas perusahaan.

2. Mengapa perlu menghitung neraca keuangan?

Dengan mengetahui cara menghitung neraca keuangan, kamu dapat memahami kondisi keuangan sebuah perusahaan dan dapat mengambil keputusan yang tepat dalam berinvestasi atau memutuskan kerjasama bisnis. Selain itu, dengan mengetahui neraca keuangan sebuah perusahaan, kamu dapat menilai kinerja keuangan perusahaan.

3. Apa saja informasi yang dapat diperoleh dari neraca keuangan?

Dalam neraca keuangan terdapat informasi mengenai aktiva, liabilitas, dan ekuitas perusahaan. Dengan mengetahui neraca keuangan sebuah perusahaan, kamu dapat mengetahui sebuah perusahaan memiliki kemampuan membayar hutang atau tidak. Selain itu, kamu juga dapat menilai kinerja keuangan perusahaan.

4. Berapa frekuensi penghitungan neraca keuangan?

Neraca keuangan dihitung pada akhir periode tertentu, biasanya setiap tahun atau setiap tiga bulan sekali. Namun, frekuensi penghitungan neraca keuangan tergantung pada kebijakan perusahaan.

5. Apa yang dimaksud dengan aktiva lancar?

Aktiva lancar merupakan aktiva yang dapat dicairkan dalam waktu kurang dari satu tahun. Contohnya adalah kas, piutang usaha, dan persediaan barang.

Kesimpulan

Demikianlah cara menghitung neraca keuangan. Dalam menghitung neraca keuangan, kamu harus menentukan tanggal neraca keuangan, menyusun daftar aktiva, menentukan nilai aktiva, menyusun daftar liabilitas dan ekuitas, menentukan nilai liabilitas dan ekuitas, menghitung total nilai aktiva, menghitung total nilai liabilitas dan ekuitas, dan membuat tabel neraca keuangan. Dengan mengetahui neraca keuangan sebuah perusahaan, kamu dapat memahami kondisi keuangan perusahaan dan dapat menilai kinerja keuangan perusahaan. Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Neraca Keuangan