Cara Menghitung Descriptive Statistics dengan SPSS

Halo Sobat TeknoBgt! Saat ini, SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) menjadi salah satu software yang banyak digunakan dalam pengolahan data statistik. SPSS memiliki kemampuan untuk mengolah data secara cepat dan akurat. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung descriptive statistics dengan SPSS secara lengkap dan mudah dipahami.

Persiapan Data

Sebelum memulai perhitungan descriptive statistics, pastikan data yang akan diproses sudah terkumpul secara lengkap dan terstruktur dengan baik. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam persiapan data antara lain:

  1. Memastikan setiap variabel diisi dengan data yang lengkap.
  2. Mengelompokkan data berdasarkan variabel yang dimiliki.
  3. Mengklasifikasikan setiap variabel berdasarkan tipe datanya.

Setelah data terkumpul dengan baik, langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan descriptive statistics.

Perhitungan Descriptive Statistics

Ada beberapa jenis statistik deskriptif yang dapat dihitung menggunakan SPSS, antara lain:

  • Central Tendency, yaitu nilai tengah yang merepresentasikan data tengah.
  • Variability, yaitu sejauh mana data menyebar dari nilai rata-rata.
  • Distribution, yaitu cara data tersebar dalam distribusi.

Central Tendency

Central Tendency adalah statistik yang digunakan untuk mengetahui nilai tengah dari data. Beberapa measure yang dapat digunakan dalam central tendency antara lain:

  • Mean
  • Median
  • Modus

Mean

Mean merupakan nilai rata-rata dari data. Berikut cara menghitung mean dengan SPSS:

  1. Buka SPSS dan pilih menu “File” kemudian “Open”.
  2. Pilih file data yang akan diolah.
  3. Pilih menu “Analyze” kemudian “Descriptive Statistics” dan pilih “Descriptives”.
  4. Masukkan variabel yang akan dihitung mean-nya pada kotak “Variable(s)”.
  5. Klik “Options” dan pilih “Mean”.
  6. Klik “Continue” dan klik “OK” pada jendela utama.
  7. SPSS akan menampilkan output mean di bagian output window.

Median

Median merupakan nilai tengah dari data. Berikut cara menghitung median dengan SPSS:

  1. Buka SPSS dan pilih menu “File” kemudian “Open”.
  2. Pilih file data yang akan diolah.
  3. Pilih menu “Analyze” kemudian “Descriptive Statistics” dan pilih “Descriptives”.
  4. Masukkan variabel yang akan dihitung median-nya pada kotak “Variable(s)”.
  5. Klik “Options” dan pilih “Median”.
  6. Klik “Continue” dan klik “OK” pada jendela utama.
  7. SPSS akan menampilkan output median di bagian output window.

Modus

Modus atau nilai dominan merupakan nilai yang paling sering muncul dalam data. Berikut cara menghitung modus dengan SPSS:

  1. Buka SPSS dan pilih menu “File” kemudian “Open”.
  2. Pilih file data yang akan diolah.
  3. Pilih menu “Analyze” kemudian “Descriptive Statistics” dan pilih “frequencies”.
  4. Masukkan variabel yang akan dihitung modus-nya pada kotak “Variable(s)”.
  5. Klik “Statistics” dan pilih “Mode”.
  6. Klik “Continue” dan klik “OK” pada jendela utama.
  7. SPSS akan menampilkan output modus di bagian output window.

Variability

Variability digunakan untuk mengetahui sejauh mana data menyebar dari nilai rata-rata. Beberapa measure yang dapat digunakan dalam variability antara lain:

  • Range
  • Interquartile Range
  • Standard Deviation

Range

Range merupakan selisih antara nilai tertinggi dengan nilai terendah. Berikut cara menghitung range dengan SPSS:

  1. Buka SPSS dan pilih menu “File” kemudian “Open”.
  2. Pilih file data yang akan diolah.
  3. Pilih menu “Analyze” kemudian “Descriptive Statistics” dan pilih “Descriptives”.
  4. Masukkan variabel yang akan dihitung range-nya pada kotak “Variable(s)”.
  5. Klik “Options” dan pilih “Range”.
  6. Klik “Continue” dan klik “OK” pada jendela utama.
  7. SPSS akan menampilkan output range di bagian output window.

Interquartile Range

Interquartile Range (IQR) merupakan selisih antara kuartil atas dan kuartil bawah. Berikut cara menghitung IQR dengan SPSS:

  1. Buka SPSS dan pilih menu “File” kemudian “Open”.
  2. Pilih file data yang akan diolah.
  3. Pilih menu “Analyze” kemudian “Descriptive Statistics” dan pilih “Explore”.
  4. Masukkan variabel yang akan dihitung IQR-nya pada kotak “Dependent List”.
  5. Klik “Statistics” dan pilih “Quartiles”.
  6. Klik “Continue” dan klik “OK” pada jendela utama.
  7. SPSS akan menampilkan output IQR di bagian output window.

Standard Deviation

Standard Deviation (SD) digunakan untuk mengukur seberapa jauh data dari mean. Berikut cara menghitung SD dengan SPSS:

  1. Buka SPSS dan pilih menu “File” kemudian “Open”.
  2. Pilih file data yang akan diolah.
  3. Pilih menu “Analyze” kemudian “Descriptive Statistics” dan pilih “Descriptives”.
  4. Masukkan variabel yang akan dihitung SD-nya pada kotak “Variable(s)”.
  5. Klik “Options” dan pilih “Std. Deviation”.
  6. Klik “Continue” dan klik “OK” pada jendela utama.
  7. SPSS akan menampilkan output SD di bagian output window.

Distribution

Distribution digunakan untuk mengetahui sebaran data dalam distribusi. Beberapa measure yang dapat digunakan dalam distribution antara lain:

  • Skewness
  • Kurtosis
  • Normality Tests

Skewness

Skewness digunakan untuk mengetahui seberapa condongnya distribusi data. Berikut cara menghitung skewness dengan SPSS:

  1. Buka SPSS dan pilih menu “File” kemudian “Open”.
  2. Pilih file data yang akan diolah.
  3. Pilih menu “Analyze” kemudian “Descriptive Statistics” dan pilih “Descriptives”.
  4. Masukkan variabel yang akan dihitung skewness-nya pada kotak “Variable(s)”.
  5. Klik “Options” dan pilih “Skewness”.
  6. Klik “Continue” dan klik “OK” pada jendela utama.
  7. SPSS akan menampilkan output skewness di bagian output window.

Kurtosis

Kurtosis digunakan untuk mengetahui seberapa tajam atau pipih distribusi data. Berikut cara menghitung kurtosis dengan SPSS:

  1. Buka SPSS dan pilih menu “File” kemudian “Open”.
  2. Pilih file data yang akan diolah.
  3. Pilih menu “Analyze” kemudian “Descriptive Statistics” dan pilih “Descriptives”.
  4. Masukkan variabel yang akan dihitung kurtosis-nya pada kotak “Variable(s)”.
  5. Klik “Options” dan pilih “Kurtosis”.
  6. Klik “Continue” dan klik “OK” pada jendela utama.
  7. SPSS akan menampilkan output kurtosis di bagian output window.

Normality Tests

Normality Tests digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Berikut cara menghitung Normality Tests dengan SPSS:

  1. Buka SPSS dan pilih menu “File” kemudian “Open”.
  2. Pilih file data yang akan diolah.
  3. Pilih menu “Analyze” kemudian “Descriptive Statistics” dan pilih “Explore”.
  4. Masukkan variabel yang akan dihitung normality tests-nya pada kotak “Dependent List”.
  5. Klik “Plots” dan centang kotak “Normality plots with tests”.
  6. Klik “Continue” dan klik “OK” pada jendela utama.
  7. SPSS akan menampilkan output normality tests di bagian output window.

FAQ

Apa itu SPSS?

SPSS merupakan software pengolahan data statistik yang banyak digunakan di berbagai bidang ilmu.

Apa saja jenis statistik deskriptif yang dapat dihitung menggunakan SPSS?

Beberapa jenis statistik deskriptif yang dapat dihitung menggunakan SPSS antara lain central tendency, variability, dan distribution.

Bagaimana cara menghitung mean dengan SPSS?

Cara menghitung mean dengan SPSS adalah dengan membuka menu “Descriptive Statistics” kemudian pilih “Descriptives”. Masukkan variabel yang akan dihitung mean-nya pada kotak “Variable(s)”. Kemudian pilih “Mean” pada menu “Options”.

Bagaimana cara menghitung skewness dengan SPSS?

Cara menghitung skewness dengan SPSS adalah dengan membuka menu “Descriptive Statistics” kemudian pilih “Descriptives”. Masukkan variabel yang akan dihitung skewness-nya pada kotak “Variable(s)”. Kemudian pilih “Skewness” pada menu “Options”.

Bagaimana cara menghitung normality tests dengan SPSS?

Cara menghitung normality tests dengan SPSS adalah dengan membuka menu “Descriptive Statistics” kemudian pilih “Explore”. Masukkan variabel yang akan dihitung normality tests-nya pada kotak “Dependent List”. Kemudian centang kotak “Normality plots with tests” pada bagian “Plots”.

Penutup

Demikianlah cara menghitung descriptive statistics dengan SPSS secara lengkap dan mudah dipahami. Dengan menggunakan SPSS, perhitungan data statistik menjadi lebih cepat dan akurat. Jika Sobat TeknoBgt memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya pada kolom komentar di bawah ini. Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Cara Menghitung Descriptive Statistics dengan SPSS