Cara Hitung R Tabel di Excel

Halo Sobat TeknoBgt, dalam dunia statistik, tabel distribusi t atau tabel t sering digunakan sebagai referensi dalam menghitung hipotesis statistik. Namun, selain tabel t, ada juga tabel distribusi r. Tabel ini digunakan ketika kita ingin menghitung koefisien korelasi antara dua variabel. Dalam artikel ini, kita akan belajar cara menghitung tabel r secara mudah menggunakan program Excel.

Apa Itu Tabel Distribusi R?

Sebelum kita mempelajari cara menghitung tabel r di Excel, alangkah baiknya jika kita memahami terlebih dahulu apa itu tabel distribusi r. Tabel ini adalah tabel yang berisi nilai-nilai korelasi antara dua variabel yang dihitung menggunakan rumus korelasi Pearson.

Tabel distribusi r biasanya digunakan untuk menguji hipotesis dan menentukan apakah koefisien korelasi signifikan atau tidak. Nilai yang terdapat pada tabel distribusi r berbeda-beda tergantung pada jumlah sampel dan level signifikansi yang digunakan.

Selanjutnya, kita akan membahas bagaimana cara menghitung tabel r di Excel.

Cara Menghitung Tabel R di Excel

Step 1 – Masukkan Data

Untuk menghitung tabel r di Excel, pertama-tama kita perlu memasukkan data ke dalam program terlebih dahulu. Misalnya, kita ingin menghitung koefisien korelasi antara suhu dan konsumsi es krim, kita dapat memasukkan data ke dalam Excel sebagaimana contohnya di bawah ini:

Suhu (X)Konsumsi Es Krim (Y)
2050
2560
3070
3580
4090

Sekarang, kita akan melanjutkan ke langkah selanjutnya.

Step 2 – Hitung Korelasi Pearson

Setelah data dimasukkan ke dalam Excel, langkah selanjutnya adalah menghitung korelasi Pearson antara kedua variabel. Kita dapat menggunakan rumus korelasi Pearson berikut:

r = (nΣXY – ΣXΣY) / √[(nΣX^2 – (ΣX)^2)(nΣY^2 – (ΣY)^2)]

Di mana:

  • n = jumlah sampel
  • ΣXY = jumlah dari perkalian setiap nilai X dan Y
  • ΣX = jumlah dari semua nilai X
  • ΣY = jumlah dari semua nilai Y
  • ΣX^2 = jumlah dari kuadrat semua nilai X
  • ΣY^2 = jumlah dari kuadrat semua nilai Y

Untuk menghitung korelasi Pearson di Excel, kita dapat menggunakan fungsi CORREL. Misalnya, untuk data suhu dan konsumsi es krim di atas, kita dapat menggunakan rumus berikut:

=CORREL(A2:A6, B2:B6)

Setelah rumus dihitung, kita akan mendapatkan nilai korelasi antara suhu dan konsumsi es krim, seperti contohnya di bawah ini:

r = 0.9970545

Nilai ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat antara suhu dan konsumsi es krim. Selanjutnya, kita akan melanjutkan ke langkah berikutnya.

Step 3 – Hitung Nilai Tabel R

Setelah kita mendapatkan nilai korelasi antara dua variabel, langkah selanjutnya adalah menghitung nilai tabel r. Untuk itu, kita perlu mengetahui dulu jumlah sampel (n) dan level signifikansi yang digunakan.

Tabel distribusi r yang umum digunakan adalah tabel distribusi r dengan level signifikansi 0,05 atau 0,01. Untuk level signifikansi 0,05, kita dapat menggunakan tabel distribusi r berikut:

nr kritis (0,05)
30.950
40.878
50.811
60.754
70.707
80.666
90.632
100.602
110.576
120.553

Contohnya, jika jumlah sampel kita adalah 5 dan level signifikansi yang digunakan adalah 0,05, maka r kritis adalah 0,811. Selanjutnya, kita dapat membandingkan nilai korelasi Pearson yang kita dapatkan dengan r kritis. Jika nilai korelasi Pearson lebih besar dari r kritis, maka kita dapat menyimpulkan bahwa hubungan antara kedua variabel signifikan secara statistik pada level signifikansi 0,05.

FAQ

1. Apa bedanya tabel distribusi t dan tabel distribusi r?

Tabel distribusi t digunakan untuk menghitung hipotesis statistik terkait perbedaan antara dua sampel. Sementara itu, tabel distribusi r digunakan untuk menghitung koefisien korelasi antara dua variabel.

2. Bagaimana cara menghitung korelasi Pearson di Excel?

Untuk menghitung korelasi Pearson di Excel, kita dapat menggunakan fungsi CORREL. Caranya adalah dengan mengetikkan fungsi CORREL di cell Excel, lalu menentukan range data untuk variabel X dan variabel Y.

3. Apa manfaat dari tabel distribusi r?

Tabel distribusi r dapat membantu kita dalam menguji hipotesis statistik terkait korelasi antara dua variabel. Dengan tabel distribusi r, kita dapat menentukan apakah hubungan antara dua variabel tersebut signifikan atau tidak pada level signifikansi tertentu.

4. Apa itu level signifikansi?

Level signifikansi adalah nilai ambang yang digunakan dalam pengujian hipotesis statistik. Nilai ini menunjukkan seberapa kecil peluang terjadinya kesalahan karena mengabaikan hipotesis nol (null hypothesis).

5. Bagaimana cara membuat tabel distribusi r?

Untuk membuat tabel distribusi r, kita perlu menghitung nilai-nilai korelasi antara dua variabel dengan menggunakan rumus korelasi Pearson. Setelah itu, kita dapat menyusun tabel distribusi r berdasarkan jumlah sampel dan level signifikansi yang digunakan.

Kesimpulan

Sekarang Sobat TeknoBgt sudah tahu cara menghitung tabel r di Excel. Langkah-langkahnya adalah memasukkan data, menghitung korelasi Pearson, dan menghitung nilai tabel r berdasarkan jumlah sampel dan level signifikansi yang digunakan. Dengan tabel distribusi r, kita dapat menguji hipotesis terkait korelasi antara dua variabel. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat TeknoBgt, dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Hitung R Tabel di Excel