TEKNOBGT

Cara Penghitungan Bunga KPR: Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt

Halo Sobat TeknoBgt! Siapa yang tidak ingin memiliki rumah impian? Salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan melakukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Namun, sebelum Anda mengajukan KPR, ada baiknya Anda memahami bagaimana cara penghitungan bunga KPR yang berlaku di Indonesia.

Apa itu Bunga KPR?

Bunga KPR adalah biaya yang harus dibayar oleh peminjam (calon pembeli rumah) kepada bank atau lembaga keuangan yang memberikan pinjaman. Bunga KPR dihitung berdasarkan besaran pinjaman yang diberikan dan periode waktu yang disepakati oleh kedua belah pihak.

Bagaimana Cara Menghitung Bunga KPR?

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perhitungan bunga KPR, di antaranya adalah:

  1. Pinjaman KPR
  2. Suku bunga
  3. Lama tenor (jangka waktu)
  4. Sistem pembayaran bunga

1. Pinjaman KPR

Pinjaman KPR adalah jumlah uang yang dipinjamkan oleh bank atau lembaga keuangan kepada peminjam. Besaran pinjaman ini akan mempengaruhi besaran bunga yang harus dibayar oleh peminjam.

Contoh:

Anda ingin membeli sebuah rumah dengan harga Rp500 juta. Anda mengajukan KPR kepada bank dengan nilai pinjaman sebesar Rp400 juta. Besaran bunga yang akan dibayar pun akan dihitung berdasarkan Rp400 juta, bukan Rp500 juta.

2. Suku Bunga

Suku bunga adalah tingkat bunga yang akan dikenakan atas KPR yang Anda ajukan. Suku bunga bisa berubah-ubah tergantung pada kebijakan bank atau lembaga keuangan. Suku bunga KPR bisa berupa suku bunga flat atau suku bunga efektif.

Suku Bunga Flat

Suku bunga flat adalah suku bunga tetap yang dihitung berdasarkan besaran pinjaman. Artinya, besaran bunga yang harus dibayar oleh peminjam tetap selama jangka waktu KPR.

Suku Bunga Efektif

Suku bunga efektif adalah suku bunga yang dihitung berdasarkan saldo yang belum terbayar dari pinjaman KPR. Artinya, setiap kali peminjam membayar cicilan, maka besaran bunga yang harus dibayar akan berkurang. Suku bunga efektif lebih umum digunakan daripada suku bunga flat.

3. Lama Tenor (Jangka Waktu)

Lama tenor atau jangka waktu adalah periode waktu yang disepakati antara peminjam dan bank atau lembaga keuangan untuk melakukan pembayaran cicilan KPR. Besaran bunga yang harus dibayar akan berbeda tergantung pada lama tenor yang dipilih.

Contoh:

Anda mengajukan KPR dengan pinjaman sebesar Rp400 juta dan suku bunga efektif sebesar 8% per tahun. Anda memilih tenor 15 tahun. Besaran cicilan yang harus Anda bayar setiap bulan adalah Rp3.825.000. Besaran bunga yang harus dibayar sebesar Rp206.250.000.

4. Sistem Pembayaran Bunga

Ada dua sistem pembayaran bunga pada KPR, yaitu:

Sistem Angsuran Tetap

Pada sistem angsuran tetap, besaran cicilan (termasuk bunga) yang harus dibayar setiap bulan tetap selama jangka waktu KPR. Artinya, jumlah cicilan yang dibayar setiap bulan sama, tetapi besaran bunga yang harus dibayar akan berkurang seiring dengan berkurangnya saldo pinjaman.

Sistem Angsuran Menurun (Fluktuatif)

Pada sistem angsuran menurun, besaran cicilan yang harus dibayar akan berkurang seiring dengan berkurangnya saldo pinjaman. Artinya, besaran cicilan yang dibayar setiap bulan bisa berbeda-beda, tetapi total bayarannya tetap selama jangka waktu KPR.

Bagaimana Cara Menghitung Bunga KPR dengan Benar?

Untuk menghitung bunga KPR dengan benar, Anda bisa menggunakan kalkulator KPR atau mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Hitung besaran bunga per bulan
  2. Hitung angsuran per bulan
  3. Hitung total bunga yang harus dibayar selama jangka waktu KPR

1. Hitung Besaran Bunga per Bulan

Anda bisa menghitung besaran bunga per bulan dengan menggunakan rumus berikut:

Bunga per bulan = (saldo pinjaman x suku bunga efektif) / 12

2. Hitung Angsuran per Bulan

Anda bisa menghitung besaran angsuran per bulan dengan menggunakan rumus berikut:

Angsuran per bulan = (pinjaman + (pinjaman x suku bunga efektif x lama tenor)) / (lama tenor x 12)

Contoh:

Anda mengajukan KPR dengan pinjaman sebesar Rp400 juta, suku bunga efektif sebesar 8% per tahun, dan tenor 15 tahun. Maka:

Bunga per bulan = (Rp400 juta x 8%) / 12 = Rp2.666.667

Angsuran per bulan = (Rp400 juta + (Rp400 juta x 8% x 15)) / (15 x 12) = Rp4.204.167

3. Hitung Total Bunga yang Harus Dibayar Selama Jangka Waktu KPR

Anda bisa menghitung total bunga yang harus dibayar selama jangka waktu KPR dengan menggunakan rumus berikut:

Total bunga = (Angsuran per bulan x lama tenor x 12) – pinjaman

Contoh:

Dari contoh sebelumnya, besaran angsuran per bulan adalah Rp4.204.167 dan tenor 15 tahun. Maka:

Total bunga = (Rp4.204.167 x 15 x 12) – Rp400 juta = Rp1.784.375.000

FAQ (Frequently Asked Questions)

Apa itu KPR?

KPR atau Kredit Pemilikan Rumah adalah fasilitas pinjaman yang diberikan oleh bank atau lembaga keuangan untuk membeli atau membangun rumah.

Apakah bunga KPR bisa berubah-ubah?

Iya, suku bunga KPR bisa berubah-ubah tergantung pada kebijakan bank atau lembaga keuangan.

Apakah ada risiko mengambil KPR?

Iya, mengambil KPR berarti Anda memiliki kewajiban untuk membayar cicilan setiap bulan. Jika tidak membayar cicilan tepat waktu, maka akan dikenakan denda atau bahkan bisa merugikan pihak bank atau lembaga keuangan.

Apakah ada biaya tambahan selain bunga KPR?

Iya, selain bunga KPR, Anda juga harus membayar biaya administrasi, asuransi, dan biaya notaris yang berkaitan dengan transaksi KPR.

Apakah ada cara untuk mengurangi besaran bunga KPR?

Iya, ada beberapa cara untuk mengurangi besaran bunga KPR, di antaranya adalah:

  • Membayar uang muka yang cukup besar
  • Membayar cicilan lebih besar dari yang seharusnya dibayar
  • Mengajukan KPR dengan suku bunga tetap

Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya

Cara Penghitungan Bunga KPR: Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt