TEKNOBGT

Cara Menghitung Laba Diluar Usaha

Halo Sobat TeknoBgt, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang cara menghitung laba di luar usaha. Dalam dunia bisnis, menghitung laba menjadi salah satu hal penting yang harus dilakukan. Namun, tidak semua bisnis hanya mendapatkan pendapatan dari usaha utama mereka saja. Bisnis juga bisa mendapatkan pendapatan dari sumber lain di luar usaha utama, seperti investasi dan lain-lain. Oleh karena itu, penting untuk menghitung laba diluar usaha ini agar bisnis bisa mengetahui apakah pendapatan yang didapat dari sumber lain ini menguntungkan atau malah merugikan.

Apa itu Laba Diluar Usaha?

Sebelum membahas lebih lanjut tentang cara menghitung laba diluar usaha, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa pengertian dari laba diluar usaha. Laba diluar usaha merupakan laba yang diperoleh dari kegiatan bisnis selain kegiatan bisnis utama. Hal ini bisa terjadi ketika suatu bisnis memiliki instrumen keuangan seperti saham, obligasi, dan reksadana yang memberikan return yang positif. Selain itu, bisnis juga bisa mendapatkan pendapatan dari hasil penjualan aset yang tidak lagi dibutuhkan atau disimpan oleh perusahaan, seperti tanah, bangunan, kendaraan, dan lain-lain.

Kenapa Harus Menghitung Laba Diluar Usaha?

Ada beberapa alasan mengapa penting untuk menghitung laba diluar usaha, yaitu:

  • Mengetahui profitabilitas dari instrumen keuangan yang dimiliki dan mengambil keputusan untuk menambah atau mengurangi posisi investasi.
  • Mengetahui profitabilitas dari penjualan aset yang dilakukan.
  • Memastikan bahwa pendapatan yang diperoleh dari sumber lain ini menguntungkan bagi perusahaan dan tidak merugikan.

Cara Menghitung Laba Diluar Usaha

Berikut adalah cara menghitung laba diluar usaha:

1. Menghitung Pendapatan Diluar Usaha

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghitung pendapatan yang diperoleh dari sumber lain diluar kegiatan utama bisnis. Pendapatan ini bisa diperoleh dari instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksadana, dan lain-lain. Selain itu, pendapatan juga bisa diperoleh dari hasil penjualan aset yang tidak lagi dibutuhkan atau disimpan oleh perusahaan, seperti tanah, bangunan, kendaraan, dan lain-lain. Setelah jumlah pendapatan diluar usaha ditemukan, catatlah di dalam laporan laba rugi.

2. Menghitung Biaya Diluar Usaha

Setelah mengetahui pendapatan diluar usaha, langkah selanjutnya adalah menghitung biaya yang terkait dengan pendapatan ini. Biaya ini bisa berupa biaya transaksi, biaya administrasi, biaya perawatan aset, dan lain-lain. Setelah jumlah biaya diluar usaha ditemukan, catatlah di dalam laporan laba rugi.

3. Menghitung Laba Diluar Usaha

Setelah mengetahui jumlah pendapatan dan biaya diluar usaha, selanjutnya adalah menghitung laba diluar usaha. Caranya adalah dengan mengurangi jumlah pendapatan diluar usaha dengan biaya diluar usaha. Hasil dari pengurangan ini adalah laba diluar usaha yang bisa dicatat di dalam laporan laba rugi.

Contoh Penghitungan Laba Diluar Usaha

Sebagai contoh, PT ABC memiliki saham di perusahaan XYZ yang memberikan return sebesar Rp 1.000.000 dan juga melakukan penjualan tanah sebesar Rp 500.000. PT ABC juga mengeluarkan biaya transaksi sebesar Rp 50.000 dan biaya perawatan aset sebesar Rp 100.000. Berikut adalah contoh penghitungan laba diluar usaha:

DeskripsiJumlah
Pendapatan Diluar UsahaRp 1.500.000
Biaya Diluar UsahaRp 150.000
Laba Diluar UsahaRp 1.350.000

FAQ

1. Apakah laba diluar usaha harus selalu positif?

Tidak selalu. Laba diluar usaha bisa positif atau negatif tergantung dari jumlah pendapatan dan biaya yang diperoleh. Jika pendapatan lebih besar dari biaya, maka akan menghasilkan laba diluar usaha yang positif. Namun, jika biaya lebih besar dari pendapatan, maka akan menghasilkan laba diluar usaha yang negatif.

2. Apakah laba diluar usaha harus dicatat di dalam laporan laba rugi?

Ya, laba diluar usaha harus dicatat di dalam laporan laba rugi karena merupakan bagian dari laba yang diperoleh oleh perusahaan.

3. Apakah laba diluar usaha mempengaruhi pajak perusahaan?

Ya, laba diluar usaha juga akan mempengaruhi pajak perusahaan. Pajak yang harus dibayar oleh perusahaan akan dihitung berdasarkan laba yang diperoleh dari kegiatan bisnis utama dan laba diluar usaha.

Kesimpulan

Dalam dunia bisnis, menghitung laba diluar usaha menjadi hal penting yang harus dilakukan. Laba diluar usaha merupakan laba yang diperoleh dari kegiatan bisnis selain kegiatan bisnis utama. Penting untuk menghitung laba diluar usaha agar bisnis bisa mengetahui apakah pendapatan yang didapat dari sumber lain ini menguntungkan atau malah merugikan. Cara menghitung laba diluar usaha adalah dengan menghitung pendapatan diluar usaha, biaya diluar usaha, dan laba diluar usaha. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Cara Menghitung Laba Diluar Usaha