Hello Sobat TeknoBgt, apakah kamu memiliki usaha atau bisnis yang membutuhkan perhitungan HPP? Jika iya, maka kamu memerlukan pengetahuan mengenai cara menghitung HPP metode periodik. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara lengkap mengenai cara menghitung HPP metode periodik. Mari kita simak bersama-sama!
Pendahuluan
Harga Pokok Penjualan atau HPP adalah biaya yang dikeluarkan oleh sebuah bisnis dalam proses produksi barang atau jasa yang dijual. Dalam perhitungan HPP, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan, salah satunya adalah metode periodik. Metode ini akan lebih mudah dipahami dengan mengenal beberapa istilah dalam perhitungan HPP. Berikut beberapa istilah tersebut:
- Biaya Produksi
- Persediaan Awal
- Persediaan Akhir
Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa. Biaya produksi dapat berupa bahan baku, upah tenaga kerja, energi, dan biaya overhead.
Persediaan awal adalah jumlah barang yang tersedia pada awal periode.
Persediaan akhir adalah jumlah barang yang tersisa pada akhir periode.
Cara Menghitung HPP Metode Periodik
Setelah mengenal beberapa istilah dalam perhitungan HPP, berikut adalah langkah-langkah dalam menghitung HPP metode periodik:
- Hitung biaya produksi
- Hitung harga pokok barang yang terjual
- Hitung HPP
Langkah pertama dalam menghitung HPP metode periodik adalah dengan menghitung biaya produksi. Biaya produksi dapat dihitung dengan menjumlahkan biaya bahan baku, upah tenaga kerja, energi, dan biaya overhead yang dikeluarkan dalam periode tersebut.
Harga pokok barang yang terjual dapat dihitung dengan mengurangi persediaan awal dengan persediaan akhir dan dikalikan dengan harga per unit. Rumusnya adalah sebagai berikut:
Harga Pokok Barang yang Terjual = (Persediaan Awal – Persediaan Akhir) x Harga Per Unit
Setelah mendapatkan harga pokok barang yang terjual, maka HPP dapat dihitung dengan menambahkan harga pokok barang yang terjual dengan biaya produksi. Rumusnya adalah sebagai berikut:
HPP = Harga Pokok Barang yang Terjual + Biaya Produksi
Contoh Perhitungan HPP Metode Periodik
Untuk memahami cara menghitung HPP metode periodik, berikut adalah contoh perhitungan:
Periode | Persediaan Awal | Persediaan Akhir | Harga Per Unit | Bahan Baku | Upah Tenaga Kerja | Energi | Biaya Overhead |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Juli | 50 | 30 | 10.000 | 1.000.000 | 500.000 | 200.000 | 100.000 |
Agustus | 30 | 40 | 10.000 | 1.200.000 | 600.000 | 250.000 | 120.000 |
Untuk menghitung HPP pada bulan Juli, maka langkah pertama adalah menghitung biaya produksi:
Biaya Produksi = Bahan Baku + Upah Tenaga Kerja + Energi + Biaya Overhead
Biaya Produksi = 1.000.000 + 500.000 + 200.000 + 100.000
Biaya Produksi = 1.800.000
Selanjutnya, dapat dihitung harga pokok barang yang terjual pada bulan Juli:
Harga Pokok Barang yang Terjual = (Persediaan Awal – Persediaan Akhir) x Harga Per Unit
Harga Pokok Barang yang Terjual = (50 – 30) x 10.000
Harga Pokok Barang yang Terjual = 200.000
Setelah itu, dapat dihitung HPP pada bulan Juli:
HPP = Harga Pokok Barang yang Terjual + Biaya Produksi
HPP = 200.000 + 1.800.000
HPP = 2.000.000
Demikianlah contoh perhitungan HPP pada bulan Juli. Untuk menghitung HPP pada bulan Agustus, dapat dilakukan dengan langkah-langkah yang sama.
FAQ
- Apa itu HPP?
- Apa saja metode perhitungan HPP?
- Apa itu persediaan awal?
- Apa itu persediaan akhir?
Harga Pokok Penjualan atau HPP adalah biaya yang dikeluarkan oleh sebuah bisnis dalam proses produksi barang atau jasa yang dijual.
Beberapa metode perhitungan HPP antara lain metode FIFO, metode LIFO, dan metode periodik.
Persediaan awal adalah jumlah barang yang tersedia pada awal periode.
Persediaan akhir adalah jumlah barang yang tersisa pada akhir periode.
Kesimpulan
Menghitung HPP metode periodik dapat menjadi langkah awal dalam mengelola bisnis atau usaha yang memiliki persediaan barang. Dalam perhitungan HPP metode periodik, terdapat beberapa istilah dan langkah-langkah yang perlu dipahami dan diikuti dengan baik. Dengan mengetahui cara menghitung HPP metode periodik, kamu dapat mengoptimalkan keuntungan dan menghindari kerugian dalam usaha atau bisnis yang kamu kelola.