TEKNOBGT

Cara Menghitung Stunting pada Anak

Hello, Sobat TeknoBgt! Stunting pada anak adalah masalah kesehatan yang masih menjadi perhatian utama di Indonesia. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting di Indonesia masih cukup tinggi, yaitu sekitar 27,7%. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara menghitung stunting pada anak agar dapat mencegah dan mengatasinya.

Apa itu Stunting?

Stunting adalah kondisi ketika tinggi badan anak lebih rendah dari standar yang seharusnya, berdasarkan usia dan jenis kelaminnya. Stunting dapat terjadi pada anak balita, yaitu usia 0-59 bulan. Apabila tidak diatasi, stunting dapat berdampak negatif pada kesehatan dan perkembangan anak, seperti menurunnya daya tahan tubuh, kecerdasan, dan produktivitas di masa dewasa nanti.

Penyebab Stunting

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya stunting pada anak. Beberapa di antaranya adalah:

No.Faktor Penyebab
1Kekurangan gizi kronis
2Kesehatan ibu yang buruk selama kehamilan
3Kurangnya asupan nutrisi pada masa awal kehidupan
4Kurangnya akses dan pemanfaatan pelayanan kesehatan

Faktor-faktor tersebut bersifat kompleks dan saling terkait. Oleh karena itu, diperlukan upaya terpadu dan lintas sektor untuk mencegah dan mengatasi stunting pada anak.

Cara Menghitung Stunting pada Anak

1. Mengukur Tinggi Badan Anak

Langkah pertama dalam menghitung stunting pada anak adalah mengukur tinggi badannya. Anda dapat menggunakan alat pengukur tinggi badan yang tersedia di puskesmas atau rumah sakit. Pastikan anak telah duduk atau berdiri dengan tegak sebelum diukur, dan pastikan alat pengukur berada di posisi yang benar.

2. Menentukan Standar Tinggi Badan

Setelah mengukur tinggi badan anak, langkah selanjutnya adalah menentukan standar tinggi badan yang seharusnya, berdasarkan usia dan jenis kelaminnya. Anda dapat menggunakan tabel standar tinggi badan yang disediakan oleh Kementerian Kesehatan atau World Health Organization (WHO).

3. Menghitung Z-Score

Z-score adalah nilai standar deviasi yang menunjukkan perbedaan antara tinggi badan anak dengan standar yang seharusnya, berdasarkan usia dan jenis kelaminnya. Jika Z-score pada anak kurang dari -2, maka anak tersebut dapat dikategorikan mengalami stunting.

4. Evaluasi Hasil Pengukuran

Setelah menghitung Z-score, evaluasi hasil pengukuran ini dapat membantu Anda menentukan tindakan selanjutnya, seperti memberikan makanan tambahan yang kaya nutrisi atau mengarahkan orang tua untuk berkonsultasi ke dokter.

FAQ tentang Stunting pada Anak

1. Apakah stunting dapat disembuhkan?

Stunting dapat dicegah dan dikendalikan dengan memberikan makanan yang sehat dan bergizi pada anak sejak usia dini. Namun, apabila sudah terjadi stunting maka tidak bisa sepenuhnya disembuhkan, karena tinggi badan yang hilang sulit untuk digantikan.

2. Apa yang dapat menjadi penyebab stunting pada anak?

Terdapat beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab stunting pada anak, di antaranya adalah kurangnya asupan nutrisi, kesehatan ibu yang buruk selama kehamilan, kurangnya akses dan pemanfaatan pelayanan kesehatan, serta lingkungan yang tidak sehat.

3. Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting pada anak?

Untuk mencegah stunting pada anak, dibutuhkan upaya terpadu dan lintas sektor, seperti memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, memberikan makanan yang sehat dan bergizi, serta menciptakan lingkungan yang sehat dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang.

4. Apa akibat dari stunting pada anak?

Stunting dapat berdampak negatif pada kesehatan dan perkembangan anak, seperti menurunnya daya tahan tubuh, kecerdasan, dan produktivitas di masa dewasa nanti.

5. Apa yang dapat dilakukan jika anak mengalami stunting?

Jika anak mengalami stunting, hal yang dapat dilakukan adalah memberikan makanan tambahan yang kaya nutrisi, mengarahkan orang tua untuk berkonsultasi ke dokter, serta melakukan upaya pencegahan agar tidak terjadi stunting pada anak yang lain.

Penutup

Demikianlah cara menghitung stunting pada anak yang dapat Sobat TeknoBgt lakukan sebagai langkah awal untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan ini. Ingatlah bahwa tindakan preventif lebih baik daripada mengobati. Mari bersama-sama ciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Stunting pada Anak