Halo Sobat TeknoBgt! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang bagaimana cara menghitung book value per share. Bagi kalian yang masih baru dalam dunia investasi, mungkin istilah ini masih terdengar asing. Oleh karena itu, simaklah penjelasan berikut ini dengan seksama.
Sebelum masuk ke pembahasan lebih jauh, kita akan membahas terlebih dahulu tentang apa itu book value per share. Book value per share dapat diartikan sebagai nilai buku per saham suatu perusahaan. Nilai tersebut mencerminkan jumlah aset bersih perusahaan yang dibagi dengan jumlah saham yang beredar.
Untuk lebih memahami konsep tersebut, mari kita lihat contoh sederhana. Misalkan terdapat perusahaan ABC yang memiliki total aset senilai Rp10 miliar dan total hutang senilai Rp2 miliar. Artinya, nilai aset bersih perusahaan ABC adalah senilai Rp8 miliar. Jika perusahaan tersebut memiliki 1 juta lembar saham yang beredar di pasar, maka book value per share dari perusahaan tersebut adalah Rp8.000 per saham.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perhitungan book value per share, di antaranya adalah:
- Nilai aset perusahaan
- Total hutang perusahaan
- Jumlah saham yang beredar di pasar
Semakin besar nilai aset perusahaan dan semakin sedikit total hutang, maka book value per share akan semakin tinggi. Sebaliknya, jika jumlah saham yang beredar semakin banyak, maka book value per share akan semakin rendah.
Setelah memahami pengertian dan faktor yang mempengaruhi book value per share, kita akan membahas tentang bagaimana cara menghitungnya. Terdapat dua metode yang dapat digunakan, yaitu:
Metode Pertama: Menggunakan Laporan Keuangan
Keterangan | Nominal (dalam ribuan rupiah) |
---|---|
Total Aset | 10.000.000 |
Total Hutang | 2.000.000 |
Aset Bersih | 8.000.000 |
Jumlah Lembar Saham yang Beredar | 1.000.000 |
Book Value Per Share | 8.000 |
Metode pertama yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan laporan keuangan perusahaan. Perusahaan biasanya mengumumkan laporan keuangannya secara berkala di media massa atau di website resmi perusahaan tersebut. Dalam laporan keuangan tersebut, terdapat informasi mengenai total aset, total hutang, serta jumlah saham yang beredar.
Untuk menghitung book value per share dengan metode ini, kita dapat menggunakan rumus berikut:
Book Value Per Share = Aset Bersih / Jumlah Lembar Saham yang Beredar
Dalam contoh sebelumnya, nilai aset bersih perusahaan ABC adalah senilai Rp8 miliar, sedangkan jumlah lembar saham yang beredar adalah sebanyak 1 juta lembar. Dengan demikian, book value per share dari perusahaan tersebut adalah senilai Rp8.000 per saham.
Metode Kedua: Menggunakan Rasio Keuangan
Selain menggunakan laporan keuangan, book value per share juga dapat dihitung dengan menggunakan rasio keuangan. Salah satu rasio keuangan yang digunakan untuk menghitung book value per share adalah price to book value (P/B) ratio.
Price to book value ratio dapat dihitung dengan rumus berikut:
P/B Ratio = Harga Pasar Per Saham / Book Value Per Share
Dalam rumus tersebut, harga pasar per saham dapat diperoleh dengan melihat harga saham perusahaan di pasar modal. Jika P/B ratio kurang dari 1, maka saham perusahaan tersebut dianggap sebagai saham yang undervalued. Sebaliknya, jika P/B ratio lebih dari 1, maka saham perusahaan tersebut dianggap sebagai saham yang overvalued.
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan mengenai book value per share:
Book value per share merupakan nilai intrinsik perusahaan yang didasarkan pada jumlah aset bersih yang dimiliki perusahaan. Sementara itu, harga pasar per saham merupakan harga yang ditawarkan oleh pasar untuk membeli saham perusahaan tersebut.
Book value per share dapat digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan secara finansial. Semakin tinggi book value per share, maka semakin besar pula nilai intrinsik perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki aset yang cukup besar dan memiliki kemampuan untuk menghasilkan keuntungan yang besar pula di masa depan.
Memperhitungkan book value per share dapat membantu investor untuk menentukan nilai intrinsik perusahaan. Selain itu, perhitungan ini juga dapat digunakan untuk membandingkan antara perusahaan satu dengan lainnya.
Tidak hanya book value per share, terdapat faktor lain yang perlu diperhatikan saat berinvestasi di saham, di antaranya adalah kinerja perusahaan, prospek bisnis, dan kredibilitas manajemen perusahaan.
Kesimpulan
Dalam investasi saham, memahami konsep book value per share sangatlah penting. Book value per share dapat digunakan untuk mengukur nilai intrinsik perusahaan dan membantu investor dalam menentukan pilihan investasi. Terdapat dua metode yang dapat digunakan untuk menghitung book value per share, yaitu dengan menggunakan laporan keuangan perusahaan atau dengan rasio keuangan. Namun, tentunya perhitungan tersebut harus dilihat dengan cermat dan dipertimbangkan dengan faktor lain sebelum mengambil keputusan investasi.
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.