Cara Menghitung Metode Penyusutan

Halo Sobat TeknoBgt! Apakah kamu familiar dengan metode penyusutan? Metode ini adalah cara untuk menghitung nilai aset yang hilang selama digunakan. Di dalam dunia akuntansi, metode penyusutan sangat penting untuk memperhitungkan biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli sebuah aset, serta untuk menghitung pajak.

Apa itu Metode Penyusutan?

Metode penyusutan adalah cara untuk menghitung hilangnya nilai sebuah aset selama digunakan. Nilai aset ini diperkirakan akan berkurang seiring berjalannya waktu, sehingga metode penyusutan digunakan untuk menghitung biaya yang harus dikeluarkan dalam penggunaan aset tersebut.

Contoh aset yang bisa dihitung menggunakan metode penyusutan adalah kendaraan, gedung, mesin, peralatan dan perangkat lunak. Setiap aset memiliki periode waktu yang berbeda dalam penggunaannya dan oleh karena itu memiliki metode penyusutan yang berbeda pula.

Apa yang Dimaksud dengan Biaya Perolehan?

Sebelum membahas lebih jauh mengenai metode penyusutan, Sobat TeknoBgt harus mengetahui apa yang dimaksud dengan biaya perolehan. Biaya perolehan ini adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli atau memproduksi sebuah aset.

Biaya perolehan ini terdiri dari harga perolehan, biaya pengiriman, biaya pajak, biaya instalasi, biaya pelatihan dan biaya-biaya lain yang harus dikeluarkan dalam memperoleh aset tersebut.

Bagaimana Menghitung Metode Penyusutan?

Ada beberapa metode penyusutan yang bisa digunakan untuk menghitung aset, yaitu metode garis lurus, metode saldo menurun, dan metode unit produksi. Berikut adalah penjelasan mengenai ketiga metode tersebut:

Metode Garis Lurus

Metode garis lurus adalah metode penyusutan aset yang paling sederhana. Cara menghitung metode ini adalah dengan membagi biaya perolehan sebuah aset dengan masa manfaatnya, misalnya 5 tahun.

Contohnya, jika biaya perolehan sebuah mesin adalah Rp 50.000.000 dan masa manfaatnya adalah 5 tahun, maka nilai penyusutan setiap tahun adalah Rp 10.000.000.

Nilai penyusutan ini bisa dihitung dengan rumus:

Biaya perolehanMasa manfaatPenyusutan per tahun
Rp 50.000.0005 tahunRp 10.000.000

Metode Saldo Menurun

Metode saldo menurun adalah metode penyusutan aset yang mempertimbangkan nilai aset yang masih tersisa di akhir tahun. Dalam metode ini, nilai penyusutan aset lebih besar di awal tahun dan semakin kecil di akhir tahun.

Rumus untuk menghitung metode ini adalah:

Nilai penyusutan = Nilai buku aset di akhir tahun sebelumnya x Tarif penyusutan

Contohnya, jika sebuah aset memiliki biaya perolehan sebesar Rp 50.000.000, tarif penyusutan 20%, dan masa manfaat 5 tahun, maka nilai penyusutan pada tahun pertama adalah Rp 10.000.000.

Hal ini bisa dilihat pada tabel berikut:

TahunBiaya perolehanPenyusutanNilai buku
1Rp 50.000.000Rp 10.000.000Rp 40.000.000
2Rp 50.000.000Rp 8.000.000Rp 32.000.000
3Rp 50.000.000Rp 6.400.000Rp 25.600.000
4Rp 50.000.000Rp 5.120.000Rp 20.480.000
5Rp 50.000.000Rp 4.096.000Rp 16.384.000

Metode Unit Produksi

Metode unit produksi adalah metode penyusutan yang digunakan pada aset yang digunakan dalam produksi. Metode ini menghitung biaya penyusutan aset berdasarkan jumlah unit yang diproduksi.

Contohnya, jika sebuah mesin digunakan untuk memproduksi 10.000 unit produk dan biaya perolehannya adalah Rp 50.000.000, maka nilai penyusutan per unit produk adalah Rp 5.000.

Frequently Asked Questions (FAQ)

1. Apa saja metode penyusutan yang dapat digunakan?

Terdapat tiga metode penyusutan, yaitu metode garis lurus, metode saldo menurun, dan metode unit produksi.

2. Apa yang dimaksud dengan biaya perolehan?

Biaya perolehan adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli atau memproduksi sebuah aset. Biaya ini termasuk harga perolehan, biaya pengiriman, biaya pajak, biaya instalasi, biaya pelatihan dan biaya-biaya lain yang harus dikeluarkan dalam memperoleh aset tersebut.

3. Apa pengaruh metode penyusutan pada laporan keuangan?

Metode penyusutan dapat mempengaruhi nilai aset yang tercatat pada laporan keuangan perusahaan. Jika nilai penyusutan aset kecil, maka nilai aset tercatat pada laporan keuangan akan lebih tinggi. Sebaliknya, jika nilai penyusutan besar, maka nilai aset tercatat pada laporan keuangan akan lebih rendah.

Penutup

Semoga artikel ini bisa memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai cara menghitung metode penyusutan. Dengan mengerti metode penyusutan, Sobat TeknoBgt bisa lebih mudah dalam menghitung biaya yang dikeluarkan dalam penggunaan aset.

Jangan lupa untuk selalu memeriksa laporan keuangan perusahaan secara berkala untuk memastikan semua angka tercatat dengan benar. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Metode Penyusutan