Cara Menghitung Harga Jual Ayam Goreng

Halo Sobat TeknoBgt, mungkin di antara kalian ada yang ingin memulai usaha kuliner dengan menjual ayam goreng. Namun, sebelum memulai usaha tersebut, salah satu hal yang perlu dipertimbangkan adalah menentukan harga jual ayam goreng yang kompetitif dan menguntungkan. Nah, dalam artikel ini kita akan membahas cara menghitung harga jual ayam goreng dengan mudah dan akurat.

1. Tentukan Harga Dasar

Harga dasar merupakan harga tanpa keuntungan yang diambil oleh penjual. Sebelum menentukan harga jual ayam goreng, tentukan terlebih dahulu harga dasar ayam goreng yang akan dijual. Harga dasar dapat dihitung dengan cara menjumlahkan biaya produksi ayam goreng, seperti harga ayam, bahan-bahan tambahan, dan biaya pengolahan.

Contohnya, biaya produksi ayam goreng sebesar Rp 10.000. Maka, harga dasar ayam goreng adalah Rp 10.000.

2. Hitung Markup

Markup adalah keuntungan yang diambil oleh penjual dari harga dasar. Markup dapat ditentukan dengan cara mengalikan harga dasar dengan persentase markup yang diinginkan.

Contohnya, jika persentase markup yang diinginkan sebesar 30%, maka markup yang diambil adalah 30% x Rp 10.000 = Rp 3.000. Sehingga, harga jual ayam goreng menjadi Rp 13.000.

3. Pertimbangkan Harga Pasar

Sebelum menetapkan harga jual ayam goreng, penting untuk mempertimbangkan harga pasar. Lakukan survei harga pada penjual ayam goreng lain di sekitar lokasi usaha. Dengan demikian, kamu dapat menentukan harga jual yang kompetitif dan sesuai dengan harga pasar.

4. Tentukan Tingkat Persaingan

Tingkat persaingan juga perlu dipertimbangkan saat menentukan harga jual ayam goreng. Jika persaingan sangat ketat, maka harga jual ayam goreng perlu diturunkan agar lebih kompetitif. Sebaliknya, jika persaingan kurang ketat, maka harga jual ayam goreng dapat dinaikkan.

5. Pertimbangkan Kualitas dan Kuantitas

Harga jual ayam goreng juga perlu dipertimbangkan berdasarkan kualitas dan kuantitas ayam goreng yang dijual. Jika kualitas dan kuantitas ayam goreng lebih baik dari penjual lain, maka harga jual dapat dinaikkan sedikit agar tetap menguntungkan.

6. Gunakan Strategi Promosi

Untuk menarik minat pelanggan, kamu dapat menggunakan strategi promosi, seperti memberikan diskon atau gratisan. Namun, pastikan strategi promosi yang digunakan masih menguntungkan secara finansial.

7. Pertimbangkan Biaya Operasional

Biaya operasional juga perlu dipertimbangkan saat menentukan harga jual ayam goreng. Biaya operasional mencakup biaya sewa tempat, listrik, air, dan sebagainya. Pastikan harga jual ayam goreng dapat menutupi biaya operasional dan menghasilkan keuntungan.

8. Hitung Break Even Point

Break even point adalah titik impas atau titik balik modal. Break even point dapat dihitung dengan cara membagi biaya operasional bulanan dengan harga jual per unit.

Contohnya, biaya operasional bulanan sebesar Rp 2.000.000 dan harga jual per unit ayam goreng sebesar Rp 13.000. Maka, break even point per bulan adalah 2.000.000 / (13.000 – 10.000) = 666,67 unit.

9. Tentukan Omset Bulanan yang Diinginkan

Setelah mengetahui break even point, tentukan omset bulanan yang diinginkan. Omset yang diinginkan di atas break even point akan menghasilkan keuntungan, sedangkan omset di bawah break even point akan merugi.

10. Garis Besar Rencana Bisnis

Setelah menentukan harga jual ayam goreng, penting untuk membuat garis besar rencana bisnis yang mencakup strategi pemasaran, sasaran penjualan, dan modal yang dibutuhkan.

11. Contoh Tabel Harga Jual Ayam Goreng

No.UnitHarga SatuanTotal Harga
1.Ayam GorengRp 10.000Rp 10.000
2.Minyak GorengRp 2.000Rp 2.000
3.Tepung BumbuRp 1.000Rp 1.000
TotalRp 13.000

Pada tabel di atas, terdapat contoh harga jual ayam goreng dengan harga dasar Rp 10.000 dan markup sebesar 30%.

12. FAQ

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan seputar cara menghitung harga jual ayam goreng:

1. Apa yang dimaksud dengan harga dasar?

Harga dasar merupakan harga tanpa keuntungan yang diambil oleh penjual. Harga dasar dapat dihitung dengan cara menjumlahkan biaya produksi ayam goreng, seperti harga ayam, bahan-bahan tambahan, dan biaya pengolahan.

2. Bagaimana cara menghitung markup?

Markup dapat ditentukan dengan cara mengalikan harga dasar dengan persentase markup yang diinginkan.

3. Apa yang harus dipertimbangkan saat menetapkan harga jual ayam goreng?

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat menetapkan harga jual ayam goreng antara lain harga pasar, tingkat persaingan, kualitas dan kuantitas ayam goreng, strategi promosi, biaya operasional, dan omset bulanan yang diinginkan.

4. Apa itu break even point?

Break even point adalah titik impas atau titik balik modal. Break even point dapat dihitung dengan cara membagi biaya operasional bulanan dengan harga jual per unit.

5. Bagaimana cara membuat rencana bisnis untuk usaha ayam goreng?

Membuat garis besar rencana bisnis yang mencakup strategi pemasaran, sasaran penjualan, dan modal yang dibutuhkan.

13. Tips Menentukan Harga Jual Ayam Goreng

Berikut ini adalah beberapa tips menentukan harga jual ayam goreng yang sukses:

  1. Lakukan survei harga pada penjual ayam goreng lain di sekitar lokasi usaha.
  2. Tentukan tingkat persaingan dan pertimbangkan kualitas dan kuantitas ayam goreng yang dijual.
  3. Pertimbangkan harga pasar, biaya operasional, dan omset bulanan yang diinginkan.
  4. Gunakan strategi promosi untuk menarik minat pelanggan.
  5. Buat rencana bisnis yang jelas dan terukur.

14. Contoh Strategi Promosi

Berikut ini adalah beberapa contoh strategi promosi yang dapat digunakan untuk menarik minat pelanggan:

  • Memberikan diskon pada saat pembelian pertama.
  • Memberikan bonus atau gratisan pada pembelian tertentu.
  • Menggunakan media sosial untuk mempromosikan produk.
  • Mengadakan event tertentu, seperti lomba makan ayam goreng atau acara musik.

15. Contoh Rencana Bisnis

Berikut ini adalah contoh garis besar rencana bisnis untuk usaha ayam goreng:

  • Menjual ayam goreng dengan harga jual Rp 13.000 per unit.
  • Menargetkan sasaran penjualan sebanyak 800 unit per bulan.
  • Break even point adalah 666,67 unit per bulan dengan biaya operasional sebesar Rp 2.000.000.
  • Menggunakan strategi promosi diskon sebesar 10% pada pembelian pertama.
  • Modal yang dibutuhkan sebesar Rp 10.000.000.

16. Kesimpulan

Dalam menentukan harga jual ayam goreng, perlu dipertimbangkan berbagai faktor, seperti harga pasar, tingkat persaingan, kualitas dan kuantitas ayam goreng, strategi promosi, biaya operasional, dan omset bulanan yang diinginkan. Dengan menentukan harga jual yang tepat, usaha ayam goreng kamu dapat berkembang dan menghasilkan keuntungan yang maksimal.

17. Referensi

Beberapa referensi yang dapat digunakan dalam mempelajari cara menghitung harga jual ayam goreng antara lain:

  1. https://www.segarafood.com/cara-menghitung-harga-jual-ayam-goreng-agar-kompetitif/
  2. https://klikbisnis.pikiran-rakyat.com/ekonomi/pr-454328840/cara-menghitung-harga-dasar-ayam-goreng-dan-margin-untung
  3. https://www.qerja.com/resources/5-tips-menentukan-harga-jual-yang-terjangkau-pernah-terpikir-untuk-membuat-bisnis-ayam-goreng

18. Artikel Terkait

Berikut ini adalah beberapa artikel terkait yang dapat kamu baca:

  1. Cara Memulai Usaha Ayam Goreng
  2. Cara Membuat Ayam Goreng Krispi
  3. Cara Menjaga Kualitas Ayam Goreng

19. Saran

Jika kamu memiliki saran atau pertanyaan seputar cara menghitung harga jual ayam goreng, silakan tulis di kolom komentar di bawah.

20. Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya

Cara Menghitung Harga Jual Ayam Goreng